prolog.

21.9K 1.5K 172
                                    


[TO GET HER]

...

Bel berdentang, menandakan saatnya jam pelajaran di mulai. Aku melihat banyak murid berlarian dan berebut masuk ke dalam kelas, tidak sengaja juga aku melihat beberapa anak melompati pagar—kurasa, mereka terlambat.

Ini adalah hari pertama ku, berada di sekolah baru. Sebelumnya, aku bersekolah dan tinggal di Auckland, New Zealand. Sejak dua minggu yang lalu, aku dan ayah memutuskan untuk pindak ke Korea Selatan—karena ayah dan ibu ku sudah bercerai. Aku memilih ikut dengan ayah, karena ibu akan menikah lagi. Kurasa ini pilihan yang tepat, aku bisa mengobrol dengan kakek dan nenek tanpa melalui saluran telephon lagi.

Lorong-lorong yang ku lewati ini terasa riuh, dan aku berjalan dengan pikiran bingung diantara mereka. Sesekali kaki ku berhenti, mencari ruang guru yang menurut satpam sekolah berada di ujung lorong. Aku menghela napas, ketika sadar bahwa langit yang pada awal pagi terlihat biru cerah—kini sudah dipayungi deretan awan berwarna kelabu.

Apa hari pertama ku masuk sekolah juga akan kelabu seperti awan itu?

Angin bertiup semakin kencang, menghamburkan kelopak bunga-bunga liar berwarna kuning, dan menerbangkan daun-daun kering yang sebelumnya mengotori halaman sekolah. Aku mendapati beberapa kali kilasan petir sejak beberapa menit yang lalu, pikirku lagi—mungkinkah badai akan datang di pagi ini? Matahari belum sepenuhnya hilang, memang. Tapi aku yakin, sebentar lagi kota ini akan gelap gulita pada pukul sembilan pagi dan hujan pasti akan turun.

Aku menemui kepala sekolah untuk pertama kali. Dia terlihat masih muda, walau rambutnya sudah berwarna putih. Dia menemaniku berjalan menuju kelas dimana aku akan belajar. Ku remas tali tas ransel ku ketika aku sampai disana, gugup menyerang dan membuat dada ku berdebar kencang.

Kepala sekolah menyuruhku untuk menunggu, karena di dalam kelas, sedang ada pemeriksaan rutin tentang seragam, dan barang-barang bawaan murid-murid. Memang kata ayahku, sekolahan ini memiliki aturan ketat dan merupakan salah satu sekolahan elite yang ada di Seoul.

Tapi kenapa aku masih melihat murid terlambat yang melompati pagar? Aku berpikir keras, sampai tidak sadar jika pintu di hadapan ku sudah terbuka.

"Kau hanya perlu memperkenalkan diri." Aku mengangguk menanggapi kalimat kepala sekolah di hadapan ku, "Kalau ada hal yang mengganggu mu, katakan pada bapak."

"Nde, terima kasih."

Dengan ragu-ragu, aku melangkah masuk ke dalam sana. Seperti magnet yang bertemu dengan besi, mereka semua mengalihkan tatapan nya padaku. Gugup menyerangku untuk ke dua kali, tangan ku berkeringat—aku benar-benar membenci situasi seperti ini.

"Masuklah."

Suara seorang guru perempuan yang tampak masih sangat cantik terdengar memanggilku. Aku mendekat ke arah nya, dan berdiri tepat disamping nya.

"Nah anak-anak, kita kedatangan murid baru hari ini." ucapnya pada seluruh kelas,

Aku mencoba menatap teman-teman sekelasku, namun itu hanya bertahan selama  beberapa detik. Remasan tangan pada tali ransel ku semakin kuat, aku bisa merasakan tangan ku basah karena gugup.

"Nah, sekarang perkenalkan dirimu kepada teman-teman baru mu."

Aku mendongakkan kepala, menatap bu guru yang saat ini sedang tersenyum ramah kepada ku. Namun sial, debu menyerang hidung ku dan membuatku bersin sebelum aku sempat memperkenalkan diri. Seisi kelas menertawai ku, aku menunduk sembari mencubit hidung ku dengan jari telunjuk dan ibu jari—kemudian berdeham.

"Baru masuk, kau sudah membawa virus!"

Aku mendengar suara seorang anak perempuan berteriak dari belakang. Dan hal itu membuat bu guru di samping ku bereaksi, menenangkan murid-murid nya untuk kembali diam.

"Namaku, Jane." Kataku, dengan gugup dan tanpa senyuman. "Ruby Jane."

-coming soon-

Victory Kim [Kim Taehyung]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Victory Kim [Kim Taehyung]

Victory Kim [Kim Taehyung]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruby Jane.

Kim Taeho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Taeho.

to get her ; together. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang