5. Latar belakang mereka

45 3 0
                                    

"mata ini tak pernah lelah memandangi langit, hingga panas terik, air hujan datang menusuk, menyaksikan kilat menyambar, sepertinya mata ini tak akan pernah lelah. malahan ia menikmatinya. seakan ia begitu mencintai rasa sakit yang menyelimutinya."












**

"jangan berkhayal, Shilla, tapi bermimpi. karna khayalan itu cuma terjadi ketika mata kamu terbuka, perasaannya juga ga ada bedanya ketika kamu ga lagi berkhayal. tapi kalau mimpi, itu terjadi saat mata kamu tertutup, dan perasaannya terasa seperti nyata, walaupun terjadinya bukan dalam waktu yang lama."

Shilla kecil hanya mengangguk.

"..dan, mimpi itu seperti petualangan. terasa sangat nyata, seakan kamu sudah pernah mengalaminya. jangan kecewa ketika kamu bangun, memori tentang mimpi itu kian menghilang, tapi terkejutlah ketika mimpi itu menjadi nyata. itu dia petualangannya."

Shilla kecil kembali mengangguk, "iya papa, Shilla paham."

Seseorang yang sedang berdiri dihadapan Shilla saat ini pun langsung tersenyum, "kamu anak pintar, Shilla. jangan biarkan dunia mengubah senyumanmu, tapi ubahlah dunia dengan senyumanmu." ucapnya sembari mengelus rambut panjang Shilla yang terurai.

Shilla kecil langsung memeluk orang itu, "Shilla sayang papa." ucapnya.

"papa lebih sayang sama kamu." ucap Hadi.

Tiba-tiba Shilla tersentak dan langsung terbangun.
Ia memegang kepalanya, nafasnya tak teratur.
"cuma mimpi.." ucapnya.

Kemudian ia melirik kearah jam dinding yang terpajang dihadapannya, waktu menunjukkan pukul 3.14 pagi.
"untung besok hari minggu." ujarnya.

Shilla menghela nafas, mencoba untuk menormalkannya seperti biasa.

Ia berjalan menuju balkon kamarnya, mungkin mencari udara segar akan membuatnya lebih baik pikirnya.

Shilla mengarahkan matanya ke arah langit,
"wish you were here.." ucapnya dalam hati.

Udara sepagi ini membuat Shilla sangat menyukainya.

"libur aja bangun subuh, giliran pas sekolah bangun telat heran." ucapnya menyalahkan diri sendiri.

Selang beberapa menit, ia terhanyutkan oleh lamunan.

"orang kaya dia, apa pernah jatuh cinta?" tanyanya dalam hati.

"pasti pernah, dan cewe itu pasti orang yang beruntung banget.
dicintai dengan orang yang dicintai oleh orang banyak. ga kebayang.." sambungnya lagi.

Shilla menghela nafasnya, "salah ga sih, kalo gua jatuh cinta sama dia? semua orang kan berhak memilih. soal baik apa engganya itu tanggung jawab mereka dengan pilihan mereka itu nantinya." ungkapnya.

"i'm in love with this feeling.." lirihnya dalam hati.


**

"SIALAN DASAR ULAR GOBLOK." umpat Elang.

"noh kan nyerah aja lu." ujar Alvin.

"GA. GUA HARUS MENANG." tegas Elang.

Elfian hanya bersantai dipinggir gazebo itu sambil menikmati ocehan dari 2 orang idiot yang ada disampingnya dari tadi.

Sementara Haikal duduk tak jauh dari mereka, ia hanya sibuk sendiri dengan handphone nya.

My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang