pt.8

7.4K 1K 400
                                    

[TO GET HER]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[TO GET HER]

Itu adalah kalimat spontan, yang tentu saja sangat ku sesali karena telah ku ucapkan. Mulutku terkunci, aku bingung, lemas, marah, malu pada saat yang bersamaan. Aku bingung harus berbuat apa. Sementara Taehyung, dia pun juga mematung. Aku tahu, ungkapan cinta adalah hal yang sudah biasa ia dengar, malah aneh jika aku tidak jatuh cinta padanya, bukan? Aneh jika aku tidak tertarik.

Siapa yang sanggup menolak laki-laki dengan pesona wajah seperti itu? Walaupun memang sifatnya tidak bisa dikatakan sebagai manusia normal, Kim Taehyung tidak bisa begitu saja masuk dalam daftar abai orang-orang. Aku pun yakin, namanya ada pada daftar teratas pria idaman seluruh gadis-gadis yang ada di sekolah ini. Termasuk aku? Ya, aku jatuh cinta padanya. Kapan? Tidak tahu. Tapi aku jatuh cinta bukan karena wajahnya yang tidak bisa di abaikan, tapi aku jatuh cinta karena aku sendiri tidak tahu apa alasan nya. Aku tidak tahu, dia yang membuatku berdebar. Dia yang membuatku merasakan gejolak jatuh cinta yang sebenarnya belum pernah ku rasakan.

Kapan di mulainya perasaan ini? Aku sendiri tidak yakin. Tapi setiap akan pergi tidur, otak ku pasti tertuju pada pria menyebalkan ini. Pikiran ku dipenuhi oleh dia, kebencian yang seharusnya ada di dalam dada berubah menjadi debar aneh yang membuat ku sulit bertemu mimpi.

"Kau bilang apa?"

Tangan nya dengan cepat meraih lengan ku ketika aku coba meninggalkan tempat ini. Apa yang harus ku lakukan? Bibir ku sudah terbuka, namun tidak ada kalimat apapun yang bisa ku katakan.

"Kau.. mencintaiku?" tanya nya lagi, "Jawab aku."

Aku tidak bisa menjawabnya, walau aku memang sudah mengatakan nya dengan gamblang. Kalian tahu, aku sendiri tidak mau menerima fakta bahwa aku jatuh cinta pada pria brengsek seperti dia. Aku ingin menolak, tapi setiap kali aku melakukan nya—itu tak ubahnya seperti aku sedang menyiksa batinku sendiri.

"Jawab aku.." ucapnya lagi, "Beberapa waktu lalu, kau mengatakan padaku bahwa kau tidak ingin melihatku sendirian kan? Bahwa kau peduli padaku? Kau memang mencintaiku kan? Aku. Kim Taehyung. Bukan Taehoo."

"Lupakan saja."

"Lupakan saja?!" raut wajahnya berubah, dia mencengkram tanganku semakin kuat. "Kau baru saja mengatakan perasaan mu padaku, dan kau mengatakan agar aku melupakan nya?"

"Lupakan saja kalimat yang baru saja ku katakan, kau tahu.." aku melepaskan tangan nya, dan mundur satu langkah. "..ini semua akan sia-sia, dan aku harus mengakhirinya."

"Apa?" aku beranjak darisana, dan tentu saja Kim Taehyung—kapan dia mau kalah? Langkah nya cepat memotong jalan ku, saat ini dia berada di hadapanku,  dan memojokkan ku pada dinding. "Kenapa kau selalu membuatku marah? Kenapa kau tidak pernah mengerti!"

"Aku tidak bisa mengerti? Kau gila?"

"Kau tidak bisa mengerti, Jane!" Dia menaikkan suaranya menjadi lebih tinggi, begitupun cengkraman tangan nya yang semakin terasa sakit. "Aku mencoba memberitahu mu bahwa.. bahwa aku ingin membantumu. Aku ingin.. aku ingin—"

to get her ; together. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang