13

1.2K 197 29
                                    















"Oppa ..." Jisoo memanggil Jin dengan raut wajah gelisah, Namun setelah Jin berbalik ia tersenyum.
"Wae?" Jin menghentikan gerak langkahnya, lengannya yang kosong pun mengusap lembut surai hitam milik Jisoo. Jisoo menggeleng lalu tersenyum malu melihat tangannya yang digenggam Jin, ia menatap permata indah melingkar dijemarinya."Gomawo ..." ucap Jin dan tiba-tiba saja memeluk Jisoo. Jisoo membalas pelukan Jin. Dan tanpa Jisoo sadari bahwa disana ada Rose bersembunyi dibalik tembok memperhatikan keduanya.

 Dan tanpa Jisoo sadari bahwa disana ada Rose bersembunyi dibalik tembok memperhatikan keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eonni ..." Rose berbicara dengan wajah datarnya menghentikan langkah Jisoo yang baru saja memasuki rumah.
"Chae ..." senyum Jisoo kearah adiknya itu, tapi aura Rose serasa muram. Ia tak membalas senyum Jisoo. Jisoo mulai merasakan ada yang tak beres. "Wae? Ada masalah?," tanya Jisoo melembut, Rose menatap Jisoo dengan perasaan serba salah.
"Aku ingin berbicara padamu, Eonni." jawab Rose sesantai mungkin menahan rasa penasarannya.
"Bicaralah." balas Jisoo masih setia mengulas senyuman.
"Tak disini, Eonni. Ditempat lain." Rose membalikkan badannya dan melangkah maju, Jisoo pun mengikutinya dari belakang.

Mereka masuk ke kamar bermain mereka dahulu. Kamar yang khusus diperuntukkan untuk Jisoo dan Rose bermain. Meski tak memainkan mainan disana lagi, tapi kamar itu tetap dijaga. Rose masuk lebih dulu membuka pintu dan menutupnya kembali setelah keduanya telah seutuhnya memasuki bilik kamar itu. Rose masih diam, keadaan keduanya canggung.

"Eonni ... Kau tak lupa kamar ini, bukan?" Jisoo mengangguk dan menyentuh boneka teddy bear kesayangan sewaktu kecil dulu.
"Eonni sudah kuanggap sebagai Kakak Kandungku dan tentu saja aku sangat menyayangimu." Rose terdiam menatap Jisoo dengan tatapan sendu.

"Katakan, Chae. Eonni akan mendengarkan." ucap Jisoo mendekat lalu mengambil kedua tangan Rose, diusapnya pelan.
"Bukan aku tapi Eonni. Ceritakanlah. Ceritakan siapa lelaki yang memeluk Eonni tadi." tanya Rose tersenyum sekilas. Jisoo membeku, ia melepas tangan Rose dan berbalik memunggungi Adiknya.
"Mungkin kau salah lihat, Chae." Jisoo berbalik melihat sekilas lalu menghindari tatapan Rose. Rose menggeleng mantap.
"Tidak, aku sangat yakin itu Eonni. Grand restoran dijalan Myeong dong. Eonni pun masih memakai pakaian yang sama." balas Rose yakin. Jisoo tak menjawab, ia tak bisa mengelak lagi. Jisoo pun menyembunyikan tangannya, dimana cincin pemberian Jin terpasang dengan cantiknya.

"Eonni ... Siapa lelaki itu?," tanya Rose lagi. Keterdiaman Jisoo membuat Rose makin tak karuan. Ia mendekati Jisoo membalik tubuh Kakaknya. "Eonni ..." pinta Rose melemah. Jisoo masih diam tak ada jawaban. "Jebal ..." tatap Rose dengan maniknya yang berair. Tangannya memegang bahu Jisoo. Jisoo melepas diri kembali memunggungi Rose.
"Mian ... Eonni tak tahu bagaimana mengatakannya. Untuk sekarang, cukup rahasiakan saja, Chae. Eonni akan mengatasinya." Rose bergetar menahan tangis. Dadanya naik turun sesuai ritme pernafasan.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang