Riksa melangkahkan kakinya menyusuri jalanan kota Jakarta. Hari ini benar-benar buruk bagi Riksa. Riksa baru saja merasa harga dirinya lenyap bersama sahabat kecilnya, Ketri.
Riksa memutuskan berjalan kaki setelah pulang sekolah. Riksa lagi butuh kesendirian. Riksa ingin benar benar sepi, tapi sepertinya keadaan kota jakarta tidak mendukung.
"WOY BEBS!" teriak seorang cowok dengan motor gedenya, berusaha menjajari dengan langkah Riksa yang pelan.
"WOY BUDEK!" teriak cowok itu lagi sembari membuka helmnya, menampilkan wajah gantengnya. Siapa lagi kalau bukan Anta.
"GUE NYARIIN LO, LO HARUS PULANG BARENG GUE MULAI SEKARANG!" teriak Anta lagi berusaha mengalahkan suara kebisingan jalanan.
"RIKSA LO DENG---"
Teriakan Anta terpotong akibat motor yang berada di belakangnya membunyikan klakson tiba tiba.
Piiiiiiiiiiippp
"WOY ANJIR LO, MALAH NGEKLAKSON PANJANG BANGET. NGGAK LIAT APA GUE LAGI BERUSAHA NGEBUJUK PACAR GUE. LAGI NGAMBEK NIH!" teriak Anta memaki pengemudi motor itu yg sekarang menghilang di jalanan.
Dan tentu saja, teriakan Anta itu mungkin bakal membuat cewek lain kalau lagi di posisi Riksa berteriak histeris.
"Mending lo pergi deh!" usir Riksa karena kehadiran Anta sangat mengusik dirinya.
"Lo ngusir gue?" tanya Anta menyakinkan.
Riksa hanya menghembuskan nafasnya pelan.
"Seriusan?" tanya Anta lagi sembari menarik turunkan alisnya, tak lupa senyumnya manis menggoda, membuat siapa saja bakal tergoda melihatnya.
"Please tuhan, sekali aja dengerin doa Riksa. Semoga nih cowok di hadapan Riksa menghilang setelah Riksa menutup mata." Batin Riksa sambil memejamkan kedua matanya.
"Lah kok malah nutup mata? Cewek aneh." Batin Anta menatap Riksa bengong.
Namun saat Riksa membuka mata, tetap saja Anta berada di hadapannya dan malah memasang wajah ambigunya, membuat Riksa seakan ingin tertawa.
Namun, Riksa harus menahannya. Riksa malah membuang pandangannya ke arah lain, agar tawanya tidak meledak di hadapan cowok gila ini.
"Lo ngapain tutup mata? Lo berharap gue bakal nyium lo gitu?" tanya Anta dengan tatapan bingung.
"Ya allah, masih ada yah manusia kayak gini. PDnya tumpah tumpah". -batin Riksa bergelonjak.
Riksa tak lagi menggubris Anta, dia melanjutkan langkahnya kembali. Malas menghadapi Anta yang mulai tambah nggak jelas.
"Riksa, naik buruan. Gue anterin pulang, biar bisa ketemu calon mertua!" Pinta Anta sedikit kesal karena Riksa mencuekinya dan malah tetap berjalan santai.
"Riksa lo keras kepala banget sih, kalau lo nggak mau liat aja apa yang akan terjadi," sambung Anta lagi sebelum akhirnya pergi meninggalkan Riksa.
Riksa yang mendengar ucapan Anta langsung menghentikan langkahnya dan mulai mencernah kalimat Anta
"EMELY!!" Teriak Riksa panik.
🔴🔵🔴
"KAAAAK!" teriak Riksa saat tiba di rumah besarnya.
"KAK AYU DIMANA? KAAAK INI PENTIN!" teriak Riksa sembari menaiki tangga dan tiba tiba berhenti saat melihat Ayu datang dari dapur membuat Riksa menuruni tangga kembali dan menghampiri Ayu.
"Kenapa sih Riksa, teriak teriak gitu?" tanya Ayu sembari duduk di sofa putih.
"Kak, Emely udah pulang apa belom?" tanya Riksa menatap serius ke Ayu.
"Emmm, belum kayaknya deh dek. Soalnya kakak nggak liat tuh," jawab Ayu santai.
"Emang ada apa?" tanya Ayu lagi.
"Gawat kak, ini gawat. Kalau Emely belum pulang berarti Emely dalam bahaya." seru Riksa panik.
"Maksudnya apa sih dek? Kalau ngomong yang jelas dong. Kakak nggak ngerti!" desis Ayu sembari memperbaiki peniti jilbabnya.
"Aduh kak, Riksa nggak ada waktu ngejelasinnya. Nih tas Riksa titip yah. Riksa pergi dulu," pamit Riksa sebelum akhirnga pergi berlari.
"EH RIKSA MAU KEMANA WOY?!" teriak Ayu menatap kepergian Riksa.
🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴
Votementnya dong guys, biar semangat ngetiknya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
AntaRiksa [Tersedia Versi Ebook]
Teen Fiction[3 #Clubbing 31052020] [3 #siasat 01082020] Mungkin, ANTARIKSA bukanlah penyatuan dari dua hati Melainkan, tempat untuk lainnya sebagai meneduh hati. -Teriksa Angela.. Cerita ini bukanlah cerita seperti biasanya. Cerita ini akan membawa kalian ked...