tigabelas

1.1K 141 72
                                    

Hening

Sudah 4 jam Seulgi berada di ruang operasi dan keempat orang yang menunggunya masih bersabar tidak beranjak sedikitpun. Irene yang sedang hamil besar pun seolah tidak merasakan lelah dan lapar padahal sudah semalaman tidak makan.

Akhirnya Jessica beranjak dari kursinya dan mengajak Yeri untuk membeli makanan dan minuman di kantin. Yeri pun mengiyakan dan mengikuti Jessica menuju kantin karena tidak bisa dipungkiri perutnya sudah terasa sakit karena menahan lapar. Badannya pun terasa capai dan lelah.

"Soebang aku bersama Yeri pergi ke kantin dahulu untuk membeli makanan dan minuman ya" ucap Jessica meminta ijin dari suaminya.

"Hmmm baiklah, kita juga harus mengumpulkan tenaga karena kita tidak tahu sampai kapan operasi ini selesai....Irene juga memerlukan asupan makanan, kasihan bayi di dalam kandungannya kelaparan" ujar Yuri tersenyum kepada Irene.

"Tapi saya tidak lapar paman" ucap Irene terlihat lemas.

"Mukamu sudah pucat Irene, kamu tidak lapar pun ingatlah bayi di dalam kandunganmu" kata Jessica.

Irene pun hanya bisa menggangguk.

"Baiklah dan terima kasih untuk semuanya" Irene menunduk malu.

Jessica dan Yeri pun berlalu menuju kantin sedangkan Irene dan  Yuri masih setia duduk menanti kabar dari ruang operasi.

"Apakah paman boleh mengetahui mengapa kamu akhirnya menyadari bahwa kamu mencintai Seulgi?" tanya Yuri.

Irene pun menceritakan kejadian yang menyebabkan dia menyadari kebodohannya.


Flashback

Sesudah Seulgi meninggalkan gereja akhirnya Yuri dan yang lainnya pun menyusul meninggalkan gereja, sehingga yang tertinggal hanya Irene, Tae Hyung dan Joy anak buah terdekat Seulgi.

Mata Joy memandang dengan penuh kemarahan dan kebencian, tangan Joy sudah terkepal siap untuk memukul Tae Hyung kembali. Akan tetapi Irene dengan cepat menahan Joy agar tidak memukul kembali Tae Hyung.

"Jangan....please"

"Apakah kamu tahu bahwa lelaki bajingan ini seorang PEMBUNUH!!!" teriak Joy frustasi melihat Irene yang terlihat masih memilih Tae Hyung.

"Apa maksudmu Joy?" tanya Irene yang terlihat kebingungan mengapa menuduh Tae Hyung seorang pembunuh dan melihat ke arah Tae Hyung yang tertunduk.

"CIHHHH...... KALAU KUBILANG DIA LELAKI BRENGSEK DAN BAJINGAN ITU KARENA DIALAH YANG TELAH MEMBUNUH IBU SEULGI.....DIA YANG SUDAH MENABRAK IBU SEULGI TANPA MAU BERTANGGUNGJAWAB.....DASAR PEMBUNUH!!!" teriak Joy sambil menendang perut Tae Hyung.

Irene pun kaget dan menutup mulutnya, air matanya menetes membasahi pipinya. Segala perasaan tercampur aduk karena dia tahu bahwa nasib Seulgi yang menyedihkan sewaktu kecil terjadi gara-gara ibunya terbunuh. Mendengar cerita Seulgi tentang masa kecilnya membuat Irene sangat membenci pelaku tabrak lari ibu Seulgi karena telah dengan seenaknya pergi dan tidak terjerat oleh hukum.

"Apakah benar itu Tae Hyung-shii? JAWABBB!!!" teriak Irene kepada Tae Hyung.

"Tidakkkk itu bukanlah kesalahanku akan tetapi kesalahan wanita tua itu yang sembarangan jalan...bukan itu bukan kesalahanku Irene..dengarkan aku" elak Tae Hyung sambil memegang bahu Irene dan meremasnya.

"Apakah itu jawabanmu Tae Hyung-shi setelah menghilangkan nyawa seorang ibu..mana pertanggungjawabanmu...cihhh...pantas saja sewaktu aku meminta pertanggungjawabanmu karena telah menghamiliku kamu lepas tangan dan pergi begitu saja....kamu memang lelaki yang tidak bertanggungjawab!!!" isak Irene sambil menangis pilu.

"Aku bukan tidak mau bertanggungjawab Irene akan tetapi Hyuna isteriku mengetahui bahwa aku melakukan tabrak lari maka dari itu dia mengancamku agar menikahinya dan meninggalkanmu...aku akan menceraikan dia karena aku tidak mencintainya dan kita akan hidup bahagia bersama dengan anak yang sedang kamu kandung...selama ini aku benar-benar mencintaimu Irene...ku hanyalah terpaksa melakukan itu...maafkan aku" ucap Tae Hyung berusaha untuk meyakinkan Irene agar mau kembali bersamanya.

Betul aku hanya terpaksa......

Aku masih mencintaimu....

Kembalilah padaku Ireneeeee...

PLAKKKKKKK

"Masih berani kamu memintaku kembali sesudah segala yang kamu lakukan"

Kamu membuangku

Membuangku

"Dan aku dengan begitu bodoh telah menyakiti seorang lelaki yang selama ini menerimaku apa adanya, selalu ada untukku.....hik...hikk....arghhhh kembalikan Seulgi padaku" erang Irene kepada Tae Hyung sambil memukul-mukul dadanya.

Irene menyadari arti seorang Kang Seulgi, seseorang yang benar-benar mencintainya tanpa syarat, tanpa meminta balasan. Seseorang yang hanya ingin mencintainya, ingin bersamanya tak peduli dengan tanggapan orang-orang.

"Apa yang sudah kulakukan selama ini"

"Aku hanyalah wanita bodoh yang tidak bisa melihat sesuatu yang indah di depan mata dan malah mencari  batu kerikil yang tidak berarti"

Hik

Hik

"I HATE YOU"

"Jangan pernah kamu menampakkan wajahmu lagi dihadapanku"

Dan Irene pun berlari meninggalkan Tae Hyung yang terduduk dengan lesu.

Joy yang melihat hal tersebut menyusul Irene karena khawatir terjadi sesuatu dengannya.

Flashback end

"Rupanya begitu, baguslah akhirnya kamu mengetahui hal yang sebenarnya meskipun dengan cara seperti ini" ucap Yuri.

"Irene merasa sangat malu kepada Seulgi paman, apa yang sudah Irene lakukan benar-benar membuat Seulgi sakit hati....apakah Seulgi masih mau memaafkan saya paman?" isak Irene.

"Hmmm gwenchana.....Irene....paman rasa biarlah waktu yang akan menjawabnya, paman rasa Seulgi adalah anak yang baik dan dia selalu mencintaimu" ucap Yuri sambil menenangkan Irene dengan menepuk bahunya.

Lampu ruang operasi pun padam dan akhirnya seorang dokter keluar menghampiri Yuri dan Irene yang masih terduduk tidak sadar akan kedatangan dokter tersebut.

"Apakah kalian keluarga dari tuan Kang?" ucap dokter kepada Yuri dan Irene.

"Ahhh ya betul dokter bagaimana keadaan anak saya?" tanya Yuri.

"Hmmm...begini operasi tuan Kang sudah beres dan berhasil akan tetapi karena tusukannya mengenai lambung tuan Kang sehingga mengakibatkan pendarahan yang banyak" kata dokter sambil menghela nafas berat karena akan menyampaikan suatu hal yang buruk.

"Tadi karena pendarahan yang banyak akhirnya jantung tuan Kang sempat terhenti dan sekarang karena aliran udara yang terlambat masuk ke otak maka kondisi tuan Kang koma, jadi sekarang ini merupakan masa kritis dari tuan Kang...mohon maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin" ucap dokter sambil membungkukkan badannya.

Hik

Hik

"TIDAKKKK SEULGIII-AHHH" teriak Irene dan perutnya terasa sangat sakit sehingga diapun tak sadarkan diri.

"Irene....Irene sadarlah....oh tidakkkkk...dokter tolonggggggg!!" teriak Yuri sambil menahan Irene yang terjatuh karena melihat darah diantara selangkangan Irene mengalir dengan deras.

To Be Continue...........

Note: Semoga chapter ini bisa menghilangkan rasa benci readers kepada nyai Irin dan author tak tahu apakah chapter ini yang terbaper atau masih kurang baper? Tolong jangan dilupakan vote dan komen untuk cerita baper ini. Semoga para readers tetap setia baper. Hehe

BTW kalau tidak ada yang komen cerita ini akan berakhir sampai disini aja karena author tidak semangat lagi membuatnya tanpa dukungan readers

Salam,

Anti Karam Club Selalu


Adilkah Ini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang