part 3

1.6K 81 5
                                    


Di belakang sekolah..

Dara masih belum Berani membuka pembicaraan dengan leon . suasana menjadi hening dan dara Hanya bisa berdiam diri melihat sekelilingnya

"Kenapa ? Kamu ga suka disini?" leon melihat dara celingak celinguk dari tadi merasa seperti orang bingung

"Suka ko cuma disini kenapa sepi ya hanya ada beberapa orang disini ?" memang hanya beberapa orang saja yang berada di sekelilingnya & semua fokus membaca buku & bermain hp tidak ada yang di lakukan oleh orang disana selain itu .

"Jarang siswa-siswi mau ke tempat ini karena menurut mereka tempat ini serem katanya"

" serem ? Apanya Yang serem ?" dara mengamati sekitarnya . hanya ada beberapa ruangan yang di tempati penjaga sekolah untuk menginap & toilet disana . pohon yang begitu rindang membuat suasana menjadi agak sedikit menyeramkan mungkin .

Vino masih tak pantang menyerah mendekati laras . revan pun yang mengetahui akan hal itu Hanya bisa mengamatinya dari jauh . temannya pada sibuk sedangkan revan masih belum tertarik dengan siswi mana pun yang bersekolah di tempat yang sama .

                                ~~~~~~~~~~~~

2 bulan kemudian..

kelas 1 IPA 3

laras yang melihat dara melamun mencoba mengajaknya berbicara . kelas belum di mulai karena bel belum juga berbunyi . masih ada waktu 20 menit sebelum beli berbunyi .

Dara memikirkan akan perasaannya selama ini . dirinya & leon bisa di bilang sudah sedikit sering mengobrol . siswa-siswi yang lain selalu membicarakan tentang geng revan karena mereka memang cwo-cwo keren yang ada di sekolah tersebut . semua para siswi berebut mencari perhatian pada mereka dengan berbagai macam cara

Dara yang begitu tertutup akan soal pribadi Hanya bisa melamun dengan apa yang ia rasa . ia ingin sekali bisa lebih dekat dengan leon & berkhayal bisa menjadi pacarnya namun itu semua hanya khayalan . apakah salah jika dara Mencintai leon ???

"dar lu sakit ?? Ngelamun aja daritadi gua liat?" sambil memegang kening dara karena laras takut dara sedang demam .

"gua ga apa-apa kok ras gua sehat"

"Terus kenapa ngelamun ? Lu ga mau cerita sama gua?"

"mau sih tapi gua ga yakin bisa cerita ini sama lu ras" takut akan ketidak nyamanan laras dengan curhatannya tentang perasaan suka dengan leon

"Kenapa ? Cerita aja dar ga apa-apa ko"

Dara menceritakan kegelisahannya bersama laras . laras dengan serius mendengar kan semua keluhan hati dara . mereka bisa di bilang sahabat baik walau baru kenal 2 bulan tapi keduanya seperti sudah begitu kenal lama .

Revan yang selama ini cuek diam-diam menyukai dara . revan tau kalau leon juga menyukainya diam-diam tapi ia akan sama-sama berjuang untuk mendapatkan hati dara yang kosong .

                              ~~~~~~~~~~~~~~

Hari begitu berlalu sangat cepat . belajar pun tlah usai . dara yang sedang menunggu kakanya menjemput terlihat duduk sendiri sambil membaca buku novel yang baru saja ia beli .

Kebetulan di waktu yang bersamaan leon yang agak telat pulang melihat dara yang sedang duduk sendiri sambil tertunduk membaca buku nya . Leon mencoba menghampirinya dengan langkah perlahan leon mendekati dara yang masih tertunduk membaca buku .

Leon merasa deg deg an . tidak pernah sebelumnya ia dengan mudah menyapa seorang siswi disana & seluruh sekolah tau kalau leon adalah tipe pria yang dingin sama lawan jenis nya . bianca yang sudah lama mengejar ngejar dia pun sampai saat itu belum bisa mengisi hatinya.

Beda dengan dara yang baru kenal 2 bulan dan itu pun kenal dari ketidak sengajaan di perpustakaan nampaknya lebih dekat daripada teman-teman wanita leon yang lainnya di kelas . leon tipe orang yang sulit untuk berbicara selain sama vino & revan

"Hai dar" leon duduk di samping dara dengan pandangan lurus kedepan tepat menghadap halaman sekolah

"Eh ka leon ! Ko blum pulang ?"

"Ada kegiatan tadi sama tim basket jadi agak lambat"

"Tapi laras ko bisa pulang bareng vino & revan ? Bukannya mereka 1 tim sama kaka ??"

"Ia mereka hanya ikut meeting aja kebetulan aku tadi lagu buat scedulle latian buat tim kita !!"

"Oh gitu"

Dara sedikit salah tingkah dengan posisi duduk yang begitu dekat dengan leon . leon pun merasakan hal yang sama namun ia masih bisa menahan ke canggungan nya beda dengan dara yang terlihat membuat ia sedikit nervous .

"Kamu nunggu siapa ? Di jemput ?" kini pandangan leon sudah menghadap dara . dara yang tampil begitu sederhana membuat penilaian tersendiri di pikiran leon .

"Iya ka lagi nunggu kaka ku tapi belum dateng"

"Kamu udah tlp belum?"

"saya ga punya hp ka maklum aku bukan orang kaya seperti siswa-siswi yang lainnya . sekolah dsini pun karena beasiswa" dara sebenarnya malu mengatakn kalau ia tak punya hp pada leon . ia takut kalau leon ilfil dekat & berteman dengannya lantaran dia tak se tajir anak-anak yang lain

"Oh gitu ! Tapi yang perlu kamu tau ya dar aku bukan tipe orang yang melihat dari sisi materi kalau mau berteman jadi ga usah sungkan begitu" Seperti nya leon tau apa yang dara pikirkan saat itu . leon memberikan hpnya untuk di pinjamkan pada dara supaya ia bisa menelfon kakanya .

"Ini apa maksud nya ka ?"

"Kamu pake aja tlp kaka kamu jadi jemput tidak kalau kamu tidak di jemput biar aku anter kamu ke rumah"

"Eh jangan ka ga usah !! aku naik angkot aja lagi juga rumah ku ga searah sama rumah kaka yang ada malah ngerepotin"

"udah pake aja ga usah bawel"

Dara mengambil hp leon karena di paksa oleh leon . dara menelfon kakanya . ternyata benar dugaan leon kalau dara  tidak di jemput kakanya lantaran kakanya ada kerjaan mendadak & tidak bisa menjemputnya sore itu .

Waktu menunjukan pukul 4 sore dimana dara sudah menunggu 1 jam namun hasilnya tidak sesuai keinginan dirinya . setelah menelfon dara mengembalikan hp nya pada leon .

"makasih ka ! Pulsanya nanti aku gantii ya !"

"Ga usah lebay amat pake ganti segala kan aku yang maksa kamu pake hp aku buat ngabarin kaka mu . ya udah ayo bareng aku aja " leon berdiri menghadap dara . dara masih bingung mau terima atau tidaknya niat baik leon itu . di satu sisi dara takut kalau bianca mengganggunya lagi esok kalau tau dirinya masih dekat dengan leon

"apa yang kamu pikirin ? Udah ayo"

Leon menarik tangan dara . menggenggam jemari dara dengan hangat . tatapannya pun lurus ke depan tanpa menoleh ke arah dara sedikit pun . dara hanya bisa menerima  itu semua dengan ketidak percayaan . dirinya bisa ngobrol dengan leon saja sudah membuatnya bahagia apa lagi harus di antar pulang & di gandeng seperti itu

To be continue

Cinta TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang