Ternyata, Anta..

664 30 0
                                    

"Arka makasih yah." sahut riksa sembari menatap arka yang sedang menyetir di sampingnya

"Hmm." jawab arka

"Makasih apa hayoo?" tanya riksa menatap arka yang tetap fokus menyetir

"Nggak tau." jawab arka

"Iih arka ganteng ganteng nyebelin yah. Makasih udah mau bareng riksa." ucap riksa manyun

"Sama sama." -batin arka

"Yee malah diam." ucap riksa lagi kesal

Drrttt drrtt

"Halo?" tanya arka mengangkat telpon namun tetap fokus menyetir mobilnya

"..."

"Iya, arka kesana sekarang."

Tut tut tut

"Siapa?" tanya riksa

"Mama gue jatuh dari tangga, gue ke rumah dulu yah." jawab arka panik, riksa dapat melihat sisi arka yang melembut

"Iya." jawab riksa seadannya.

🔵🔴🔵

"Tante nggak papa kan?" tanya riksa menatap wanita paruh baya namun tetap cantik yang saat ini sedang terbaring di sofa yang ada di hadapannya

"Iya nggak papa." jawab Devina-mama arka dan anta

"Arka pacar kamu cantik yah, baik lagi." ucap devina sembari menatap arka yang sedang memijit kakinya

"Bukan pacar arka mah." jawab arka

"Iya tante, saya pacarnya anta." sahut riksa tersenyum manis

"Oh yah? Kirain pacarnya arka. Soalnya barengan sama arka." ucap devina kaget

"Hehe iya tante, soalnya tadi ketemu di mall. Kebetulan nggak ada yang antar pulang, jadi arka yang anterin deh. Tapi tante malah jatuh dari tangga. Arka kayak panik gitu, padahal biasanya cuek" jelas riksa yang membuat arka menatap tajam kearahnya yang di balas cengiran dari riksa

"Iya, arka memang begitu. Beda banget sama anta." ucap devina

"Mah, jangan mulai." sahut arka membuat riksa bingung

"Biarin arka, emang bener kan. Mama kali ini bukan ngebela seperti papa kamu tuh. Mama hanya pengen cerita sama riksa pacarnya anta." jelas devina menatap arka

"Cerita aja tante nggak papa kok. Riksa juga nggak mulut ember. Nanti kalau riksa jadi istri anta, kan aneh kalau nggak tau." ucap riksa

"Aneh, kok sakit yah." -batin arka

"Ups, kok lucu yah pas bilang istri." sambung riksa membuat devina tertawa

"Nak riksa, arka sama anta itu tentu saja berbeda." devina memulai cerita, riksa memasang wajah seriusnya dan itu membuat arka gemas melihatnya

"Arka dan anta dari kecil hidup bersamaan, walau sebenarnya mereka bukan saudara kandung." penuturan devina yang membuat riksa menutup mulut dengan kedua tangannya

"Jadi, mereka bukan saudara kandung? Terus siapa dong yang anak angkatnya?" tanya riksa kaget

"Anta." jawab devina yang membuat riksa melotot

"Pertamanya, anta kami angkat karena kami tidak memiliki anak. Namun, saat anta kami rawat tante hamil, dan itu arka. Setelah arka lahir, kasih sayang kami pada anta berkurang. Apalagi papanya, sangat membedakan anta dan arka." jelas devina membuat riksa menunduk

"Papa mereka sangat keras kepada anta, apalagi anta yang sering nakal sama arka adiknya. Namun faktanya arka yang sering melapor kepada papanya dan membuat papa mereka sering memukul anta." kali ini arka yang menunduk

"Setelah mereka besar, arka paham bahwa dia salah bertindak selama ini. Dia salah karena selama ini dia sering melaporkan hal hal yang tidak semestinya kepada papanya, itu membuat anta stres. Anta sendiri, setelah besar memilih menjadi bad boy karena stres dengan keadaannya, apalagi saat mengetahui dia hanya anak angkat. Itu membuatnya pisah dengan kami, dan memilih tinggal di apartemen." kali ini devina terisak

"Anta sudah sangat jauh dari kami nak, biasanya anta pulang ke rumah ini hanya sesekali saja, jika ada keperluan. Padahal, tante sangat sayang sama dia. Tapi sekarang ini dia sudah tidak mengerti lagi apa arti kasih sayang sebenarnya. Anta pernah membuat papanya sakit jantung, makanya saat ini papanya tidak akan melarang apa yang anta perbuat. Jika dia melarang, penyakit jantungnya akan kambuh." jelas devina di sela isaknya

"Tante jangan nangis." sahut riksa, karena saat ini merasakan bagaiman pahitnya kehidupan

🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵
Kepanjangan, tunggu di part selanjutnya guys😊

AntaRiksa [Tersedia Versi Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang