"Panggilan kepada Revan Mahendra Reitama, Alvin Saputra Harris, dan Kevin Deva Radhian dari kelas XII Mipa 5 dan Haikal Alvaro Setevenson dari kelas XII Mipa 6 harap segera datang ke ruang BK sekarang."
Suara pengumuman itu terdengar jelas ke seluruh penjuru sekolah.
10 menit kemudian Alvin, Kevin, dan Haikal sampai di ruang BK. Bu Linda sudah duduk menunggu mereka dengan tangan terlipat didada. ia mengernyitkan keningnya, "mana Revan?" tanyanya.
Mereka bertiga hanya menggeleng, "telat kali, Bu." ujar Haikal.
Bu Linda hanya dapat menghela nafas, harus berapa kali lagi ia memaklumi Revan.
Beberapa menit kemudian Revan masuk dengan santai dan wajah datarnya."panjang umur kamu." ucap Bu Linda. "sekarang kalian boleh duduk, sambil menunggu orang tua kalian datang." sambungnya lagi.
Kevin berdecak, "emang orang tua saya bakal datang, Bu?" tanyanya dengan nada menantang.
"ga yakin kalo gua." gumam Haikal.
Tiba-tiba..
"Permisi?" ucap dua orang perempuan separuh baya yang sedang berdiri diambang pintu ruangan itu."wah, Bu Nita dan Bu Hellen, silakan duduk." ucap Bu Linda mempersilakan dengan ramah.
Sontak Alvin dan Kevin ternganga. "Mama.." lirih mereka berdua secara bersamaan.
Nita dan Hellen pun duduk. mata mereka menatap tajam kearah Alvin dan Kevin, namun sangat ramah saat berbincang dengan Bu Linda.
Alvin perlahan berdiri, "Bu, boleh permisi ke kantin ga..
Kevin langsung menepuk punggung Alvin,
..ehh.. ehh maksudnya toilet, Bu." alih Alvin.
"eits!" intrupsi Bu Linda, "kalian berempat belum ada yang boleh pergi kemana pun." sambungnya lagi.
Dengan wajah masamnya, Alvin pun kembali duduk seperti semula.
"Permisi?" ucap seseorang yang sedang berdiri diambang pintu.
"Ohh ternyata, Bu Monic. silakan masuk." tawar Bu Linda.
"mampus dah.." bisik Haikal dengan wajah kagetnya.
Sementara Alvin dan Kevin hanya cekikikan seakan puas saat melihat Tante Monic, yaitu ibu dari Haikal datang.
Kemudian Bu Linda memalingkan wajahnya pada Revan, "nah, Revan? mana orang tua kamu?" tanyanya."ga bakal datang, Bu." jawabnya dengan santai.
Tiba-tiba..
"permisi?" ucap seseorang.
Wajah Revan langsung terlihat tak enak, ujung alisnya terangkat. "ngapain lu disini?!" tanyanya kepada Reza yang sedang berdiri diambang pintu.
Tanpa menggubriskan pertanyaan Revan, Reza langsung masuk begitu saja, "Terima kasih, Reza. sudah mau menggantikan orang tua kamu." ucap Bu Linda sambil mempersilakan Reza untuk duduk.
"Nah, Bu Nita, Bu Hellen, Bu Monic, dan Reza. pertama-tama saya ucapkan terima kasih karena sudah mau datang, karena disini saya akan membahas bagaimana perilaku Alvin, Kevin, Haikal, dan Revan disekolah." ucapnya dengan jelas.
*20 menit kemudian*
Setelah membahas apa yang sedang menjadi permasalahan 4 murid itu, mereka berempat yaitu Alvin, Kevin, Haikal, dan Revan dipersilakan untuk kembali ke kelas.
"roman-romannya bakal ga dapet duit jajan seminggu ni." cibir Kevin saat melihat wajah Alvin yang terlihat murung.
"diem ah." sahut Alvin dengan wajah murungnya, namun dengan seketika segar dengan mata yang berbinar-binar saat melihat Valen yang tiba-tiba lewat di hadapan mereka berempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Feeling
Teen Fictionaku saja merasa sangat lancang karena sudah berani jatuh cinta padamu, apalagi untuk memilikimu. - Tashilla Jazlyn Hadina this is the first story that i've ever made, hope y'all like it :)