part 29

1.1K 62 4
                                    


Sepanjang jalan leon tak membuka pembicaraan sama sekali . di pikiran nya hanya ingin cepat-cepat memeriksakan kondisi dara . dara yang berbaring di mobil mencoba memejamkan matanya sambil tak melepaskan pegangan di perut nya . leon sesekali melihat dara di sampingnya . ia ikut merasakan sakit ketika harus melihat dara seperti itu

"Yon kita pulang aja ya . aku mau sama bunda" ucapnya dengan nada yang begitu lemas

"Kamu jahat tau ga dar udah buat aku kaya gini"

" maksud kamu?" dara menolehkan pandangan nya ke arah leon yang sedang menyetir mobilnya .

"Apa yang udah kamu lakuin sekarang ini itu buat aku sakit dar" leon memberhentikan mobilnya di tepi jalan yang sudah dekat dengan RS

"Maafin aku . aku ga mau kamu tambah marah kalau kamu tau aku pergi dalam keadaan sakit gara-gara kecerobohan aku" mencoba meraih tangan leon & menggenggamnya

Dara semangkin lemas . nafasnya pun semangkin sulit . leon memberikan jaketnya untuk di jadikan alas kepala dara .

"Aku mau sama bunda yon" kesadaran dara pun hilang .

"Dar..dara...dar..bangun" menepuk pelan pipi dara & menciumi tangannya yang masih di genggaman nya

Tak ada jawaban dari dara leon melajukan mobilnya dengan Kecepatan penuh . leon tak mau terjadi sesuatu pada dara . wajah pucat dara membuat leon semangkin takut .

Sampai di RS leon langsung menggendong dara ke ruang UGD . Dara di tangani langsung oleh dokter jaga & leon mengurus langsung pendaftaran atas nama dara .

30 menit dokter menangani dara . dokter tak menyarankan dara untuk di opname lama hanya 1 botol infusan saja dara harus berada di RS . leon merasa lega mendengar keputusan doKTER .

Leon menelfon tora untuk memberitahukan kondisi dara . tora pun mengangkat tlp dari leon .

"Hallo ayah"

"Iy yon . ada apa ?"

"leon mau kasih kabar kalau Leon sama dara agak telat pulang karena harus di RS dulu"

"Loh siapa yang sakit ? Kamu ?"

"Bukan ayah tapi dara . dara maag nya kambuh pas nemenin leon latihan . sekarang leon bawa dia ke RS & kata dokter ga harus di opname . dara cuma di kasih infusan 1 botol setelah itu Dara boleh pulang"

"Kalau gitu ayah sama bunda kesana sekarang . kamu kirimin alamatnya ya"

"iya ayah leon kirimin di bbm ya"

"ya udah kamu baik-baik disana ya yon tunggu kami kesana"

"Iya yah . leon akan jaga dara sampe kapan pun"

Leon menutup tlp nya & Langsung menemui dara di kamarnya . leon meminta dara di taro di ruangan VVIP krna ia mau kalau dara beristirahat dengan Tenang tidak berisik dengan pasien lainnya

Dara sudah siuman . ia Melihat dirinya sudah berada di tempat tidur dengan tangan terpasang infusan . kepalany pusing & perutnya masih sakit . leon yang sudah mengabari ayah dara pun kembali duduk di tepi ranjang dara berbaring . Leon juga tak lupa memberitahukan ayahnya akan kondisi dara & Raymond pun mentransfer sejumlah Uang untuk biaya dara ke atm leon

"Yon aku dimana ?" suara dara begitu lemah

"Kamu di RS . tadi kamu pingsan" menggenggam tangan dara

"Aku mau pulang aja ya yon . ini biaya nya pasti mahal . kamarnya aja kamu pake VVIP begini yon"

"Silahkan kalo kamu mau pulang . berarti kamu lagi lagi buat aku sakit dar . ngeliat kamu sakit aku juga ngerasa sakit . kamu menderita aku pun menderita . asal kamu tau itu"

"Maafin aku" dara tak kuasa meneteskan air matanya karena ia tau kalau dirinya bersalah

"Kamu mau janji 1 hal sama aku ?"

"Apa ?" masih dengan Isak tangisnya

"Jangan ulangi ini . aku cuma mau kmu jujur . aku ga akan marah kalau kamu jujur dar . justru yang buat aku marah ya seperti ini . kamu ga bilang kalau punya maag & sekarang kamu sembunyiin sakit kamu cuma gara-gara takut aku tambah marah"

"Iya aku janji"

Leon menghapus air mata dara dengan jarinya & mengecup keningnya . dara kembali terisak dengan perilaku & sikap leon pada dirinya yang masih begitu perhatian walau dirinya sudah berbohong akan masalah kesehatannya

"Udah jangan nangis aku ga suka liat kamu nangis . aku nyuekin kamu bukan krna aku marah tapi aku cuma mau kalau kamu lebih berfikir . itu aja" merapikan rambut dara yang menghalangi wajah manisnya

"Kamu janji ga akan bersikap dingin Lagi sama aku?"

"Iya aku janji asal kamu ga ngecewain aku lagi . Sekarang kamu makan ini di anter suster . abis makan minum Obat".

"Biasanya ada obat sebelum makan ? Ini ga ada ya ?"

"Eh gatau deh . aku lupa tanya lagi . coba aku liat dulu"

Leon melihat obat yang sudah di antar oleh suster di meja bersebelahan dengan makanan untuk dara makan . ia baru melihat kalau ternyata ada obat sebelum makan yang harus dara minum terlebih dahulu

"Kamu minum ini dulu . untung kamu ingetin kalau ga obatnya ga keminum"

Dara di bantu duduk untuk meminum obat sebelum makan . leon menaikan sisi ranjang itu di bagian kepalanya agar Sedikit naik & posisi dara sedikit duduk bersandar . leon membantu dara meminum obatnya .

Leon tak melepaskan genggaman tangannya . ia tak mau lagi terjadi apa-apa dengan dara . leon pun berniat menanyakan pada dokter apa saja pantang an untuk dara makan nanti setelah orang tua dara datang

"kamu udah ga marah kan sama aku ?? Udah ga kecewa kan ?"

belum menjawab pertanyaan dara,,leon berpindah posisinya duduk di samping dara yang duduk bersandar di ranjangnya . ia merangkul dara & mencium keningnya dengan begitu lembut

"Kalau aku masih marah sm kamu aku ga akan bersikap kayak gini ! aku udah tinggal kamu mungkin . tapi sayang nya rasa cinta aku lebih besar daripada rasa kecewa & marah aku ke kamu"

"Maafin aku & makasih kamu bisa menerima ku sejauh ini juga setulus ini" dara memeluk menyandarkan kepalanya di dada leon

"janji ini jadi yang terakhir"

"Iya"

Leon menemani dara sambil menunggu orang tua dara datang . leon mendongakkan wajah dara dengan jari telunjuknya agar dara bisa menatapnya . tatapan yang saling berbalas & perlahan leon mendekatkan bibirnya dengan bibir dara . sambil mengusap sebelah pipi dara leon melumatkan bibir dara dengan begitu lembut & perlahan .

Dara menikmati kecupan hangat yang leon berikan . leon masih harus menuntun dara untuk berbalas kecupan karena ketidakmahiran dara dalam melakukan hal itu .

Kecupan itu berlahan membuat leon semangkin dalam . rasa yang baru dara rasakan ketika lidah leon masuk sudah ke dalam mulut dara & menyentuh lidahnya . leon semangkin tak bisa mengontrol dirinya & keinginannya . ia terus memainkan permainan bibirnya sampai dara sulit untuk bernafas .

Dari bibir leon beralihkan ciumannya ke bagian leher dara . sontak dara ingin melepaskan & menyudahinya saat itu leon tak memperdulikan nya . ia masih terus menciumi bagian leher dara .

Suara ponsel leon menghentikan aksi nya saat itu . dara pun bernafas lega karena leon berhenti untuk melanjutkan aksinya . leon mengangkat tlpnya masih di tempat nya sambil mengusap sudut bibir dengan jarinya

To be continue

Cinta TerbaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang