part 20

2.1K 74 6
                                    

8 bulan kemudian...
9 bulan sudah zenita mengandung calon anak kembarnya itu, dan selama hamil tua dia tetap menjalankan tugasnya sebagai kowad. Tapi tetap dengan pengawasan satria. Selain itu, uti pun sudah melahirkan anak lelakinya dan sekarang berumur 5 bulan. Dila juga sudah menikah dengan firman, bahkan ia sekarang tengah hamil muda. Dan sekarang ibu ibu muda itu tengah duduk di pinggir lapangan, dua diantaranya menggunakan PDH khusus ibu hamil sementara yang satunya menggunakan PDL tetapi sambil menggendong anak lelakinya.Mereka baru saja selesai ikut melihat upacara HUT TNI, tapi mereka tidak diizinkan ikut upacara oleh suami meraka jadi hanya ikut lihat aja.
"aduh..." jerit zenita saat merasakan sakit pada perutnya
"eh kamu kenapa zen?" tanya dila khawatir
"perut aku sakit dil....awww"
"astaga kamu mau melahirkan ini zen" sambung uti
Sementara 3 lelaki yang memperhatikan mereka dari jauh, melihat mereka panik langsung berlari menuju mereka
"dek kamu kenapa?" tanya satria khawatir
"udah bang siapin mobil ayok cepat....ini kayaknya zenita mau lahiran" balas uti
Dan merekapun segera membawa zenita menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, zenita segera dibawa keruang bersalin bersama satria yang menemaninya, sementara yang lain menunggu di ruang tunggu sambil menghubungi keluarga satria juga zenita.

didalam ruang bersalin

"wah zen ini baru pembukaan 3, sabar dulu....ko (kamu) atur nafas" kata arista setelah memeriksa zenita

"yang kuat dek" bisik satria sambil mengelus puncak kepala zenita yang masih tertutup hijab

"iya mas....tapi sakitttt" jawab zenita lirih

"kamu harus kuat sayang....mas selalu ada di sampingmu" kata satri sambil terus menggenggam tangan satria

Beberapa jam kemudian, zenitapun sudah memasuki pembukaan 10, semua keluarganya juga sudah datang dan menunggu di luar ruangan sambil harap harap cemas

"oke ini sudah pembukaan 10 zen, kita bisa mulai" instruksi arista

"huh huh huh... sakitttt mass" jerit zenita

"ayo zen dorong lebih kuat ini sudah keliatan kepalanya" instruksi arista lagi

"ayo dek kamu pasti bisa....sakit banget ya sayang, tarik baju ku aja dek, cakar aku aja sekalian" kata satria menyemangati. Sementara zenita hanya menggeleng

"enggak dek, kamu boleh lakuin apapun...salurin semua kesakitanmu dek.Ini juga anak ku dek, jadi bukan kamu aja yang berjuang" lanjut satria, dan zenita pun mulai menarik lengan satria. Sadar atau tidak zenita sudah mencengkram lengan satria bekas tembakan, tapi hal itu membuat satria senang karena setidaknya dia bisa merasakan sakit yang dirasakan istrinya

"aaakkkhhh......." teriak zenita keras dan seketika

"hoek oek oek" tangisan seorang bayi yang membuat satria dan zenita menangis terharu

"alhamdulillah anak pertamamu perempuan " kata arista sambil memberikan bayi perempuan itu pada suster untuk dibersihkan

"ayo zen sekali lagi, bikin kayak tadi...dorong yang kuat" instruksi arista lagi

"huh huh huh......aaaakkkhhh" teriak zenita lagi 

"hoek oek oek" setelah bayi keduanya lahir zenita pingsan tidak sadarkan diri, dan itu membuat satria sedikit panik

"alhamdulillah adeknya laki laki" kata arista lagi sambil memberikan bayi itu pada suster lagi untuk dibersihkan

"dok, ini kenapa istri saya" tanya satria dengan nada khawatir

"tenang pak, zenita hanya kelelahan"

Sementara semua orang yang ada diluar ruangan yang mendengar suara tangisan bayi, sangat senang hingga menangis haru.

Beberapa jam kemudian, zenita sudah sadar dan kedua bayi kembar itupun sudah di azani oleh satria sendiri

"mas kamu kasih nama siapa anak kita?" tanya zenita sambil memberikan ASI pertama pada anak pertamanya dan bergantian dengan anak keduanya

"kalo yang perempuan mas kasih nama 'Kartini Zenitria Abdhi'  itu karena mas kepengen supaya putri kita memiliki sifat seperti ibu R.A Kartini yang pantang menyerah,cerdas,baik hati,dermawan,pemberani,dan bermanfaat bagi orang lain" jawab satria sambil menggendog anak perempuannya itu

"trus kalo yang laki laki?" tanya zenit lagi

"kalo yang laki-laki mas kasih nama dia 'Ksatria Zenitria Abdhi' kenapa mas kasih nama Ksatria? itu karna mas mau dia menjadi pejuang yang gagah dan berani, agar dia bisa melindungi bidadari - bidadari keluarga kita yaitu kamu sama kakaknya Kartini" jawab satria lagi sambil mengelus kepala ksatria lembut

"tapi mas, nanti kalo aku panggil satria yang balik kamu sama dia kan bingung?" tanya zenita lagi

"makanya itu dek, nanti Kartini di panggil kak Tini, dan Ksatria dipanggil bang Tria" jawab satria santai

"ish mas jangan kak tini dong, kalo dipanggil gitu kenapa nggak sekalian aja panggil nama aslinya, gimana kalo mbak tini aja " usul zenita

"yaudah deh, mbak Tini sama bang Tria "jawab satria pasrah

Setelah itu semua anggota keluarga masuk

"wishh habis perang dimana bang?" tanya firman sambil terkekeh dan dibalas jitakan di jidatnya dari satria

"awas suh dikit lagi ngerasain" balas satria

"hehehe iya juga ya" sambung firman cengengesan

"wah cucu nenek " kata mamanya satria dan ibunya zenita bersamaan

"sini jeng yang cewek aku, kamu ambil yang cowok" lanjut mama satria

"namanya siapa satria?" tanya ibu kepada satria

"yang cewek si mbaknya, namanya 'KARTINI ZENITRIA ABDHI' dipanggil mbak Tini"jawab satria 

"trus yang cowok si abangnya, namanya 'KSATRIA ZENITRIA ABDHI' dipanggil bang Tria" lanjut satria lagi

"oh yang sama nenek ini bang tria ya? iya " kata ibu zenita sambil mencium pipi cucunya itu

"berarti yang sama oma ini mbak Tini ya? iya dong " sambung mama satria

Dan hari itu 5 Oktober, merupakan hari yang bahagia bagi satria dan zenita karena mereka memiliki dua buah hati yang lahir tepat saat ulang tahun TNI. Semua yang ada didalam ruangan zenita itu sangat bahagia, bahkan senyuman tak luput dari mereka.

Kisah Cinta Abdi Negara (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang