PAGE 43

690 36 0
                                    

"Allie! Akhirnya kau boleh pulang!"

"Yeah, akhirnya...aku paling tidak suka berada di rumah sakit. Apalagi berurusan dengan jarum suntik."

"Tidak ada yang suka, Al...ngomong-ngomong janji lho kalau kau sudah mendingan, kita akan hang out bareng lagi."

"Oh ya? Bukannya Penny sudah ada teman kencan sekarang?"

Mereka melirik ke arah Penny yang wajahnya langsung memerah.

"Hei! Kami belum resmi berpacaran!"

"Ah, tinggal tunggu waktu aku rasa."

"Coba kita lihat, duluan kau atau Allie yang akan menikah?"

Allison tersenyum menatap Rowan dan Penny yang berkumpul di kamarnya, mereka bahkan membereskan hampir semua barang-barangnya dan menyuruh Allison hanya duduk tenang.

"Aku senang, Allie. Kau dan Will...pasangan yang luar biasa."

"Dia yang luar biasa, Penny...aku tidak pantas untuknya."

"Jangan ngomong begitu, Al."

"Serius, aku masih merasa dia lebih baik bersama yang lain."

"Yeah Al, dia pantas untuk bersama dengan wanita yang dicintainya dan wanita itu kamu."

Allison mendesah dan tersenyum getir.

"Dia pria yang luar biasa ya?"

"Sangat."

"Ngomong-ngomong, aku tidak mau jadi bridesmaid kalian ya!"

"Kenapa tidak?" Allison dan Penny bertanya bersamaan kepada Rowan.

"Entahlah, aku benci berdandan, lalu pakai gaun, harus pakai softlense dan high-heels, oh that's not me!"

Allison berpandangan dengan Penny dan mereka menyeringai.

Di saat itu pintu terbuka dan mereka semua menatap pria yang berwajah serius di baliknya. Rowan dan Penny berpandangan dengan sedikit tegang dan akhirnya menoleh kepada Allison.

"Err...aku rasa kita bisa ngobrol nanti, Al."

Dengan sedikit terburu-buru Penny menggandeng tangan Rowan dan mereka berlalu dari ruangan tempat Allison dirawat.

Allison berusaha untuk tersenyum kepada pria yang baru datang itu.

"Damian."

Damian mengangguk dan berjalan menghampiri Allison.

"Kau sudah sehat?"

"Yah jauh lebih baik, aku sudah merasa lebih segar."

"Oh ya?"

"Yeah, mungkin karena aku sudah menghabiskan semua susu dan makanan yang kalian bawakan."

"Baguslah."

Allison menatap Damian dengan heran.

Tidak biasanya dia menjawab hanya pendek-pendek dan kaku seperti ini.

"Kau kenapa, Dam?"

Damian menghela nafas dengan berat dan menatap Allison lama, dia tidak dapat menyembunyikan pandangan pilu-nya.

"Aku hanya mau melihatmu sebentar, Allie, sebelum kita berpisah."

Allison tersentak dan memandang Damian.

"M-maksudnya?"

Damian menguatkan dirinya. Dia maju ke depan, mengangkat tangannya dan membelai pipi Allison perlahan. Wanita itu berjengit tapi dia tidak protes.

"Aku harap kau bahagia." Jemari Damian merapikan rambutnya dan menyisirinya ke belakang; "Tapi rasanya aku tidak perlu ngomong itu, karena aku yakin kau akan bahagia dengan Will."

Allison hendak membuka mulutnya tapi Damian sudah bergerak mundur dan menjauhinya.

"Dam...no..."

"Kau sudah tidak membutuhkanku, Al."

"Tapi kita tetap teman kan?"

Damian tersenyum lemah dan menggeleng.

"Aku rasa kita tidak akan pernah bisa jadi teman lagi." Damian terdiam sebentar, berusaha keras mengabaikan pandangan Allison yang terkejut. Mata wanita itu mulai memerah. "Tapi setidaknya aku tahu kau akan dijaga dengan baik."

Allison menggelengkan kepalanya saat pria itu mulai bergerak mejauhinya.

"Goodbye, Al."

Damian membalikkan tubuhnya dan berjalan ke arah pintu. Allison memandang punggung Damian, hatinya semakin pedih walau dia tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya.

"Damian!"

Mendadak dia memanggilnya namun kata-katanya lenyap ketika pria itu berhenti dan kembali menatapnya. Tangan Damian sudah meraih pegangan pintu ketika Allison menghentikannya.

"Thanks...untuk semuanya..."

Hanya itu yang bisa dikatakannya.

"You're welcome."

Damian menganggukkan kepalanya. Dia akhirnya menghilang di balik pintu, meninggalkan Allison sendirian dengan perasaan kesepian dan kehilangan yang tidak pernah dibayangkan wanita itu sebelumnya.

***

So sorry kalau part ini singkat ^^

Cerita The Unexpected ini sebentar lagi tamat, tapi kisah mereka semua masih berlanjut kok...sengaja di-split supaya gak terlalu panjang sebenarnya...

Please keep support by comment & vote too <3

Gomawo!

THE UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang