Senjata makan tuan

693 32 0
                                    

"Perhatian perhatian, semuanya harap kumpul! teriak Morgan, menggunakan toa di tengah lapangan. Yang membuat semua orang berkumpul.

"Itu ada apa sih? Palingan si Anta bikin ulah lagi, huh dasar. Cowok aneh gitu masih aja di tonton di puji," gerutu Ketri yang tiba tiba langkahnya terhenti saat mendengar keributan di lapangan.

"Eh eh liat yuk!" ajak siswa yang satu ke yang lain.

"Emang ada apa sih? Seru nggak?" tanya yang lain.

"Nggak tau, tapi kayaknya seru deh. Soalnya tadi di lapangan ada Anta dan Riksa loh," jawab yang lain antusias.

"Eh? Masa iya sih? Wah nggak bisa ketinggalan nih, ayok ayok!" rombongan para wanita kepo itu pun beranjak pergi meninggalkan Ketri dengan tatapan melototnya.

"Riksa? Di tengah lapangan? Sama anta? Ngapain?" ucap Ketri hampir setengah berteriak karena kaget.

"Wah nggak bener nih, gue harus kesana sekarang," ucapnya kemudian pergi menuju ke lapangan.

Di lapangan sendiri, banyak sekali siswa siswi yang sudah berkumpul, membuat Riksa merutuki dirinya dengan rencananya gilanya itu. Yaa benar saja, dia melupakan sesuatu. Untuk apa Anta melakukan semua ini, untuk apa Anta mengancam Emely untuk membuat Emely maksa riksa jatuh cinta sama dia. Kalau bukan sebagian rencana busuk Anta.

Yaa ... Riksa melupakan itu dan sekarang Riksa sudah terjebak dalam permainan Anta, dan dia harus menyelesaikan permainan ini.

"Tolol banget sih lo Riksa,kenapa sih otak lo nggak di gunain baik baik." Batin Riksa yang mulai prihatin menatap siswa siswi yang terus berdatangan.

"Oke oke, karena semua telah berkumpul, gue bakal berhenti manggil manggil!" ucap Morgan yang tetap menggunakan toa.

"Jadi gini wahai para siswa siswi SMA Gempi Pelita yang imut, cantik, ganteng, maco, dan lain lain," ucap Morgan lagi.

"Huuuu, buruan!" teriak seluruh siswa karena mulai kepanasan dengan terik matahari sedangkan Morgan terlalu banyak cakap.

"Eh eh, udah nggak sabar nih. Sorry sorry kalau kayak gitu. Lo pasti udah liat kan di tengah lapangan ini udah ada putri sama pangeran!" ucap Morgan lagi yang ingin membuat Riksa muntah.

"Sekarang tanpa basa basi, inilah dia pertunjukan terhebat. Jangan lupa, di abadikan momen ini untuk kenang-kenangan. Karena ini langkah dan salah satu keajaiban dunia." ucap Morgan lebay.

"Ya ampun, Riksa ngapain disitu," gerutu Ketri gemas melihat Riksa yang kini berhadapan dengan Anta di tengah lapangan.

Terlihat dari jauh, Morgan memberikan toa kepada Anta dan pergi ke pinggir lapangan. Menyisahkan Riksa dan Anta di sana.

"Oke, buat kalian yang penasaran. Gue langsung aja tanpa basa basi lebar yang sama seperti morgan!" Anta memulai pembicaraan.

"Saat ini, kalian akan menyaksikan penuturan langsung dari Riksa kepada gue," ucap Anta sembari memberikan toa tersebut kepada Riksa.

Riksa menerima toa itu dengan ragu, Riksa menatap anta dengan tatapan tajam. Tapi mau di kata apa lagi, Riksa sudah sampai disini.

"Oke, fokus Riksa. Ingat aja, dan ambil hikmahnya. Lo lakuin ini demi Emely bahagia." batin Riksa yang kemudian menerima toa tersebut.

Riksa menarik nafas dalam dalam, berusaha meyakinkan dirinya bahwa ini akan baik baik saja. Cukup berbicara di toa, dan semua selesai.

"Gue ...." Riksa yang menggunakan toa   menggantung membuat semua orang penasaran.

"Gue mau ngajak Anta balikan." lanjut Riksa.

Dan wooow, seketika seluruh siswa gempar dengan perkataan Riksa tadi. Tentu saja, para siswi langsung memandang rendah kepada Riksa. Sambil bisik bisik nggak jelas, dan tak lupa mereka langsung meng-upload apa yg baru saka terjadi.

"Kok bisa sih Riksa gitu?" gumam Emely yang kini berdiri disudut lapangan dengan tatapan tak percaya.

"STOP, RIKSA LO APA APAN SIH!" teriak Ketri lantang sembari berjalan menuju ke arah Riksa.

Semua bisik bisik tetangga langsung terhenti dengan teriakan Ketri barusan. Semua mata kini menatap ke arah Ketri.

"Lo ikut gue Sa!" bentak Ketri sembari menarik tangan Riksa, pergi meninggalkan lapangan yang ricuh dan Anta yang sedang tersenyum menang.

🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵🔴🔵
So, ketri emang sahabat terbaik guys😢

AntaRiksa [Tersedia Versi Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang