pt.3

9.6K 1.3K 607
                                    

[TO GET HER]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[TO GET HER]

Saat dia mengucapkan kalimat itu, aku seperti sedang berkaca. Aku juga mengatakan hal yang sama, pada diriku sendiri di depan cermin. Aku menatap pantulan diriku sendiri yang terlihat berantakan karena menangis. Aku terluka karena perpisahan ayah dan ibu, dan tidak ada yang bisa menyembuhkan luka itu.

Dengan berjalan nya waktu, rasa sakit yang ku dapat berganti dengan rasa kesepian yang hadir di sekujur batin. Kalian tahu, manusia adalah makhluk sosial. Kita mengandalkan komunikasi untuk bisa bertahan hidup. Bahkan interaksi sosial yang paling dasar, seperti sebuah sapaan 'hai' pun bisa membuat kita tetap hidup. Statistik membuktikan, kesepian dapat meningkatkan resiko kematian dini sebesar 26%. Terdengar seperti kutipan dalam buku, kan? Tapi memang aku mengutip semua kalimat itu dari buku.

Aku membaca banyak buku tentang hal-hal yang menyangkut dengan rasa sepi. Aku belajar sendiri mengatasi semuanya, karena aku tidak mau masuk ke dalam angka 26% yang ada di dalam kutipan buku tersebut.

"Kau bicara tentang luka yang ada di wajahmu?" tanyaku padanya, "Kau..ingin aku menyembuhkan luka itu?"

"Ya. Sembuhkan luka nya." ucapnya padaku, "Bukankah kau dan ayahmu adalah orang-orang kuat? Kau mengatakan nya..kau dan ayah mu bisa bertahan di tempat yang..hancur?"

"Kau ingin apa?"

"Ajari aku."

Aku menatap mata nya. Mata yang sangat cantik dengan bulu mata lentik. Aku baru sadar, betapa perasaan dan perkiraan manusia kerap meleset. Monster ini.. bagaimana mungkin dia terlihat kuat, dan lemah di saat yang bersamaan? Dia terlihat sama sepertiku. Dia terlihat..kesepian?

Aku tidak bicara tentang rasa sepi saat kita berada di dalam keramaian. Tidak juga rasa kesepian yang tercipta ketika kita masih sendiri, dan belum menemukan tambatan hati. Kesepian yang ku maksud adalah rasa sepi saat kau tidak punya apa-apa lagi.

Tidak punya apapun.

Rasa kesepian yang membuat mu merasa tenggelam, dan tidak ada yang bisa menarikmu ke permukaan. Aku menyimpan satu kutipan milik Scott Fitzgerald, dia bilang—momen kesepian paling dahsyat di dalam hidup adalah ketika kita menyaksikan seluruh dunia yang kita miliki berantakan, dan yang bisa kita lakukan hanyalah menatap kosong seluruh kehancuran itu. Tanpa bisa melakukan apapun. Aku mengalami apa yang di tulis nya, menatap kehancuran di hadapan mataku tanpa aku bisa melakukan apa-apa.

"Kenapa kau berkelahi?"

Aku berdiri di hadapan nya, yang saat ini sedang duduk di pinggir ranjang. Dia tidak menjawabku, dan hanya menatap ku dengan tatapan aneh. Aku coba mengabaikan nya, ku bubuhi lagi kapas baru dengan alkohol yang sedari tadi masih belum di tutup. Sebelum mulai membersihkan luka nya, aku menatap mata nya sekali lagi—kemudian mulai menggerakan tangan ku di sekitar bibir nya untuk membersihkan darah kering yang ada disana.

to get her ; together. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang