part 67

905 57 8
                                    


SINGKAT CERITA ..

Esok adalah hari dimana cinta antara dara & leon akan sah di mata negara & agama . leon bersikap tenang & masih terus belajar menghafalkan ijab qabul sedangkan dara masih bercengkrama dengan keluarganya .

"Dar kamu kok belum tidur sih besok pagi-pagi kamu udah harus bangun tuk persiapan ijab qabul" tegur om tio yang melihat dara masih asik bermain dengan ponselnya

"Baru jam 9 om masih belum bisa tidur jam segini makanya dara bingung mau ngapain ? Abis ga boleh ngapa-ngapain sama bunda"

"Bukan ga boleh sayang tapi emang calon pengantin cwe ga boleh ngapa-ngapain biar besok kamu ga kelelahan & aura kamu juga keluar cantiknya" ririn memberikan penjelasan

"Ga nyangka anak bontot ayah yang manja bakal nikah duluan di banding kakanya" tora menatap dara penuh dengan arti

"Ga usah pake embel-embel manja juga kali yah . tanpa ayah bilang semua orang yang disini tau itu"

Semua pun tertawa mendengar celetukan dara . tora merasa sedih harus melepas putri bungsunya lebih cepat dari perkiraannya namun ia juga tak mau menunda kebahagian sang putri bersama lelaki pilihannya .

Dara memang baru pertama kali mempunyai hubungan dengan pria & itu berakhir serius dengan leon . dara banyak di sukai oleh teman laki-lakinya selama di sekolah namun dara hanya menganggapnya sekedar teman sekolah tidak lebih beda dengan leon yang memang dirinya juga menyukai sosok leon

Tora & ririn juga tak menyangka kalau yang menjadi menantunya nanti adalah anak dari bos dimana ia bekerja . jalan tuhan memang begitu misterius sampai-sampai bermimpi tuk menjadi calon mertua seorang leon saja tidak pernah terlintas karena berbeda jauh dari perekonomian mereka tapi ternyata tuhan berkata lain

Dara memilih tuk masuk ke dalam kamarnya & kembali berbalas chat di grup nya dengan teman-temannya . ketika sedang asik berbalas chat dara di kejutkan dengan ketukan pintu dari sang ayah yang memberitahu bahwa ada seseorang mencarinya .

Dara keluar kamarnya & hendak menemui seseorang tersebut . ia kaget melihat vian yang sudah berada di halaman rumahnya duduk di kursi biasa ia menghabiskan waktunya kalau di rumah . vian membawa kotak di tangannya untuk di berikan pada dara .

"Hai dar !! Sory malem malem ke sini padahal besoknya lu harus jalanin pernikahan lu sama leon" sapa vian

"Ga apa-apa gue juga belum mau tidur kok . lu ada apa kesini ?? Ada hal penting ?" dara duduk di sebelah vian

"Iya ada . gue mau kasih ini ke lu hadiah pernikahan dari gue . gue ga bisa dateng besok karena malam ini gue harus ke kalimantan di suruh bos ada urusan mendadak dari kantor"

"Oh gitu . ya ampun pake repot-repot segala lu . di kantor juga bisa lu kasihnya kan kenapa harus kesini ?"

"Kantor ?? Lu ga akan kerja lagi dar karena calon suami lu ga mau lu kerja di perusahaan itu lagi"

"apa ?? Leon ga bilang apa-apa ke gue?"

"Bos udah ceritain semua & tugas lu di pegang sama rara . oh iya lu sama rara udah ga berantem lagi kan ?"

"Gue ga mikirin itu lagi sih tapi gue ngerasa rara yang marah sama gue deh karna sikap bodohnya gue yang kelewat cemburu sama dia"

"Masa sih ? Tapi yang gue liat rara biasa aja asal di tanya soal lu dia selalu jawab takut lu masih marah sama dia . kenapa ga coba hubungin dia ?"

"Gue udah kirim undangan kok ke dia kalau dia dateng besok gue baru ngomong & minta maaf"

Vian menyerahkan kotak kepada dara & berniat langsung pergi dari rumah dara . ia merasa tidak enak nanti kalau ada yang melihat & mengadukannya pada leon .

Ia melihat sekeliling rumah dara sudah terlihat sepi . sebagian penghuni nya sudah tidur & hanya tersisa orang tua dara juga om nya tio .

Vian dengan tiba-tiba menarik tangan dara & memeluknya tanpa memikirkan perbuatannya adalah hal yang bisa merusak acaranya esok . dara kaget dengan sikap vian . orang yang selama ini di anggap sebagai sahabat nya kini memeluk dara dengan erat . dara mencoba melepaskan pelukannya Namun tertahan oleh vian

"Lepasin vian lu apa-apa an sih" Dara terus berontak Namun pelukannya tak di lepas oleh vian

Tanpa di sangka malam itu leon yang hendak ingin memberikan hadiah untuk dara dari bibi nya sangat terkejut melihat calon istrinya di peluk pria lain namun dara masih berontak . kesal sudah pasti . leon bergegas turun dari mobil & menghampiri vian yang tengah memeluk dara dengan paksa

"Lepasin gue vian atau gue bakal teriak" ancam dara

Namun ancaman dara tetap tak membuat vian melepaskan pelukannya . vian justru mengeratkan pelukannya & mencium pipi dara dengan sengaja . tanpa basa basi leon menarik kerah baju vian & memukulnya tanpa ada rasa kasihan sedikit pun

"leon .. "

Dara kaget melihat mereka saling beradu jotos . vian tak rela dara menikah dengan leon begitu juga leon tak rela melihat dara di peluk & di cium paksa oleh laki-laki yang berkedok sahabat

"Gue peringatin sama lo sekali lagi gue liat lo masih nyoba deketin dara 1 cm pun gue ga bakal biarin lo hidup dengan tenang . ternyata bener dugaan gue kalo lo itu emang sengaja bersikap baik layaknya sahabat sama dara tapi di belakang ada maksud"

Leon kembali memukul wajah vian & saling beradu jotos . dara tak bisa tinggal diam karena ia tak mau sesuatu terjadi pada leon ataupun vian di kediamannya .  dara berteriak memanggil sang ayah .

Tora & tio keluar rumah melihat leon masih berantem dengan vian lalu di pisahkan oleh tio & juga tora .

"Kalian apa-apa an berantem di rumah saya ?" lerai tora

"Ayah tanya sama orang ini kenapa bisa leon gebukin dia . leon ga mungkin bersikap begini kalau dia ga macem-macem sama dara yah"

"Kamu sabar dulu . dara ajak leon masuk sekarang" perintah tora

"Iya ayah"

Dara merangkul leon ingin membawanya ke dalam rumahnya . namun langkah leon terhenti melihat kotak yang berada di bangku . ia mengambilnya & melempar ke hadapan vian .

"Lo bawa hadiah lo itu & ga usah kirim-kirim hadiah buat calon istri gue mulai malam ini karena dia ga butuh hadiah lo .  gue jauh lebih bisa beliin dia banyak hadiah"

"Lo tunggu pembalasan gue" ancam vian

Vian berlalu meninggalkan rumah dara membawa kotak hadiah itu dengan langkah yang goyah . tubuhnya penuh lebam akibat pukulan-pukulan leon . tora & tio ikut masuk ke dalam rumah melihat kondisi leon

"Kamu ga apa-apa yon?" tanya tio

"Ga om leon ga apaapa"

"Kalian urus berdua ayah ga mau besok kalian ngejalanin pernikahan tapi ada masalah"

"Iya yah" jawab dara tertunduk

Tora & tio meninggalkan dara juga leon berdua di ruang tamu . keluarga yang lain sudah terlelap sehingga tak mengetahui insiden pemukulan yang terjadi di halaman rumah tadi .

Dara mengambil Air hangat & handuk kecil di kamarnya untuk mengompres luka di sudut bibir leon juga mengelap darah yang keluar dari hidung leon

Kekesalan leon masih belum bisa reda mengingat kejadian tadi . ia yang tidak di bolehkan bertemu dara dara 1 minggu yang lalu harus melihat kejadian tu di saat ia hanya ingin mengantarkan hadiah dari sang bibi untuk dara yang akan di pakai nanti di acara ulang tahun anak bibinya itu melody.

To be continue

Cinta TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang