delapanbelas

1.6K 139 39
                                    

Sepasang mata monolid memandang ke arah wanita yang berada dihadapannya dan tersenyum dengan sangat manis.

Cantik

Sungguh sangat cantik

Apakah aku bermimpi?

Sang wanita yang sedang dipandangi oleh orang yang dia cintai pun tersipu malu, wajahnya memerah dan hanya bisa menundukkan wajahnya.

"Apakah ada sesuatu di wajahku sampai kamu menatapku seperti itu....Seulgi-ah?" tanya Joo Hyun sambil tangannya meraba-raba wajahnya.

Seulgipun menggelengkan wajahnya pelan dan mengarahkan tangannya membelai pipi Joo Hyun dengan lembut.

"Mengapa....mengapa...kamu sangat cantik Hyunnie sehingga dengan mudah hatiku kamu ambil tanpa permisi" ucap Seulgi mengungkapkan isi hatinya.

"Ihhh  kamu mulai belajar gombal ya" rajuk Joo Hyun manja sambil memukul pelan bahu Seulgi dengan muka yang memerah.

"Auchhh sakit Hyun" ringis Seulgi manja yang berpura-pura kesakitan.

"Ahh maafkan aku Seulgi-ah, aku panggilkan dokter ya untuk melihat lukamu" ucap Joo Hyun sambil beranjak dari ranjang rawat Seulgi yang dari tadi didudukinya atas keinginan kekasihnya.

Seulgi meraih tangan Joo Hyun menahannya untuk tidak pergi mencari dokter.

"Saranghae"

"Saranghae"

"Saranghae"

"Saranghae Bae Joo Hyun"

Tanpa terasa bulir-bulir airmata Joo Hyun jatuh membasahi pipinya, hatinya terasa hangat mendengarkan kata-kata indah dari kekasihnya. Meskipun dia sudah melukai Kang Seulgi dengan parah akan tetapi cinta lelaki itu tidaklah berubah, masih sangat besar untuknya. Di dalam hatinya Joo Hyun berjanji untuk selalu menjaga rasa cinta yang Seulgi miliki hanya untuknya seorang dan dia pun akan selalu mencintainya dengan setulus hati.

"Nado saranghae Kang Seulgi"

Seminggu berlalu sejak terakhir Seulgi sadar dari komanya dan selama itu pula Joo Hyun selalu berada di sampingnya. Merawatnya, memanjakannya, menemaninya bahkan setiap malam tidur di rumah sakit agar selalu berada dekat dengan Seulgi.

Perkembangan kesehatan Seulgipun maju dengan pesat, mungkin karena hasil dari perawatan dari suster pribadinya alias Bae Joo Hyun. Joo Hyun benar-benar takut kehilangan lagi orang yang sangat dicintainya maka dari itu tanpa mengenal lelah merawat Seulgi, meskipun pada awalnya Seulgi sendiri merasakan kebingungan merasakan perubahan drastis dari sifat dan sikap Joo Hyun kepadanya. Dari yang semula dingin menjadi penuh perhatian, dari semula cuek menjadi manja kepadanya. Tapi apapun itu Kang Seulgi tetap sama sangat mencintai Bae Joo Hyun dan di dalam hatinya dia mengucapkan beribu-ribu syukur atas perubahan yang positif itu.

Aaaa

Seulgipun membuka mulutnya untuk menerima suapan makanan dari Joo Hyun yang selalu menyuapinya selama berada di rumah sakit.

"Enak?"

"Apapun yang kamu berikan akan selalu enak Hyunnie" ucap Seulgi sambil tetap mengunyah makanannya.

"Aisshh gombal sekali ya sekarang ini" sipu Joo Hyun sambil menjejalkan lagi makanan ke mulut Seulgi karena gemas.

Pandangan mereka berdua terkunci seakan dunia hanya milik mereka, Seulgipun berhenti mengunyah makanannya. Di dalam hatinya berkata ini adalah moment yang sangat tepat untuk mencium kekasihnya akan tetapi di dalam mulutnya penuh oleh makanan, sehingga Seulgi pun merasa kesal sendiri.

Arrghhh

"Hmm waeyo Seulgi-ah, apa ada yang sakit?" tanya Joo Hyun khawatir sambil menyimpan piring makanan Seulgi di meja yang terdapat di sebelah ranjang Seulgi.

Tangan Joo Hyun meraba kening Seulgi untuk memeriksa suhu tubuhnya lalu membelai pipinya mengecek ekspresi Seulgi yang terlihat gelisah.

Seulgi pun meraih tangan Joo Hyun yang berada di pipinya dan menekankan pipinya ke telapak tangan Joo Hyun sambil memejamkan matanya, merasakan kelembutan dari kekasihnya.

"Ada apa sayang....kok diam dan cemberut?" tanya Joo Hyun dengan wajah yang mendekati wajah kekasihnya.

Seulgi lalu membuka matanya perlahan dan manatap wajah cantik Joo Hyun.

"Aku kesal tidak bisa menciummu karena mulutku masih penuh dengan makanan padahal tadi momennya sangat tepat untuk menciummu, selama ini aku kan tidak pernah menciummu Joo Hyun" rajuk Seulgi setelah bersusah payah menelan makanannya dengan cepat.

Dan Bae Joo Hyun pun tersipu malu, pipinya memerah dengan sempurna.

Tangan Seulgi meraih dagu Joo Hyun dan mendekatkan wajahnya dengan pelan, Joo Hyun pun menutup matanya mengerti akan keinginan sang kekasih.

Cup

Dengan pelan akhirnya bibir Seulgi melumat lembut bibir merah kekasihnya yang seakan menjadi candu baru bagi Kang Seulgi.

Dunia pun serasa indah.

Note: Apakah para readers masih setia menunggu cerita ini? Setelah berchapter-chapter para readers dibikin kejang-kejang serangan jantung maka di chapter ini author memberikan acara untuk bikin para readers baper senang...vote untuk next chapter apakah ombak datang lagi? riak-riak kecil? atau bagaimana? Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya untuk moodbooster author.

Adilkah Ini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang