0.4

2.7K 342 17
                                    

Aku menatap penjuru kelasku dan berusaha mencari bangku kosong.

Aku menemukan satu bangku kosong di baris pojok belakang. 'Great seat', pikirku. Namun pikiranku tentang kenyamanan duduk di pojok belakang itu hilang ketika aku menyadari dengan siapa aku akan duduk. Niall Horan.

Aku kembali menatap sekeliling kelasku, melihat apakah ada pilihan lain selain duduk di sebelah Niall.

"Woy, lo duduk sama gue."

Teguran Niall membuatku mendongak kearahnya.

"Kok bisa?"

"Soalnya lo dateng siang. Suruh siapa dateng siang?" ucap Niall. Dih, kok dia menyebalkan?

Aku pun menganggukan kepalaku dengan pasrah lalu duduk di sebelahnya.

Bel pun berbunyi. Aku yang duduk disebelah Niall tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.

"Hey," sapa teman yang duduk di depanku.

"Michael nyapa Isla cie," ledek Niall.

"Apaan sih? Gue kan udah punya Lola!" seru Michael sambil menatap Niall tajam. I did my evil smirk.

"Niall cocok deh sama Isla," ucap Michael tiba-tiba. Ucapannya membuatku tertegun.

"Apaan sih?" Ucap Niall.

"Gue sama Isla mah gak cocok, sama-sama chubby. Nanti jadi pasangan unyu lo iri lagi." Niall tersenyum kearahku sementara aku memutar kedua bola mataku.

"Berarti kalau Isla kurusan, lo mau dong sama dia? La, lo kurusin aja biar jadian sama Niall," ucap Michael ngelantur.

Niall bukannya membelaku, ia malah diam.

Kuulangi,

Ia terdiam.

"Ni, lo berarti mau kan sama Isla sebenarnya?"

**

Beautiful Mistake ✕ stylesWhere stories live. Discover now