pt.14

11.3K 1K 663
                                    

Cr: rusbtsbp

[TO GET HER]

Awan nya terlihat seperti laut, dan burung-burung yang terbang itu layaknya kapal yang berlayar disana. Silau matahari yang masih tinggi tidak membuatku berhenti untuk menatap mereka, jarang-jarang langit bisa seperti itu dikala musim hujan seperti ini.

Taehyung juga melakukan nya, dia membuatku berubah menjadi bantal. Terlentang menatap bagaimana Tuhan melukis indah siang menjelang sore ini untuk bisa kami nikmati. Dia tidak peduli pada paha ku yang sudah kaku, benar-benar manusia jahat dan egois.

"Kurasa ini benar-benar gawat." Ucapnya tanpa menatapku.

"Apa nya yang gawat."

"Hatiku." Jawabnya cepat, kali ini sambil menatapku. "Apa yang harus ku lakukan padamu?"

"Apa maksudnya? Kau masih marah padaku?" dia menghela napas, "Jangan mengajakku bertengkar saat aku sedang lapar!"

Aku mendorong nya, sampai dia terpaksa bangun dari posisi nya yang nyaman. Ku lihat dia merotasikan mata, sebelum meraih tangan kanan ku dan meletakkan nya di dada sebelah kiri nya. Aku merasakan nya, tidak tahu kenapa saat ini detak jantung Taehyung berdebar keras sekali.

"Kau harus bertanggung jawab." Ucapnya, bibir ku terkunci rapat atas apa yang kurasakan sekarang. "Aku benar-benar jatuh cinta padamu."

Aku cegukan. Iya di saat yang seperti ini. Kalimat yang baru saja Taehyung katakan, dengan cepat menggantikan suara Harry Styles yang setiap hari selalu ku dengar. Kalimat itu berubah menjadi lagu favorite ku secara instan. Aku memerah, dan aku tahu Taehyung menyukai nya.

Tidak ada kalimat yang keluar. Ku biarkan laki-laki jahat ini berlaku sesuka hati atas aku. Dari yang tadinya berjarak beberapa depa saja, kali ini sama sekali tidak ada. Aku di angkat begitu saja dan berpindah ke pangkuan nya.

"Apa kau akan bertanggung jawab, karena telah membuatku seperti ini?" aku mengangguk sebagai jawaban. "Ku harap kau tidak akan menyesali nya."

Apa yang harus di sesali? Itu yang ingin ku tanyakan. Tapi lidah ku tidak mau melakukan nya. Otak ku tiba-tiba kosong. Semestaku kembali berkonvergensi ketika bibir manis Taehyung menawan bibir ku untuk dia lumat. Ciuman yang ku inginkan, sentuhan lembut yang lama ku dambakan. Dia meraih pipi ku menggunakan tangan kiri nya, ku rasakan ibu jari nya ada disana—memberi belaian lembut pada epidermis ku. Yang pertama kali ku dapati ketika membuka mata adalah warna coklat mata nya yang begitu dekat, barulah menyusul hidung mancung dan bibir basah yang memerah ketika jarak kami semakin meretas.

"Kau.. kau membuat bibirku bengkak." Lirihku, ketika ku lihat senyum di bibirnya. Ibu jari nya merangkak naik, membelai bibir bagian bawah ku yang sedikit terasa sakit. "Kau benar-benar pintar berciuman. Kurasa, aku tidak akan bisa menghitung banyak nya gadis yang sudah kau jadikan tempat untuk latihan."

"Kau akan menyukai keahlian ku yang lain." Matanya sayu, dan aku benci tatapan itu. Kenapa dia sangat tampan? "Aku akan berusaha membuat mu menjadi satu-satu nya sekarang."

"Apa sebelum nya ada banyak?"

Dia menggeleng, "Aku bukan Jimin. Kau tahu sendiri, bahkan kita membuang banyak waktu sampai kita bisa benar-benar mengakui perasaan masing-masing."

"Kau yang denial." Jawabku cepat, karena merasa gemas. "Aku punya gengsi yang tinggi, tapi kau memiliki gengsi yang jauh lebih tinggi daripada aku. Kau banyak melukai ku, padahal aku sudah bilang kalau aku menyukai mu."

to get her ; together. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang