05

1.4K 225 42
                                    










Prank..

Bunyi suatu benda pecah. Nana melangkahkan kaki nya kearah asal bunyi tadi,ia pergi kedapur lebih tepatnya. Disana sudah ada beberapa pelayan laki-laki dan perempuan bergerombol.

"Ada apa?." tanya Nana. Ia mendekat dan betapa terkejutnya ia mendapati Dara yang terkulai lemah dilantai dapur. Dan yang lebih mengejutkan Nana,disalah satu telapak tangan Dara terdapat darah yang berasal dari mulutnya.
"Tolong bantu aku mengangkat ia ke mobil." pinta Nana pada pelayan laki-laki disana. Pelayan itupun membopong Dara masuk kedalam mobil yang sudah menunggu didepan rumah. Salah seorang pelayan lainnya tadi bergegas menyiapkan mobil dan menunggu didepan rumah. Nana ikut pergi bersama Dara. Pahanya dijadikan bantal untuk menaruh kepala Dara. Supir melajukan mobil menuju rumah sakit terdekat.

"Ada apa?. Sudah sangat malam untuk sebuah keributan?" tanya nenek pada pelayan.
"Nyonya Dara pingsan,nyonya" jawab pelayan itu,nenek nampak terkejut sekaligus khawatir.
"Dimana Nana?." tanya nenek lagi.
"Nyonya Nana pergi bersama supir. Kemungkinan kerumah sakit,nyonya." sahut pelayan lainnya.

"Nenek.. Ada apa?." tanya Jisoo. Ia terbangun karna mendengar suara dari bawah sana. Nenek pun terkesiap lalu mendekat kearah Jisoo.
"Kenapa Choo bangun,sayang?. Apakah Choo terbangun karna suara ribut-ribut tadi?." Jisoo dengan polosnya mengangguk lemah. Sebelah tangan nya tak henti mengucak matanya dikarenakan rasa kantuk.
"Tak apa,sayang. Ayo.. Nenek temani Choo kembali kekamar." ajaknya pada Jisoo. Ia menatap kearah pelayan.
"Kalian lanjutkan aktifitas kalian. Jangan berkumpul disini." perintah nenek dan sesuai titah pelayan pun membubarkan diri.

Setelah mengantar Jisoo dan menemaninya sampai tertidur kembali,nenek kembali kekamar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengantar Jisoo dan menemaninya sampai tertidur kembali,nenek kembali kekamar nya. Pelayan mengantarkan teh untuk nenek. Pelayan itu berdiri disamping nenek.
"Apa kau tau,bagaimana kabar mereka?." tanya nenek sambil menyerap minuman dicangkir putih itu. Ia pun menyerahkan pada pelayan cangkir minumannya,pelayan menaruhnya dimeja tak jauh dari sana.
"Nyonya Nana mungkin malam ini menginap disana bersama supir untuk menjaga keadaan nyonya Dara. Besok mungkin beliau akan pulang,pelayan yang lain akan menggantikan beliau memantau keadaan nyonya Dara." jawabnya.
"Besok setelah mengantar anak-anak,katakan pada supir bahwa aku akan menjenguk keadaan Dara. Sekarang kau istirahat lah. Dan jangan lupa untuk mengecek keadaan anak-anak. Jika aku tertidur,bersiaga lah untuk menjaga mereka. Siapa tau mereka terbangun seperti tadi." titah nenek pada pelayan itu dan pelayan itupun permisi untuk keluar.

Sementara itu Nana duduk disamping ranjang rumah sakit,tempat Dara dirawat inap.

"Eonni.. Kenapa kau menyembunyikan nya?." lirih Nana menatap Dara dengan tatapan sendu. Ia menggenggam tangan Dara menahan bulir bening yang siap jatuh kapan saja.

 Ia menggenggam tangan Dara menahan bulir bening yang siap jatuh kapan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang