0.2

3.9K 380 37
                                    

Perkenalan, perkenalan dan perkenalan. 

It sucks, obviously for me.

Apalagi, sehabis ini adalah giliranku. Aku memang termasuk ekstrovert, namun untuk hari pertama setelah liburan yang panjang, seluruh mata memandang kearahku bukanlah ide yang baik.

"Ruth Isla Azkavyandra. Step forward please," ucap wali kelasku. Ms. Anne Joy. 

Aku melangkahkan kakiku tanpa semangat lalu berdiri didepan kelas.

Semoga saja aku tidak salah ucap, batinku.

"Halo semua, nama gue--eh maksudnya saya--" 

"Udah, gue-lo aja, lebih enak!" ujar seorang pria berambut blonde dibelakang sana. Aku menganggukan kepalaku dan melanjutkan acara perkenalan sialan ini.

"Nama gue Ruth Ailaa Azkavyandra,"  ucap gue lancar. Tumbenan.

"Isla or Aila?" ucap Ms. Anne.

"Tulisannya memang Isla, Ma'am. Namun dibaca Ailaa. Seperti kalanya kita membaca Island menjadi Ailen." Ms. Anne tampak menganggukan kepalanya. 

"Gue berasal dari 10 Social 2, dan sekarang hadir disini di 11 Social 2." 

"You don't say!" celetuk yang berparas arab dibelakang sana. Shit.

"Bisa gue lanjut?" ucap gue membuat semua mata menatap kearah si arab. Good job, Isla. Paling enggak mata itu tidak terus-terusan menatap gue.

"Gue tinggal di London Estate."

"Nomor telepon dong!" ucap seseorang berambut keriting di belakang sana. 

"Sudah sudah. Ailaa, kamu boleh duduk," ucap Ms. Anne. Thank you very much, miss. 

"Sekarang, saya minta kalian dibentuk menjadi 4 kelompok. Lalu mulailah berhitung dari sekarang," ucap Ms. Anne. 

Acara menghitung pun dimulai. Sudah pasti, aku tidak akan satu kelompok dengan sahabatku karena aku duduk bersebelahan dengannya. 

"Ailaa!" panggil seseorang dibelakangku--salah, itu gema dari suara 2 orang. Aku menoleh kebelakang. Kudapati si pirang dan si keriting saling menunjuk. I rolled my eyes and looked back to the whiteboard. 

Dengan amat teramat sial, aku sekelompok dengan si pirang yang iseng itu.

"Ayo semuanya, kita ke perpustakaan." 

Setelah sampai di perpustakaan, aku langsung menghempaskan diriku di kursi yang diperuntukan untuk berdiskusi.

"Topik kali ini adalah membuat presentasi tentang Inggris. Apapun itu. Kembangkan kreatifitas kalian," ucap Ms. Anne. Kami semua mengangguk lalu mulai berdiskusi.

"Ailaa!" panggil si pirang yang bernama Niall.

"Apaan?" 

"Kata si Harry, lo lucu," ucapnya sambil memandang pada si keriting yang duduk diseberang sana dengan kelompoknya.

"Lucu apaan? Kan gue enggak ngelawak," ucapku seadanya. Bener ga? Siapa yang ngelawak coba tadi di kelas?

"Ish! Bukan lucu itu. Maksud gue, lo lucu.. Hmm.. Nah! Kata lainnya lo unyu!" 

"Bohong aja lo."

"Aduh, Niall kapan sih pernah bohong?" 

"Sering," jawabku seadanya.

"Iya sih. Tapi yang kali ini gak bohong, seriusan deh!" 

"Hahaha iya terserah lo aja."

"Terus kata dia, lo masuk kedalam tipe gebetannya dia."

**


Beautiful Mistake ✕ stylesWhere stories live. Discover now