Riksa dan Emely kini sedang makan bersama. Sesekali mereka terlihat berbincang namun setelah itu hening melanda lagi, menyisahkan suara sendok yang sedang beradu dengan piring.
"Non, ada tamu." bibi tiba tiba datang mengagetkan mereka
"Tamu? Siapa bi? Cewe atau cowo?" tanya Riksa menatap Enely sebentar kemudian menatap bibi lagi.
"Cowok non. Itu yang pernah nganterin non paket bunga gede banget," jawab bibi yang membuat Riksa berfikir sebentar, sedangkan Emely melanjutkan makan.
"Karangan bunga untuk orang meninggal itu non, cowok aneh itu. Siapa namanya sih non, itu An ... Anting kali yah?" sambung bibi kebingungan.
"Oh, Anta bi," kata Riksa yang membuat Emely tersedak.
"Eh minum dulu Mel, kok bisa tersedak gitu!" seru Riksa sembari memberikan air putih kepada Emely.
"Bentar yah Mel, gue kedepan dulu. Ngurusin tikus got itu," ucap Riksa sembari meninggalkan Emely.
"Ya ampun, ngapain sih Anta ke sini," gumam Emely panik.
Riksa yang sudah sampai di ruang tamu, menemukan kehadiran Anta yang sedang duduk di sofa putihnya. Anta langsung tersenyum manis saat melihat kehadiran Riksa.
"Hai sayang," sapa Anta sembari berdiri membuka tangannya lebar seakan mengajak Riksa kepelukannya.
Riksa hanya memutar matanya jengah.
"Kok gitu sih, tadi pagi sikapnya manis banget. Atau jangan-jangan ...." Anta yang sengaja menggantungkan ucapannya sembari menatap riksa curiga
"Waduh, mampus gue. Kalau Anta curiga gue cuma terpaksa mau sama dia. Ntar Emely lagi sasarannya." Batin Riksa
"Eh nggak kok beb, maap yah lagi boring soalnya," sahut Riksa sembari memasang senyum yang dibuat buat.
"Oh gitu, yaudah kalau gitu peluk dong." Anta membuka kedua tangannya.
"What? Apa iya?" Batin Riksa.
"Kok diam sih sayang, peluk don!" seru Anta kesal karena Riksa malah tetap diam di tempatnya.
Anta yang dibuat kesal, akhirnya mengahmpiri Riksa dan memeluk tubuh gadis itu. Membuat Riksa kaget bukanmain.
"Eh u--udah an. Ntar kak Ayu liat." Riksa mendorong tubuh Anta agar menjauh.
"Hehe, oh yah beb. Kita jalan yuk, malming nih!" ajak Anta sembari duduk di sofa.
"Hello tikus got, siapa sih yang mau jalan sama lo." Batin Riksam
"Dan sekarang, lo ganti baju dulu gih. Cepetan gue tunggu!" lanjut Anta lagi.
Riksa hanya menghembuskan nafasnya kasar, kemudian terpaksa berbalik badan dan menuju ke kamarnya.
🔴🔵🔴
"Riksa lo mau kemana?" tanya Emely yang masuk ke kamar Eiksa dan mendapatkan Riksa sudah rapi dengan pakaian baju kaos putih bertuliskan you hypocrite, rok biru lipit setinggi atas lutut, sling bag biru di tubuhnya, dan tak lupa sepatu sneakers berwarna putih.
"Itu, si tikus got ngajak jalan," jawab Riksa sembari menyisir rambut panjangnya.
"Maaf yah Sa," ucap Emely sembari duduk di tepi ranjang, menatap Riksa yang sedang berdiri di depan cermin besarnya.
"Maaf apa sih Emely? Lo nggak ada salah kok!" ucap riksa yang kini menatap Emely.
"Lo pasti terpaksa kan?"
"Nggak kok, ini juga kemauan gue," jawab Riksa sembari berjalan mengambil jam tangan putihnya yang dulu dikasih Anta di atas nakas.
"Ternyata masih disimpan." Batin Emely.
"Udah yah, gue mau berangkat dulu. Ntar kalau kak Ayu nanya, bilang lagi kelua!" pesan Riksa sebelum akhirnya keluar.
"Hati hati Riksa."
"Oke."
Riksa berjalan menuruni tangga, menemui Anta yang sedang menunggunya di bawah.
🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵
KAMU SEDANG MEMBACA
AntaRiksa [Tersedia Versi Ebook]
Teen Fiction[3 #Clubbing 31052020] [3 #siasat 01082020] Mungkin, ANTARIKSA bukanlah penyatuan dari dua hati Melainkan, tempat untuk lainnya sebagai meneduh hati. -Teriksa Angela.. Cerita ini bukanlah cerita seperti biasanya. Cerita ini akan membawa kalian ked...