"KAMI TERLAMBAT KARENA KESIANGAN!"
Teriakan yang menggema ke seluruh penjuru sekolah itu cukup membuat para murid terganggu dan berhamburan keluar kelas.
Ternyata teriakan itu berasal dari empat orang murid yang sedang berlari mengitari lapangan sekolah sambil meneriakkan kata-kata tersebut. mereka adalah Alvin, Haikal, Kevin, dan Revan. melihat itu membuat para murid menyoraki mereka dari depan kelas masing-masing.
Ada Bu Linda selaku guru BK dan Pak Maman selaku satpam sekolah sedang berdiri di pinggir lapangan sambil memantau mereka berempat.
"ayo 7 putaran lagi." ucap Bu Linda.Mereka berempat tak dapat berbuat apa-apa lagi selain mematuhi perintah. "saya sudah pusing melihatnya, Pak. mereka lagi mereka lagi." ujar Bu Linda.
"mereka mah ga bakal kapok-kapok, Bu." jawab Pak Maman.
"Bu, saya haus. boleh minta es teh ga?" balas Alvin tanpa menghentikan aktivitasnya, nafasnya pun terengah-engah.
Bu Linda sontak menggeleng-gelengkan kepalanya, "hukuman kamu ibu tambah 3 putaran lagi, Alvin." tegas Bu Linda.
"ya elah, Bu. jahat amat sama makhluk Tuhan yang ga berdaya seperti saya ini." cibir Alvin.
"masih berani jawab ibu tambah 2 putaran lagi!"
"BU AMPOOON." teriak Alvin. ia langsung berbaring di tengah lapangan itu. perbuatannya sontak membuat murid lain menyoraki secara bersamaan.
"bodo amat, gue ganteng, bodo amat." ucapnya berulang kali.
Tak lama bel istirahat berbunyi, murid lainnya langsung berhamburan keluar kelas. sementara Alvin, Haikal, Kevin, dan Revan menghadap Bu Linda ke ruang BK.
"Alvin, Haikal, Kevin, dan Revan." ucap Bu Linda memanggil nama mereka satu persatu dengan kedua tangan terlipat di dada. "kali ini apa lagi alasan kalian?" sambung Bu Linda.
Alvin dengan sigap mengangkat tangannya, "saya kan anak yang berbakti, Bu. jadi tadi malem saya nemenin bapak nonton bola."
"menang?"
"Alhamdulillah engga, Bu. hehehe." jawab Alvin sembari tersengir.
Bu Linda hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya. "kamu, Haikal. apa alasan kamu?" kemudian Bu Linda menunjuk Haikal.
"ya, kesiangan, Bu." jawab Haikal datar.
"malem tadi ngapain aja sampe kesiangan gini?!"
"ngapel dia, Bu." timpal Alvin dengan tampang polosnya dan langsung disambut dengan tatapan memicing dari Haikal.
Lagi-lagi Bu Linda hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya. kemudian ia mengalihkan pandangannya pada Kevin, "kalo kamu, Kevin." kata Bu Linda, "kamu ga biasanya telat gini." sambungnya lagi.
"ga ada alesan sih, Bu. emang saya telat." jawab Kevin begitu pasrah.
Kemudian Bu Linda mengalihkan pandangannya pada Revan yang sedari tadi terlihat santai saja dengan tampang datarnya dan kedua tangan masuk ke dalam kantong celana seperti biasa. "lagi lagi Revan." kemudian Bu Linda menghela nafasnya. "apa lagi alesan kamu kali ini, Van?"
"males sekolah, Bu."
Bu Linda benar-benar jenuh akan 4 anak nakal ini. berulang kali ia menghela nafasnya mencoba untuk sabar. "ibu benar-benar muak liat kalian-kalian aja yang masuk ke ruang BK ini. besok ibu bakalan panggil orang tua kalian buat menghadap ibu."
"orang tua saya sibuk, Bu. ga pernah ada di rumah." ujar Kevin.
"ibu tidak perduli, yang jelas salah satu dari orang tua kalian masing-masing harus hadir di sekolah ini besok." tegas Bu Linda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Feeling
Teen Fictionaku saja merasa sangat lancang karena sudah berani jatuh cinta padamu, apalagi untuk memilikimu. - Tashilla Jazlyn Hadina this is the first story that i've ever made, hope y'all like it :)