duabelas

1K 138 67
                                    

"Apa yang kamu lakukan disini Irene?" tanya Yuri sambil berjalan mendekati Irene.

"Saya ingin melihat Seulgi paman" ujar Irene.

"Mengapa kamu ingin melihatnya? Bukannya kamu sudah memilih lelaki bajingan itu?" cecar Yuri kepada Irene dengan tangan mengepal. Apabila tidak ingat bahwa wanita ini adalah wanita yang sangat dicintai oleh Seulgi ingin rasanya mengusir dan menamparnya.

Saya

Saya

....

"Saya hanya ingin melihat Seulgi paman dan merawatnya" ucap Irene dengan lemah.

"Bukankah kamu tidak mencintainya....jadi untuk apa kamu datang kesini....apakah karena rasa kasihan? Paman rasa Seulgi tidak butuh rasa kasihanmu"

"Saya mencintai Seulgi.....saya menyadari bahwa yang selama ini saya cintai adalah dia....Kang Seulgi, maka dari itu tolong paman jangan pisahkan saya dengan Seulgi" kata Irene sambil perlahan kesusahan berlutut karena perutnya yang besar di hadapan Yuri dan menangis.

Yuri terdiam, setetes air matanya jatuh dan kaget karena tidak menyangka bahwa Irene ternyata mempunyai perasaan yang mendalam kepada anaknya. Jessica yang melihat hal tersebut menghampiri Irene dan mencoba untuk membantunya berdiri karena tidak tega. Akan tetapi Irene menolak halus bantuan Jessica dan merayap mendekati Yuri serta memegang kakinya.

"Pada akhirnya kamu menang anakku.....kamu mendapatkan hatinya..maka dari itu kamu harus kuat anakku...jebal"

"Jebal...jangan....hik...hik....jangan pisahkan saya dengan Seulgi paman....Irene bersumpah bahwa saya benar-benar mencintainya....hik...hik...hanya saja hati saya terbutakan oleh kenyataan bahwa Tae Hyung adalah ayah dari bayi yang ada di dalam perutku dan mengabaikan Seulgi yang selalu ada di sampingku....maafkan saya paman...tolong maafkan..." isak Irene membuat Yuri serba salah.

Jessica melirik suaminya dan menganggukkan kepalanya, meminta Yuri untuk mengakhiri drama ini karena tidak tega melihat Irene yang terlihat begitu sedih. Jesica mempercayai segala perkataan Irene, mungkin karena instingnya sebagai sesama wanita dan melihat kondisi Irene yang sedang hamil besar.

"Baiklah Irene, paman akan memaafkan segala yang sudah terjadi dan sekarang kita fokuskan kepada kondisi Seulgi" kata Yuri sambil membantu Irene untuk berdiri.

Yuri, Jessica dan Irene pun duduk di samping Yeri.

"Kenalkan ini Yeri adik kandung Kang Seulgi" kata Yuri mengenalkan Irene kepada Yeri.

Yeri pun memberikan tangannya untuk bersalaman dengan Irene dan tersenyum.

"Kamu adik yang selama ini Seulgi selalu cari, pasti dia akan sangat senang sekali karena selama ini dia sering bercerita tentangmu kepadaku" ucap Irene sambil terisak mengingat kondisi Seulgi yang sekarang belum ada kabarnya.

Detik demi detik

Menit demi menit

Jam demi jam sudah terlalui dan pintu kamar operasi masih tetap tertutup, lampu merah diatasnya masih menyala. Entah sampai kapan hati terasa gundah tanpa kepastian. Air matapun sudah kering, rasa lapar hilang, yang ada hanya doa untuk kesembuhan Seulgi.

Please

Please don't leave me Seulgi-ah

To Be Continue........

Note: Author bagi dua ya chapter ini biar feel nya kena.....hahaha...semoga chapter ini tidak bikin baper lagi. Please vote and komen sebanyak-banyaknya biar bisa double update ya.


Adilkah Ini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang