Waktu berjalan dengan cepat, akhirnya kandungan Irene telah mencapai usia sembilan bulan dan selama itu pula Kang Seulgi selalu mendampingi sebagai kekasihnya meskipun terlihat bahwa Irene masih belum bisa menyerahkan hatinya dengan utuh kepada Seulgi.
Akan tetapi Seulgi merasa itu pun sudah cukup selama Irene masih mau berada di sisinya mendampinginya, biarlah rasa cinta itu hanya dirinya saja yang merasakan. Dirinya sudah merasa sangat senang apabila Irene mau memberikan senyumannya dan sedikit memperhatikannya.
Hari ini Kang Seulgi mengantarkan kekasihnya untuk memeriksakan kandungannya ke dokter Sunmi yang merupakan dokter kandungan Joo Hyun. Dan berdasarkan hasil diagnosa dokter bayi perempuan dalam kandungan Joo Hyun dalam keadaan sehat membuat mereka berdua sangat bersyukur dan senang.
Dokter mengatakan untuk Seulgi agar siap sedia apabila sewaktu-waktu Irene akan melahirkan karena umur kandungannya yang sudah cukup.
Selama ini dokter selalu menganggap bahwa Seulgi adalah suami dari Joo Hyun dan selalu memuji bahwa Seulgi adalah suami idaman yang selalu siap siaga dalam situasi kehamilan istrinya.
Sebetulnya Seulgi ingin segera melamar kekasihnya karena dia ingin agar anak Joo Hyun mempunyai seorang ayah yang bisa mendampinginya tidak seperti nasibnya yang yatim piatu. Sungguh dia ingin merasakan untuk mempunyai sebuah keluarga kecil dan hidup sederhana berbahagia.
Malam itu Seulgi dan Irene sedang makan berdua di sebuah restaurant favorite Irene, mereka berdua makan dalam hening. Akan tetapi jantung Seulgi berdetak dengan cepat karena dia merasakan gugup luar biasa. Rencananya dia akan melamar kekasihnya malam ini, segala sesuatunya sudah disiapkan dengan sempurna, hanya tinggal keberanian dari seorang Kang Seulgi saja.
"Hmmmm...noona ada yang ingin aku bicarakan" ucap Seulgi dengan pelan.
"Ada apa Seulgi?"
"Aku tahu bahwa noona tidak mencintaiku, akan tetapi aku sangat mencintai noona dan bayi dalam kandunganmu. Aku tidak ingin bayi itu lahir tanpa kehadiran seorang ayah dan lebih tidak ingin noona berjuang sendirian membesarkan bayi itu."
"Apa maksud perkataanmu ini Seul" tanya Irene berusaha menebak arah pembicaraan Seulgi.
"Will you marry me noona? Aku berjanji akan selalu ada untukmu dan bayi kita, tak mengapa apabila noona tidak mencintaiku. Setidaknya biarkan aku mencintaimu noona." kata Seulgi dengan bersungguh-sungguh sambil berlutut dan mengeluarkan sebuah kotak beludru yang berisi cincin berlian.
Setetes air mata jatuh dari mata Irene, hatinya sungguh merasa terharu dengan segala perbuatan dan pengorbanan Seulgi yang selama ini selalu berada di sisinya tanpa pamrih. Meskipun hatinya belum sepenuhnya mencintai Seulgi akan tetapi ada sedikit ruang di dalam hatinya untuk sebuah nama Seulgi. Ada perasaan ragu dan takut untuk menerima pinangan dari seorang Kang Seulgi, takut untuk tidak dapat membalas rasa cinta yang begitu besar dari Seulgi sehingga menyakitinya.
"Seulgi....aku........"
To Be Continue...........
Note: cerita ini hampir author lupakan dan berencana untuk di unpublish karena mandeg ide. Author merasa feel nya hilang untuk cerita ini dan penggemarnya juga sedikit jadi tidak semangat untuk melanjutkan cerita ini meskipun pada awalnya author membuat dengan sungguh-sungguh. Apakah cerita ini dilanjutkan atau jangan? Apakah Irene menerima pinangan Seulgi atau jangan? Hanya readers yang bisa menjawabnya dengan vote dan comment. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adilkah Ini Untukmu
FanfictieAku memilih dia bukan karena cinta padanya Aku memilih dia hanya karena kau tinggalkan aku Kau tinggalkan aku disini sendiri Aku memilih dia..... Sejak kau khianatiku dunia seolah akan runtuh Dengan memilih dia aku mencoba tuk lupakanmu Tuk melupaka...