3. Telat

36 6 1
                                    

Pot itu pecah, bunga itu mulai layu dan sekarat. air dan cahaya matahari tak lagi berguna, seakan maaf yang tak lagi berharga.
biarlah, biarlah ia mati.
dia tak akan bisa mekar lagi, bukankah itu maumu?











**



Pagi ini terasa sangat dingin. mungkin karena dari kemarin hujan tak kunjung reda.

Shilla masih saja terlelap ditempat tidurnya. padahal waktu sudah menunjukkan pukul 6.55 pagi.

tok.. tok.. tok..

"Shil? ga sekolah?" terdengar suara Hanna dibalik pintu.

Shilla menggeliat, "5 menit lagi, ma." ucapnya lirih dengan mata yang masih terpejam.

"tapi ini udah hampir jam 7, Shilla." jawab Hanna.

Seketika mata Shilla langsung terbuka, "HAH?! JAM 7?!" teriaknya dan langsung bergegas mandi.

**

Shilla sedang berlari menelusuri koridor sekolah, jantungnya terasa berdebar, "mampus gua, mampus gua, mampus gua." umpatnya sedari tadi di dalam hati.

"duhh mana udah sepi, pasti udah pada masuk kelas semua." ujarnya.

Kemudian ia langsung menaiki tangga, dan tanpa sengaja menabrak punggung seseorang.

"ihh jalan tu pake mata, ga tau apa gua lagi buru-buru!" teriak Shilla.

Seseorang itupun langsung menoleh, membuat Shilla langsung terkejut, "hah?! Revan?" ucap Shilla spontan, "lu kok masih disini?? lu telat juga?" tanyanya.

Revan mengangguk, "iya." jawabnya.

Shilla mencoba menyamai langkahnya dengan Revan. "kok lu santai amat sih?" tanyanya lagi.

"ngapain buru-buru? emang udah telat juga." jawab Revan singkat.

"mmm iya juga sih." gumam Shilla, "ya udah barengan aja ke kelasnya." sambungnya lagi.

Mereka pun langsung berjalan menuju kelas. Sesampainya mereka disana ternyata pembelajaran telah lama dimulai, saat mereka melihat Pak Prasetyo sudah mulai menjelaskan materi yang tertulis dipapan tulis.

Shilla mengetuk pintu kelas itu, disusul Revan dibelakangnya.

Semua mata tertuju kepada mereka berdua. terdengar celotehan dari deretan tempat duduk paling belakang.

"janjian itu pak! hahaha."

"tadi malem ngalong bareng kali hahaha."

"hujan-hujan gini kan enaknya berduaan, pak. hahaha."

"udah diam semuanya." ucap Pak Pras. "kalian berdua, masuk." sambungnya lagi sambil menunjuk Shilla dan Revan.

Revan dan Shilla masuk, dan langsung berdiri di depan kelas.

"kenapa telat? kalian tau ini udah jam berapa?" tanya Pak Pras.

My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang