Cowok itu, menatap Riksa dengan tatapan tak suka sembari menaikkan satu alisnya.
"Dih sombong banget." Batin Riksa
Anta yang gemas dengan tingkah Riksa, terpaksa turun dari tangga dan menarik paksa Riksa untuk ikut bersamanya.
"Ih Anta, apaan sih. Sakit tau!" Decak Riksa sembari dirinya yang diseret anta.
"Biarin, makanya jangan bande!" jawab Anta tak menggubris tangan Riksa yang sakit.
Anta membawa Riksa ke kamarnya, membuat Riksa melotot dan berpikiran yang aneh aneh.
"Eh Anta gue mau keluar, lo ngapain sih bawa gue kesini?" tanya Riksa berusaha keluar, karena Anta mengahalangi pintunya.
"Lo jangan ngarep gitu, gue juga nggak mau apa apain lo kali," jawab Anta sembari berjalan menuju TV dan menyalakannya.
"Bisakan lo lepas dulu sepatu lo!" seru Riksa saat melihat Anta naik ke kasurnya menggunakan sepatu.
"Serah gue kali, peduli amat," ucap Anta tak peduli, dan malah asik menonton membiarkan Riksa yang tetal memilih berdiri di depan pintu.
"Kamar lo berantakan, kayak kapal pecah. Berani banget bawa cewek kesini," sahut Riksa sembari melihat kamar Anta yang besar itu namun berantakaN.
"Terus tujuan gue bawa lo kesini apa?" tanya Anta menatap Riksa.
"Maksud lo?"
"Bersihin kamar gue. Hukuman buat lo karena berani ngelawan gue."
"Enak aja, nggak mau. Lo pikir gue babu lo apa."
"Yaudah serah deh, kalau lo masih ingat si Emely." perkataan Anta yang membuat Riksa kesal.
"Iih nyebelin, gue gerek juga nih orang." Batin Riksa.
"Buruan nggak pake lama."
Riksa menatap sekelilingnya, berpikir mana yang dulu harus dia rapikan. Dia malah memilih membenarkan buku buku yang berserakan di rak, kemudian dilanjut yang lainnya.
"Novel lo banyak juga," sahut Riksa sembari melihat lihat buku Anta.
"Malah di kacangin, anjir." Batin Riksa karena anta malah memilih menguap dari pada menggubris Riksa.
"Biarin aja gue susahin hidupnya, kirain ini bakal susah. Padahal gampang banget." Batin Anta tersenyum sinis.
"HUAAAAAAA!" teriak Riksa membuat anta kaget dan langsung bangun dari baringnya.
"Lo kenapa?" tanya Anta menatap Riksa bingung dan malah di balas senyum cengir dari Riksa.
"Novel ini Anta, yang gue cari-cari di toko buku tapi stoknya habis!" seru Riksa semangat membuat Anta memasang wajah datarnya.
"Untung cantik," ucap Anta sembari melanjutkan aktivitasnya.
"Iih nyebelin," gumam Riksa dan melanjutkan aktivitasnya.
"Eh Anta, gue pinjam yah?" tanya Riksa menatap Anta yang membelakanginya
"Hhmm ...."
"Iih Anta gue pinjam yah, pelit banget sih."
"Hmm ...."
"Lo nggak tau diri banget yah, gue pinjam ini peak!" bentak Riksa kesal.
"Lo yang nggak tau diri, itu buku gue kenapa lo yang sewot."
"Yaa iya, tapi gue pinjam bego!"
"Gitu pinjamnya? Nggak sopan?" tanya Anta yang akhirnya menatap Riksa.
"Demi novel yang selama ini Riksa cari bahkan sampe jungkir balik kayak film sing go kong mencari kitab sucinya, Riksa rela deh." Batin Riksa.
"Pinjam yah Antaku tersayang." ucapan Riksa yang mungkin dia sesali seumur hidup.
Anta memasang senyum termanisnya, membuat hati Riksa malah dag dig dug.
"Ya allah Riksa, inget lo nggak suka sama cowok yang ada dihadapan lo. Dia cowok yang paling lo benci." Batin Riksa.
"Riksa Riksa, lo memang selalu cantik. Dendam sih iya, tapi cantik lo. Masya allah, buat gue berdosa." Batin Anta
"Anta please deh, wajah lo kayak orang tolol!" tegur Riksa membuat Anta mengubah wajahnya menjadi datar.
"Iya gue pinjamin," jawab Anta sembari melanjutkan nontonnya.
"Makasih, Anta yang imut kayak boneka marmut dan unyu kayak boneka penyu," kata Riksa yang sukses membuat senyum tulus Anta mekar di wajah gantengnya.
🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵
KAMU SEDANG MEMBACA
AntaRiksa [Tersedia Versi Ebook]
Teen Fiction[3 #Clubbing 31052020] [3 #siasat 01082020] Mungkin, ANTARIKSA bukanlah penyatuan dari dua hati Melainkan, tempat untuk lainnya sebagai meneduh hati. -Teriksa Angela.. Cerita ini bukanlah cerita seperti biasanya. Cerita ini akan membawa kalian ked...