2.6

1.5K 229 28
                                    

day 3.

Hari ini sudah hari Rabu, hari dimana pelajaran selalu terasa berat dan membosankan. Tetapi, apakah hari rabu kali ini akan diisi dengan sesuatu yang menarik seperti kemarin-kemarin? Peristiwa yang membuatku nyaris jantungan. 

Aku heran, memangnya Harry tidak berfikir bahwa ia mempunyai kekasih? Memangnya Harry fikir kekasihnya tidak punya perasaan? Memangnya Harry fikir aku ga punya perasaan? 

Pelajaran sejarah kali ini kugunakan untuk membuat doodle. Bukannya aku tidak suka dengan sejarah, tetapi aku benar-benar tidak dalam mood untuk mencatat sejarah yang alangkah banyaknya. Aku memilih untuk menuliskan ilysm xoxo berulangkali, sambil berfikir tentang orang yang duduk disebelahku. Apakah kau benar menyukaiku, atau sekedar mempermainkanku, Harry? Jika memang benar kau mencintaiku, kau seharusnya tidak membuatku rapuh seperti ini. 

"Isla, lo suka sama siapa?"

"Kepo," ucapku sambil memutar kedua bola mataku.

"Siapa sih?" ucapnya.

"Ada lah," ucapku. 

"Gue ya?" 

"No," dustaku. 

"Kalian berdua ngomongin apa? Kayanya so sweet banget," ucap Liam yang menengokkan badannya kemejaku dan Harry. 

"Ini, kenalin deh, Li. Pacar gue, Ruth Isla Azkavyandra," ucapnya sambil merangkulku.

"Ga lucu bercandaan lo, Harr, nanti gue dibunuh cemewew lo," ucapku. 

"Ga akan lah, cewe gue lagi liburan ke Turki. Jadi gue jadian sama lo," ucap Harry lagi. 

"Kapan jadian?" ledek Liam. 

"Barusan. Jadian hari ini, putus hari jumat! Pas Sierra pulang," ucap Harry tanpa dosa. Don't you know that it hurts me like hell?

Liam hanya tertawa renyah lalu kembali menghadap kedepan.

"Serius La," ucapnya.

"Apaan?"

"Lo mau ga jadi pacar gue?"

"Lucu ya, emang lo ga inget kalo lo punya Sierra?" ucapku sambil memberikan penekanan di kata 'Sierra'

"Gue bakal putusin dia, asal lo mau sama gue," ucapnya.

Deg.

**

untung gue ga mati jantungan - Isla. 

Beautiful Mistake ✕ stylesWhere stories live. Discover now