empat belas

1K 131 31
                                    

Putih

Semua terlihat putih

Dimana ini

Aku berada dimana

Apakah aku sudah meninggal?

Argghhhh

Sakit

Seseorang membuka matanya setelah sekian lama tertidur, terlihat ruangan yang serba putih dan bau khas obat menyeruak di hidungnya.

"Ah kamu sudah sadar Irene? Aku akan memanggil dahulu dokter ya, tunggulah sebentar" tanya Jessica dengan muka yang terlihat lelah dan sedih sambil beranjak dari duduknya untuk memanggil dokter dan suster melalui alat bel yang berada di samping ranjang Irene.

"Aku berada dimana?"

"Apa yang terjadi?"

"Kamu tak sadarkan diri Irene sejak kemarin malam" jawab Jessica dengan muka yang terlihat ragu seolah ingin mengatakan sesuatu hal.

"Ah bagaimana dengan Seulgi? Bagaimana kondisinya? Katakan bahwa kemarin itu hanyalah sebuah mimpi? Jebal!" Isak Irene yang akhirnya mengingat kejadian semalam.

"Hmmmm....maafkan aku untuk mengatakan hal ini tapi kejadian kemarin malam memang bukanlah mimpi Irene, Seulgi memang benar-benar koma" kata Jessica pelan.

"Tidakkkkk aku harus menemuinya sekarang.....Seulgiiii" tangis Irene sambil berusaha untuk duduk dan melepaskan selang infus yang berada di tangannya.

"Sabarlah Irene karena kondisi kamu juga masih sangat lemah" ujar Jessica sambil berusaha menahan Irene yang memberontak.

"Tolong biarkan aku menemui Seulgi....tolongggg aku ingin menemuinya..!!"

Tangan Irene yang memberontak secara tidak sengaja mengenai perutnya dan akhirnya ia pun terdiam melihat ke arah perutnya.

"Ba....ba...bayiku....kemana bayiku....katakan kemana...kemana...bayikuuu" raung Irene sambil meraba-raba perutnya yang kini rata kembali.

Jessica pun hanya bisa menundukkan wajahnya dan menangis.

"Sabarlah Irene...tolong bersabar ya...bayimu sudah dikeluarkan oleh dokter kemarin malam karena kondisimu yang lemah dan telah terjadi pendarahan hebat" ucap Jessica dengan menangis dan memeluk Irene mencoba untuk menenangkannya.

"Apa...apa yang terjadi dengan bayiku...tolong katakan" isak Irene sambil mencengkram kedua tangan Jessica.

"Hmmmm....aku turut berduka cita Irene....bayimu tidak dapat diselamatkan karena bayimu terlilit tali pusar sehingga itulah yang menyebabkan dirimu mengalami pendarahan hebat. Para dokter sudah berusaha semaksimal mungkin akan tetapi bayimu sudah meninggal sewaktu di dalam kandungan kata dokter" isak Jessica.

TIDAKKKKKKKKKK

TIDDDDAKKKKKKKKKK

BAYIIIKUUUUUU

Irene pun menangis histeris dan meronta-ronta menyebabkan dokter yang datang segera menyuntik obat penenang di lengannya. Tak lama kemudian Irene pun tertidur meskipun air mata masih saja mengalir di wajah cantiknya.

"Sungguh suatu cobaan yang berat untuk dialami oleh seorang Irene Bae"

To Be Continue.....

Note: Author berusaha secepat mungkin untuk update chapter ini karena readers yang sudah tidak sabar, semoga saja chapter ini berkenan untuk para readers dan tetap bikin baper. BTW jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya siapa tau bisa doble update. Hidup baper!!!

Salam,

Anti Karam Club dan Baper Club


Adilkah Ini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang