"dunia tak akan pernah mengerti, dunia taunya hanya mencaci. dunia tak akan pernah peduli, dunia hanya akan membenci. dunia hanya melihat keberhasilan seseorang, bukan keterpurukan yang menerpa seseorang."
**
*kringgggggg!!!!"
Bel masuk pun berbunyi, namun Revan masih saja berdiri sambil bersandar di dinding koridor dengan telinga yang tersumpal earphone. Sedari tadi ia diam, entah apa yang dipikirkannya.
Selang beberapa waktu kemudian, seseorang yang tak disangka datang menghampiri dirinya.
"Revan." panggil orang tersebut, namun tak digubris sama sekali dengan sang pamilik nama.
Tak lama seseorang itu mendekati Revan dan mencoba memberi kode, dengan sigap Revan melepaskan earphone nya.
"kenapa?" tanya Revan bingung, karena sudah lama ia tak berbincang bersama orang ini, dan ia pun merasa aneh saja, tak biasanya orang ini mau berbicara dengan dirinya.
"umm.. gapapa cuma nyapa." jawabnya.
"ohh, gua kira ada hal yang penting." ungkap Revan.
Seseorang itu hanya tertawa.
"ohh iya, ntar malem lu ada kegiatan lain ga?" tanyanya."kaga." jawab Revan.
"ohh baguslah, malem ini dateng ke party gua bisa? jam 7." ajaknya.
"mungkin bisa." jawab Revan.
Tiba-tiba..
"ehemmm... kayanya ada yang udah akur ni?" cibir Alvin, disusul dengan Kevin, Elfian, Elang, Haikal, Rizky, dan Aldi dibelakangnya.
"iyalah, ga kaya Elfian sama Tammy yekan? rusuh mulu hahaha." gelak Elang.
"apaan gua mulu." sahut Elfian dengan perban yang masih terbalut rapi dikepalanya.
"gitu dong, Van. sama mantan itu harus akur." balas Kevin.
Ternyata seseorang itu adalah mantan dari Revan, bernama Angelica Liora, blasteran indo-jerman. dia adalah ketua geng anak-anak populer di sekolah ini. ayahnya adalah seorang pengusaha dan ibunya adalah seorang pengacara. Angel dan Revan pernah berpacaran satu tahun yang lalu dan berpisah karena suatu hal.
"ohh iya, kebetulan gue ngadain party ntar malem, kalian juga boleh dateng kok." ungkap Angel kepada anak-anak SW yang baru datang.
"ohh tentu bisa." ungkap Alvin dengan semangat.
"jelas! dimana ada makanan, disitu ada babang Elang." ujar Elang tak kalah semangat.
"bagus deh kalo gitu, gue pergi dulu yah. jangan lupa!" ucap Angel.
Alvin dan Elang masih saja kegirangan karena malam ini mereka akan makan gratis.
"mantan lu cantik amat si, Van." lirih Haikal sambil memandangi Angel dari belakang. "ehh tapi Raquel tetap di hati." sambungnya lagi dengan wajah tegas.
"sa ae lu kentang rebus." cibir Elang.
"trus kenapa pada diem ini orang udah bel dari tadi." alih Aldi menyadarkan mereka semua yang terhanyut oleh lamunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Feeling
Fiksi Remajaaku saja merasa sangat lancang karena sudah berani jatuh cinta padamu, apalagi untuk memilikimu. - Tashilla Jazlyn Hadina this is the first story that i've ever made, hope y'all like it :)