"An, lo bisa nggak kayak gini?" tanya riksa sembari menaruh biskuit oreo di jidatnya kemudian riksa menggerak gerakkan wajahnya, tujuannya untuk menjatuhkan biskuitnya dan masuk ke mulut tanpa menggunakan tangan
Hal yang di buat riksa, malah membuat anta tertawa geli melihatnya. Karena wajah riksa di buat sedemikian rupa, bahkan riksa tidak malu sedikitpun padahal dia ada di hadapan anta.
"Anta kok malah ketawa, emang lo bisa?" tanya riksa kesal, dan menggigit biskuinya kasar
"Bisa dong, bentar yang. Kita lomba aja ayo." ajak anta
"Ayo, siapa takut." jawab riksa menantang
Mereka pun memulai permainannya. Sesekali riksa tertawa geli melihat anta yang terlalu serius sampai nggak wajahnya menampilkan ekpresi yang lucu.
"HORE GUE MENANG." teriak anta saat biskuitnya masuk ke mulut
"Ih anta nggak asik." kata riksa manyun
"Haha lo kalah sa, ada hukumannnya dong."
"Emang ada? Kan nggak ada perjanjian gitu aiih." riksa malah ngambek
"Iya tadi, tapi sekarang ada."
"Apa hukumannya?"
"Ini." jawab anta sembari menunjuk pipi kanannya, membuat riksa melotot
"Nggak mau, enak aja. Bibir gue masih suci nggak mau ternodai." tolak riksa kesal
"Masa iya sih, kan kemaris first kissnya gue yang am-"
"Stop, jangan ngomong yang aneh aneh." potong riksa membuat anta tertawa geli
"Bete." sambung riksa lagi
"Yaudah deh, ntar juga lo mau nyium gue. Jangan ngambek, mending lo ambil gitar gue gih di kamar."
"Dih ogah, lo aja sendiri." tolak riksa membuat anta berdiri pergi mengambil gitar dengan wajah cemberutnya, membuat riksa tersenyum
Riksa menunggu anta datang, dengan fokus menonton acara yang mereka saat ini sedang nonton. Karena saat ini mereka sedang duduk di depan TV sambil ngemil.
Tak lama kemudian, anta datang membawa gitar coklat miliknya, dan kembali duduk di samping riksa
"Lo jangan nyanyi." tegur riksa
"Emang kenapa?" tanya anta memposisikan gitarnya
"Ntar telinga gue budek." jawab riksa
"Boong sih, ntar jantung gue mau copot. Secara kan gue nggak bisa dengar cowok nyanyi apalagi buat gue." -batin riksa
"Kita ngecover lagu bareng, gimana?" tanya anta menatap riksa
"Jangan tatap gitu, gue tabok nih palanya biar kayak alien alien kepalanya ntat." -batin riksa
"Oke siapa takut." jawab riksa menantang
"Tapi bentar, nggak bagus kalau nggak di rekam." kata anta sembari menyerahkan kamera canon kepada riksa
"Terus gue apain nih kamera?" tanya riksa
"Ya taroh disana riksa, biar bisa ngerekam kita, peak lo." jawab anta kesal
"Dih biasa aja keles." kata riksa sambil berdiri mau meletakkan kamera di tempatnya, tapi tiba tiba berhenti
"Eh nggak usah, pertamanya gue pegang dulu." kata riksa lagi kemudian kembali ke tempat duduknya
"Terus lo mau apa?" tanya anta
"Mau... Anta." jawab riksa sukses membuat anta salting
"Haha cie blush, kirain lo aja yang bisa bikin gue blush." sambung riksa
"Berarti lo pernah blush karena gue?" tanya anta curiga
"Iya pernah, tiga kali lagi." jujur riksa
"Ups keceplosan." sambung riksa membuat anta tertawa terbahak bahak
"Udah ahk, kita mulai." ucap riksa lagi sembari memulai rekaman
🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴
KAMU SEDANG MEMBACA
AntaRiksa [Tersedia Versi Ebook]
Fiksi Remaja[3 #Clubbing 31052020] [3 #siasat 01082020] Mungkin, ANTARIKSA bukanlah penyatuan dari dua hati Melainkan, tempat untuk lainnya sebagai meneduh hati. -Teriksa Angela.. Cerita ini bukanlah cerita seperti biasanya. Cerita ini akan membawa kalian ked...