21. Rencana

13 1 0
                                    

Angin itu berhembus, seakan sedang meniup-niup rambut Shilla yang tergerai dengan cantiknya.
Suasana taman sore ini tak seperti biasanya, terlihat sepi, hanya ada beberapa orang disana, yang lainnya entah kemana.

Shilla hanya diam sedari tadi, timbul perasaan mengganjal dalam hatinya, "udah lama gue ga ketemu Arka." lirihnya dalam hati.
Pandangannya mengarah kesana kemari mencoba mencari sosok yang ia maksud, namun ia tak menemukannya.

Shilla menghela nafasnya, kemudian ia menyandarkan punggungnya di kursi itu. Suasana kini terasa sunyi, terlebih lagi ketika angin berhenti berhembus.
Tiba-tiba ponsel milik Shilla bergetar, tampak pesan masuk dari Vanny muncul dilayarnya.

Vanny: eh kambing, dimana?

Shilla hanya memutar bola matanya, lantas membalas pesan itu sekenanya.

Shilla: taman, mau apa lo?

Vanny: ngapain disana? ngemis?

Shilla: banyak bacot.

Vanny: cafe yuk!

Shilla: jemput ya beb, aku tunggu nih

Vanny: otw ya, doggy-ku.

Tak perlu menunggu lama, Vanny dengan mobilnya pun tiba disana. Shilla pun dengan segera masuk ke dalam mobil yang Vanny kendarai tersebut, mereka lantas langsung pergi menuju cafe yang akan mereka datangi itu.

**

Vanny sedang sibuk dengan kentang goreng yang ia makan, sementara Shilla sedari tadi hanya mengaduk-aduk minuman yang terlihat menyegarkan namun sama sekali belum ia minum.

"lo kenapa?" tanya Vanny yang bingung akan tingkah Shilla.

Shilla hanya bergumam, sesekali ia menghela nafasnya, seakan banyak sekali beban yang ia pendam, begitulah kata Vanny.

Tiba-tiba Vanny tersedak, jari telunjuknya menuju kearah seseorang yang baru saja datang namun sepertinya tak sadar akan kehadiran mereka berdua yang memang sedari tadi ada disini. "Shilla!" panggil Vanny pada Shilla yang dari tadi hanya diam seraya menunjuk orang tersebut.

Shilla pun sama terkejutnya namun ia bingung harus bagaimana merespon hal ini. Karena yang ia lihat saat ini adalah Revan sedang makan bersama Angel.

"BRO WTF." ungkap Vanny.

Shilla hanya menaikkan sebelah alisnya, "kenapa lu?" tanyanya.

"mereka ..kan mantan?! trus ko- kok bi-bisa akrab gitu?! apa balikan?! apa gimana?! ihh padahal Revan nya gitu loh?! kok bisa?! sialan kok gua jadi gagap gini?!" cerocos Vanny yang tak jelas, ia masih saja terkejut akan hal yang sedang terjadi saat ini.

"elahh suka-suka mereka lah, lu kenapa sewot sih." jawab Shilla dengan datarnya.

"berarti Revan masih sayang sama Angel.." ucap Vanny, "gue pengen cari cowo kek Revan ahh, setia, ganteng, tinggi, manis!" sambungnya lagi sembari menerawang jauh.

"setia apaan, cuek gitu." balas Shilla.

"ya gapapa lah, kali-kali dapet yang badboy." jawab Vanny sembari tersengir.

My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang