Song :
Winter Child - Jungkook cover
Original song by Suzy
Dentuman musik memekik gendang telinga. Hiruk pikuk lautan masa berjubel dilantai dansa. Semerbak bau bercampur aduk, peluh, alkohol, parfum menyegak.
Jisoo membuang penatnya dengan mencoba pergi ke klub seorang diri. Ia tak tahu lagi akan kemana untuk melampiaskan isi hatinya. Duduk didepan meja mengais waktu untuk berpikir seorang diri.
Bartender menanyakan pesanan dan Jisoo meminta minuman dengan kadar alkohol tinggi. Jisoo meminum gelas pertamanya dengan ragu walaupun lama kelamaan, ia terus memesan lagi dan lagi sampai ia menghabiskan gelas kedelapannya.
Ponsel miliknya sedari tadi berdering, tapi Jisoo lebih memilih mengabaikan semua panggilan, temasuk dari Jin. Saat ini ia butuh waktu untuk sendiri.
Rasa pahit yang terus masuk dikerongkongan sudah berubah menjadi sebuah rasa manis bagi Jisoo. Ia terlampau kalap karena berbagai permasalahan. Dan mengenai permintaan para orangtua adalah meminta Jisoo dan Taehyung tak perlu menunda memiliki momongan. Permintaan itu seakan mendesak Jisoo untuk menghabiskan malam panas layaknya Suami Istri pada umumnya bersama Taehyung.
Jika kalian bertanya jenis perasaan Jisoo pada Taehyung, maka jawabnya adalah seperti abu-abu. Tentu kalian tahu pernikahan keduanya terjadi karena perjodohan dari kedua pihak keluarga. Jisoo yang selalu diatur sebegitu rupanya. Jika kalian menjadi Jisoo maka kalian akan memahami, dimana letak kelemahan Jisoo. Jika sekali saja bisa, Jisoo akan pergi kedunia yang bisa membuatnya merasa benar-benar hidup. Memilih adalah sesuatu yang seakan mustahil bagi Jisoo. Ia selalu menjadi gadis penurut sedari kecil.
Banyak pengorbanan dibalik kisah Jisoo. Egois untuk mendapatkan keinginannya. Jisoo sedang merancangnya, walaupun kini impiannya itu sepertinya terhalang masalah baru.
Jisoo merasa kepalanya mulai diserang rasa pening. Dengan perlahan ia meraba meja didepannya untuk bersandar. "Sekali saja, jika Nenek membiarkanku memilih pilihanku sendiri," Jisoo bergumam diantara dentuman musik. Tertunduk dengan air mata yang menggenang, "Maka aku takkan merasa sesakit ini." sambungnya yang kini sudah terisak pilu. Tetesan demi tetesan menyerbu dengan ramainya jatuh membasahi bawahan dress-nya.
Jisoo terisak dengan bahu yang bergetar, tiada siapapun yang menghalaunya. Ia tidak peduli dengan orang lain. Mencurahkan segala keresahannya adalah tujuan utama ia datang kemari.
Keadaan Jisoo saat ini lemah tak berdaya. Dimana otaknya terkuras habis karena segala pemikiran berkecamuk. Tubuhnya sendiri sudah melayang-layang karena kebanyakan menegak alkohol. Dua kombinasi yang bagus, bukan diri Jisoo sekali.
Ujung hidungnya merah dengan mata yang bengkak dan sembab. Penampilan Jisoo benar-benar berantakan. Ia bahkan kadang tertawa lalu menangis setelahnya.
Sedang sibuk bergumam tak jelas akhirnya Jisoo sadar jika ponsel miliknya lagi-lagi berdering.
"Siapa pengganggu ini?!" kesal Jisoo dengan wajah konyolnya. Untungnya mabuk tidak membuatnya lupa bagaimana cara menjawab panggilan."Yoboseyo ..." nada bicara Jisoo berubah lembut.
"..."
"Hah?! Kau bicara apa? Aku tak mendengar ucapan mu." Jisoo berubah perangai, ia berteriak kali ini.
"..."
"Ck! Apasih mau mu? Kau pikir siapa dirimu?"
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
RomanceJisoo dan Rose adalah Kakak beradik. Mereka mempunyai teman sepermainan bernama Kim Taehyung. Rose tetap bertukar kabar saat Taehyung pindah keluar Negeri. Bahkan Taehyung mengatakan saat ia kembali ke Korea suatu saat nanti. Rose adalah orang perta...