Tiba-tiba seseorang menariknya kuat sekali. Yola terjatuh lemas ke arah orang itu. Buku-buku dalam pelukannya, yang tadi ia selamatkan sampai mempertaruhkan nyawa, kembali terjatuh beserta tasnya. Hanya tubuh Yola yang kini aman, nyaris dalam pelukan orang yang menyelamatkan nyawanya.
Alhamdulillah, aku selamat. Aku selamat. Aku selamat. Batin Yola.
Yola masih mengatur napas, dan sementara itu ia belum bisa bergerak. Terlalu syok untuk menyadari segala yang baru saja terjadi pada dirinya. Saat itu juga ia menangkap samar wangi parfum yang orang itu pakai. Jarak mereka sangat dekat, wajah Yola tersentuh lengan jaket yang dikenakan cowok itu.
Yola mundur sedikit lalu mengangkat wajahnya. Menatap pahlawannya pagi ini. Seorang cowok remaja, sekitar 17 tahun, dengan postur jangkung dan rambut hitam lurus agak panjang.
"Terima kasih" Yola bergumam pelan.
"Lo bodoh banget sih, lo mau cari mati ya?" Jawab cowok itu tegas.
"Siapa yang mau cari mati, gue cuma mau ambil buku-buku gue yang tadi berceceran!" Sambil membenarkan posisi tubuhnya. Jantung nya masih berdegup kencang. Ia masih sangat tegang, wajahnya pucat.
Cowok itu berjalan kearah mobil nya dan mengambil sesuatu disana.
"Nih, minum dulu" dengan wajah tanpa ekspresi.
"Makasih" ucap Yola.
"Hmm" jawab cuek cowok itu.
Cowok itu berjalan menuju jalan raya. Pandangan Yola mengikutinya. Cowok itu dengan gesit mengambil semua buku Yola.
"Ah.. Terima kasih!!" Yola mengulangi ucapannya. Kali ini dengan nada penuh syukur, ketika cowok itu kembali menghampirinya.
Dengan wajah tanpa ekspresi cowok itu menyerahkan tas seragam Yola lalu cowok itu membuka bagasi mobilnya yang diparkir di depan BookField, mengeluarkan sepatu dari tas serut berbahan kain.
"Mending ini daripada tas plastik yang mudah robek" cowok itu memasuk kan buku-buku Yola ke tas serut, lalu menyodorkan pada cewek itu.
Yola tidak sanggup berkata-kata. Ia hanya memerima saja tas serut itu.
"Kok lo bodoh banget sih..," cowok itu mengulangi kata-katnya yang tadi sambil memandang wajah Yola sepintas.
Tanpa kata-kata ba-bi-bu lagi cowok itu pergi kemobilnya, lalu menyalakan mesin dan meninggalkan Yola.
Yola kepingin memanggil dan sekali lagi mengucapkan terima kasih, namun ia tak sanggup melakukannya. Cowok itu terlalu memukaunya dengan sikap kepahlawanannya, ia telah menyelamatkan nyawa yola dan dengan sigap mengambil buku-buku Yola tanpa panik, lalu dengan santai memasukkan buku-buku malang itu ke dalam tas bekas penyimpanan sepatunya!! Terakhir, dengan ekspresi yang datar, ia mengatai Yola "bodoh banget."
Siapakah dia? Apakah dia siswa Pelita Nusantara juga?
Kalau saja nanti malam ada bintang jatuh, Yola akan memohon agar bisa bertemu lagi dengan cowok itu. Sekedar untuk berterima kasih, atau sekedar mengembalikan tas sepatu ini. Ataaau..sekedar ingin bertemu lagi dengan nya..
Maaf ya bikin part nya pendek pendek..
Berharap kalian suka dengan part ini..
Jangan lupa vote + komen ya..karna satu vote sangat berharga..
Mksh..

KAMU SEDANG MEMBACA
YOLANDEGA [ Slow Up ]
De TodoCover by @Trahexavemb Sembilan tahun lalu,Gilang memberikan sebuah buku harian yg terkunci kepada Yola,berjanji akan memberikan kunci nya pada hari ulang tahun gadis itu. Namun Gilang tak pernah muncul,hanya meninggalkan buku harian dan kenangan yg...