Saat ini, Riksa sedang menunggu Emely di halte sekolah. Tadinya Ketri sempat menemaninya, tapi Riksa menyuruh Ketri pulang duluan saja. Daripada nanti, Ketri salah paham dengan apa yang dia liat.
Dari jauh, Riksa melihat Emely berjalan ke arahnya dengan raut wajah seperti sedang berpikir. Riksa tau, apa yang sedang dia pikirkan saat ini.
"Emely kok lama banget sih? Lagi ngapain tadi?" tanya Riksa saat Emely sudah ada di hadapannya.
Emely tersenyum, "tadi gue mampir di perpus dulu Sa. Maaf yah udah buat lo nunggu lam," jawab Emely.
"Iya nggak papa. Ya udah sekarang kita pulang yuk. Kasian pak Eudi udah nungguin dari tadi," ajak Eiksa sembari masuk ke dalam mobilnya.
"Pantesan Anta nggak mau diputusin sama Riksa, wong Eiksanya cantik banget, baik, pintar, tajir, kurang apa coba?" batin Emely.
Dalam perjalanan menuju rumah hanya keheningan yang melanda. Karena Riksa, masih memikirkan soal kejadian di gudang tadi.
🔴🔵🔴
"Emely lo ganti baju pake punya gue aja, gue tunggu di bawa yah. Kak Ayu udah tunggu!" pintah Riksa sambil mengikat rambut lurus nya menjadi satu.
"Tapi Sa, lo yang ambil bajunya. Kan nggak enak."
"Haduh nggak papa Emely, lo anggap kita saudaraan aja. Udah, ambil aja bajunya yang penting jangan sampe rusak, hehe."
"Hmm ... Iya deh Sa, sekali lagi makasih yah Sa."
"Iya sama sama, gue ke bawah dulu," ucap Riksa sebelum pergi meninggalkan Emely.
"Gue harus cepetan cari kerja, biar nggak ngerepotin Riksa lagi," gumam Emely.
Riksa menuruni anak tangga, menatap ke bawah mendapati kak Ayunya yang sedang menonton.
"Kak Ayu, rinduu," rengek Riksa sambil memeluk Ayu tiba tiba.
"Eh apaan ini, udah gede kelakuan kayak anak kecil aja," ucap Ayu yang membalas pelukan adik kecilnya itu.
Riksa melepaskan pelukannya, menatap wajah kakaknya yang menurut Riksa sangat cantik, dan tentu saja sangat mirip dengan mamanya.
"Kak, kok Riksa wajahnya nggak mirip mirip amat yah sama mama?" tanya Riksa dengan wajah menggemaskan.
Ayu malah tersenyum jahil menatap riksa. "Iya deh kayaknya Sa. Kalau kak Ayu lihat, kayaknya Riksa itu anak ...." Ayu yang sengaja menggantungkan perkataannya.
Riksa seketika melotot karena tau apa yang akan di ucapkan Ayu nantinya
"Stop, jangan ngomong sembarangan. No smoking."
Ayu malah tertawa melihat tingkah adiknya yang menurutnya tak pernah ada perubahan dari dulu. Dan Riksa malah manyun karena ditertawakan seperti itu oleh kakaknya sendiri.
Namun, mata Riksa menangkap sosok Emely yang tengah berdiri dan malah menatapnya dengan Ayu di anak tangga terakhir. Riksa tersenyum ke arah Emely dan Emely membalas senyuman itu. Emely memberanikan diri menghampiri Riksa dan kakaknya.
"Oh yah kak, ini teman Riksa," ucap Eiksa saat melihat Emely menuju ke arahnya, dan Ayu langsung membalikkan badannya agar dapat melihat Emely.
"Siang kak," sapa Emely ramah.
"Siang juga, cantik yah teman teman Riksa. Jadi pengen muda lagi deh," jawab Ayu menatap Emely yang berdiri di samping sofa yang mereka tempati.
"Emely duduk, berdiri mulu. Nggak pegel apa?" sahut Eiksa yang langsung mendapat senyuman kikuk dari Emely.
"Hush, masa suruh orang duduk kayak mau ngajak berantem gitu. Siapa yang ajarin?" ucap Ayu menatap Riksa dengan wajah di buat seakan sedag marah.
"Kak Ayu lah," jawab Riksa tanpa dosa. "Kak, ini temen Riksa, Emely namanya. Dia tinggal disini bisa kan? Ntar kalau udah dapat kerjaan baru dia pindah. Papanya lagi sibuk kerja kak, terus mama tirinya jahat. Riksa nggak mau tuh temen Eiksa disiksa kayak di tipi tipi. Jadi boleh yah kak?" Riksa menjelaskan secara lengkap.
Ayu terlihat mangut mangut sebentar, lalu tersenyum. "Iya boleh, biar Riksa ada temennya," jawab Ayu dan langsung mendapat hembusan nafas lega dari Riksa dan Emely.
🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴
KAMU SEDANG MEMBACA
AntaRiksa [Tersedia Versi Ebook]
Teen Fiction[3 #Clubbing 31052020] [3 #siasat 01082020] Mungkin, ANTARIKSA bukanlah penyatuan dari dua hati Melainkan, tempat untuk lainnya sebagai meneduh hati. -Teriksa Angela.. Cerita ini bukanlah cerita seperti biasanya. Cerita ini akan membawa kalian ked...