sepuluh

1K 136 120
                                    

Hujan deras membasahi bumi, para pejalan kaki mulai menyingkir dari jalanan untuk berteduh sambil menunggu hujan reda. Akan tetapi terdapat satu orang lelaki berpakaian rapi yang berjalan gontai di bawah siraman hujan yang begitu deras. Orang-orang mungkin tidak akan menyadarinya akan tetapi lelaki tersebut meneteskan air matanya diantara hujan yang turun.

Menahan sesak dan sakit di dadanya.....

Perih.....

MeskipunSeulgi selalu mengerti dan menerima bahwa Irene tidak mencintainya, tapi dia berjanji akan selalu membuat seorang Irene Bae untuk selalu bahagia dan tersenyum meskipun kebahagiannya itu tidak bersama dengannya. Baginya Irene Bae adalah segalanya, impiannya dan mataharinya.

Hidupnya.....Irene Bae adalah hidupnya.

Akan tetapi melihat seorang Irene Bae membela Tae Hyung yang merupakan pembunuh ibunya membuatnya tidak rela dan sedih.

Melihat Irene menatap Tae Hyung dengan penuh cinta di gereja tadi membuat Seulgi serba salah, di sisi lain Tae Hyung adalah pembunuh ibunya dan dia sedang berusaha untuk membalaskan dendamnya kepada dia. Akan tetapi melihat Irene Bae yang sangat mencintai Tae Hyung membuatnya berfikir ulang untuk membalaskan dendamnya. Seulgi tidak ingin membuat Irene Bae membenci dirinya dan membuat bayi yang ada di dalam kandungan Irene kehilangan seorang ayah.

Maka dari itu, Seulgi meminta anak buahnya untuk tidak melanjutkan memukuli Tae Hyung sewaktu di gereja. Seulgi memandang mata Irene dan disana terlihat suatu keraguan dan kesedihan.

"Seulgi tolong jangan pukuli lagi Tae Hyung...kumohon"

Hanya cukup satu kalimat dari seorang Bae Joo Hyun membuat seorang Kang Seulgi untuk menahan para anak buahnya dan appa Yuri agar tidak memukuli Tae Hyung.

Seulgi menatap mata Irene sekali lagi dan mencari sesuatu di dalam matanya yang bisa membuat dirinya mengurungkan keputusan yang sudah diambilnya. Akan tetapi dia tidak menemukan apapun di mata seorang Irene Bae.

Apapun yang bisa menahannya untuk pergi.

Dengan perlahan Seulgi membalikkan badannya dan meninggalkan altar menuju pintu keluar gereja itu. Sesampainya di depan pintu gereja, Seulgi membalikkan sedikit wajahnya dan berkata "semoga engkau selalu berbahagia Joo Hyun meskipun itu bukan denganku".

Pedih

Perih

Sakit

Dan dengan hati yang hancur, Seulgi berjalan meninggalkan gereja itu diiringi oleh langit yang ikut menangis seakan mengerti kesedihan dari seorang Kang Seulgi.

"Omma...apakah yang Seulgi lakukan sudah betul?"

"Apakah omma akan marah apabila Seulgi tidak membalaskan kematianmu?"

"Apakah Seulgi akan menjadi anak yang durhaka ommaaa"

"Akan tetapi Seulgi tidak bisa membuat Joo Hyun kembali bersedih apabila kehilangan Tae Hyung"

"Maafkan Seulgi ya ommaaaa"

"Seulgi terlalu mencintai Joo Hyun"

"Sangat mencintai dia"

Hik

Hik

Hik

Seulgi terduduk di sebuah taman, meratapi nasibnya dan berusaha untuk menerima kenyataan yang ada sekarang ini. Memang pahit akan tetapi dia ingin berusaha untuk menepati janjinya kepada Joo Hyun agar dia bisa berbahagia kembali meskipun diatas penderitaan seorang Kang Seulgi.

Entah apakah Seulgi bisa hidup tanpa wanita itu disampingnya..........

Hujan akhirnya berhenti akan tetapi hujan di dalam hati Kang Seulgi masih ada dan entah kapan berhenti.

Setelah sekian lama akhirnya Seulgi berdiri dan berjalan limbung kembali tanpa menyadari ada seseorang yang mengikutinya sedari tadi. Orang tersebut berjalan dengan cepat mendekati Seulgi dan dari dalam sakunya mengeluarkan sebilah pisau tajam lalu menusukkannya ke perut Kang Seulgi.

Jleb

Arghhhh

"Matilah kau Kang Seulgi"

To Be Continue............

Note: Semoga author bisa selamat dari beringasnya readers...ampunilah authormu ini ya....hehe..jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya sehingga author bisa semangat 45 melanjutkan cerita  ini. Cerita ini adalah cerita tersulit yang author tulis karena banyak menguras emosi maka dari itu tolong hargai hasil karya author dengan tidak lupa memvote dan memberikan komen. Terima kasih banyak.

Adilkah Ini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang