#12

22 6 11
                                    

   "Yola," Ririn merangkul pundak Yola ketika cewek itu hendak keluar kelas, lalu menuntun Yola ketepi koridor. "Gue tau, Dega itu dambaan hampir semua cewek. Ganteng, kaya banget, keren, dan salah satu pangeran di sekolah ini yang artinya sulit banget untuk mendapatkannya. Tapi lo nggak harus pakai cara aneh untuk menarik perhatiannya, kan?" Bisik Ririn di telinga Yola.

   Yola menatap Ririn seoalh ia sinting. Perlahan ia melepaskan diri dari rangkulan Ririn. "Tas itu benar-benar punya Dega," bisik Yola tajam. "Ada ceritanya bagaimana tas itu ada sama gue."

   Ririn menelan ludah. Ia sungguh-sungguh berfikir Yola nggak waras.

   Kemudian Yoal melanjutkan, "gue nggak tau siapa lima pangeran sekolah ini, dan gue nggak bermaksud nyari-nyari perhatian cowok aneh itu! Gue cuma mau ngembaliin barang yang bukan milik gue ke pemiliknya."

   "Yola.." Ririn berkata pelan.

   Yola tidak menghuraukannya. Ia terus berbicara sambil mengendaliin volume suaranya. "Dan jalau lo mendambakan cowok aneh itu, silahkan ikut gue ke istananya setiap Rabu dan Jumat sore," Yola mengangkat alis, "karna gue guru privat adeknya!"

   Mulut Ririn terbuka, membentuk huruf o kecil. Sebelum ia sempat menanggapi ucapan Yola, cewem itu sudah pergi. Dengan jalan secepat anak panah Yola menyusuri koridor lantai lima.

Ririn masih terpaku, menimbang-nimbang apakah Yola mengatakan yang sebenarnya.

💣💣💣

MUSIC & ME, SEPULANG SEKOLAH..

   Setelah amarahnya tersulut karena tas sepatu tadi, Yola butuh hiburan.

   Cewek itu memutuskan mampir ke suatu tempat sebelum pulang. Lagi pula, ia bebas mau pulang jam berapa, asal nggak terlalu sore dan punya alasan jelas, karna Ady masih di bali dan baru pulang besok. Sehingga Yola pulang sekolah naik taksi.

   Berhenti di gerbang sekolah, Yola memutuskan tujuannya.

   Matanya terpaku pada BookField. Sepertinya menarik juga kalo sore ini ia mencari novel MegCabot yang belum dibelinya, atau melihat-lihat buku bagus lainnya, Yola berhenti. BookField terlalu mengingatkan pada Dega!

   "Aku nggak butuh buku hari ini!"

   Yola menjatuhkan pilihannya pada Music & Me, toko musik yang letaknya hanya beberapa meter di samping kiri BookField.

   Suasana toko musik itu nyaman, dengan interior sederhana yang di dominasi warna merah dan kuning. Suara Alan Walker berkumandang sebagai latar. Yola berjalan menyusuri, mencari apakah ada yang membuatnya berminat. Ternyata nggak ada yang menarik.

   "Mencari sesuatu?" Sebuah suara dari belakangnya mengejutkan Yola. Ia mengalihkan mata dari rak CD dan menoleh kesumber suara.

   "Ahh!" Ujar Yola singkat setelah mengenali cowok berseragam Pelita Nusantara yang berdiri di belakangnya.

   "Masih ingat gue?" Cowok itu mendekati Yola sambil tersenyum.

   Senyumannya manis banget, batin Yola. Ia belum pernah melihat senyum seperti itu. Terkesan malu-malu sekaligus percaya diri. Ekspresif.

   Yola ikutan tersenyum sambil mengangguk. "Ya, masih."

   Yola ingat bener, ini cowok yang ditabraknya di Cafe! Ia bahkan masih malu telah menumpahkan minuman di jaket cowok ini. Kini ia bertemu lagi dengannya. Sama seperti Dega terlihat keren banget dengan seragam itu.

   Yola jadi berpikir mungkin saja seragam ini memamg di desain untuk membuat semua orang kelihatan oke. Tapi ia segera menghapus dugaannya, mengingat Fadel sama sekali nggak terlihat oke mengenakan kemeja berkerah Nehru itu, malahan lehernya yang gemuk kelihatan tersiksa!

  "Mang gue siapa kalo lo emamg inget?" Tantang cowok itu.

   "Emm..lo yang gue tabrak di Cafe itu, kan!" Jawab Yola.

   "Seneng lo masih ingat gue," ciwok itu membasahi bibirnya sekilas. "Tobby," ia menyebut namanya sambil mengulurkan tangan.

   "Yola," Yola menjabat tangan cowok itu.

   "Tangan lo lembut banget," Tobby memasukkan tangannya ke saku celana panjang.

   "Hehe, bisa aja lo" jawab Yola.

   "Gue udah tau nama lo, Ady ngasih tau waktu itu."

   Yola tertawa pelan, "ya, Ady juga ngasih tau gue. Dia juga bilang lo disekolah yang sama dengan gue. Ady bahkan bercerita sedikut tentang lo dan masa-masa kalian sekolah bareng ."

   "Oh ya?" Tobby mengangkat alis. "Apa katanya tentang gue? Boleh tau, kan?" Guraunya sambil mengiringi Yola menyusuri Music & Me.

   "Hmm.." Yola mengingat-ngingat sejenak, "lo pemain piano yang hebat, murid yang bandel banget dan suka berantem, tapi sangat setia kawan. Lo orang yang sensitif dan sangat peduli sama keluarga."

   Tobby tersenyum sambil menunduk, seolah tersipu. "Trus apalagi?"

   "Hmm.." mata Yola melirik wajah Tobby, lalu berkata. "Lo buaya darat," ucapnya jujur. Ady memang bilang begitu.

   Tobby kontan menatap Yola, mata sipitnya membesar sedikit. "Dia bilang begitu?"

   "Yups"

   "Dasar pembohong," Tobby menggeleng tertawa. "Tentang piano, bandel, setia kawan dan yang lain sih benar. Tapi biaya darat.. Ady bohong besar tuh!"

   Yola tertawa melihat ekspresi  lucu cowok disampingnya ini.

   "Gimana sekolah hari ini?" Tobby tiba-tiba bertanya, "asyik?"

   "Emm.." Yola menggelang. "Bete!" Jawabnya singkat.

   Senyum kecil terukir di bibir Tobby. "Itu biasa. Apalagi sih yang bisa lo dapetin di sekolah selain bete? Hahaha!"

   "Hahaha.." Yola ikutan.

   "Berminat jalan-jalan sebentar? Mungkin bisa ngilangin bete.." Tobby memandang teduh Yola, suaranya melembut, bikin Yola deg-degan.

   "Jalan-jalan?" Yola menipiskan bibir. "Gue nggak bisa pulang terlalu sore, soalnya naik taksi."

   "Gue anter," Tobby menjawab cepat, "kalau lo mgak keberatan," tambahnya.

   Jam tangan Yola menunjukkan setengah empat lewat. "Mau ke mana?"

   "Yayasan bokap gue lagi menggelar bazar amal untuk menggalang dana. Lo tau kan, banyak bencana akhir-akhir ini," Tobby bergumam pelan, wajahnya lebih serius. "Ada banyak stan yang menarik disana. Kita bisa lihat-lihat."

   Yola berpikir sambil melirik diam-diam ke arah Tobby.

   Bazar amal kedengarannya asyik. Atau Tobby nya yang memang menarik?  a person who is really fun to be with. Entahlah. Yang pasti akhirnya Yola menyetujui ajakan cowok itu.

   "Emm.. oke deh!"

...

HAI..GIMANA DENGAN PART INI..
KALO SUKA JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT NYA YA..
TERIMA KASIH..

YOLANDEGA [ Slow Up ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang