17

1.3K 203 59
                                    




Song :
Yang Da Il - I'm Here















Taehyung duduk di balkon rumah sembari bersandar menutup rapat kedua bola matanya. Taehyung diam dalam posisi itu selama beberapa saat. Perlahan ia membuka matanya, pertama yang ia lihat adalah langit malam yang sepi tanpa adanya bulan maupun bintang.

Taehyung bangkit dan berjalan mendekati pembatas balkon. Sapuan halus pada bahunya membuatnya berbalik, ada sosok wanita paruh baya dihadapannya tersenyum simpul.

"Nak Taehyung ..." sapanya lembut membuat hati Taehyung merasa teduh.
"Iya, Nek." balas Taehyung penuh kehati-hatian. Taehyung mengajak nenek untuk duduk.

"Bagaimana keadaanmu, Nak?," tanyanya.
"Kondisiku baik, Nek." Taehyung tampak berpikir kemungkinan lain maksud dari pertanyaan yang terlontar. "Jika maksud Nenek mengenai ingatanku. Aku minta maaf, Nek. Sampai sekarang aku belum memilikinya kembali." lanjutnya dengan tak nyaman hati.
"Tak usah minta maaf, masih banyak waktu. Choo juga bisa membantumu." balas Nenek kembali tersenyum. Taehyung mengangguk setuju membalas sikap ramah Nenek dengan tersenyum.

"Oh iya, bagaimana dengan Busan? Apa kau menikmati waktumu saat pergi ke Busan?," tanya Nenek lagi.
"Ya, Nek. Pemandangan di Busan tak kalah indah dengan disini." Taehyung mengingat kembali kejadian saat di Busan.
"Itu baik untukmu, tapi kemungkinan kau juga sedikit terganggu saat Istrimu pulang sehari lebih dulu." Taehyung merasa ada yang janggal dengan penuturan Nenek, Namun ia hanya diam masih berusaha jadi pendengar.
"Jisoo sudah menjelaskan alasannya pada Nenek. Nenek harap kalian tidak bertengkar saat itu?," tanya Nenek menatap Taehyung yang pikirannya kini bercampur aduk.

Karena dilihatnya Nenek menanti jawaban, Taehyung menyampingkan segala pertanyaan yang bersarang dibenaknya. "Tidak, Nek. Aku paham, Jisoo juga sibuk mengurus butiknya." Nenek tersenyum. Keduanya melanjutkan perbincangan. Yang mana Taehyung lebih banyak melamun sambil mengiyakan segala ucapan dari Nenek. Sampai tiba saat Nenek bangkit dan beranjak pergi karena mengingat jadwal rutinnya untuk meminum obat.

"Sehari lebih dulu ... Jisoo pulang sehari lebih dulu saat kami pergi ke Busan? Perjalanan saat itu bahkan tak sampai seperempat jalan saat ia mengatakan harus pergi." Taehyung mondar-mandir memikirkan pernyataan dari Nenek. "Jisoo bahkan tidak pernah ikut sampai ke Busan. Lalu selama dua hari, ia habiskan menginap dimana?" Taehyung akhirnya mendapatkan kejelasan. Benar saja Jisoo saat itu tidak jadi pergi bersama Rose dan Taehyung ke Busan. Lalu yang menjadi pertanyaan, kemana saja Istrinya itu keluyuran?

"Kau benar-benar membuatku curiga, Jisoo-ah." gumam Taehyung mengusap kasar wajahnya dengan satu tangan.

Taehyung masih melamun, tatapan kosong miliknya tergantikan dengan sesuatu yang lebih menarik perhatiannya dibawah sana. Disana terlihat sebuah mobil memasuki perkarangan rumah keluarga Kim, kendaraan itu tampak tak asing.

Mobil berhenti beberapa meter dari pintu masuk. Seperkian detik kemudian si pengemudi turun dari mobilnya. Taehyung akhirnya tahu siapa gerangan orang itu, Jungkook. Orang yang sempat berkenalan dengannya, kawan dari Rose.

Taehyung memperhatikan Rose turun dari mobil setelah mendapat perlakuan manis dari Jungkook. Mereka terlihat masih berbincang dan sempat-sempatnya berbagi senyuman. Entah kenapa Taehyung merasa ada hal mengganggunya melihat pemandangan itu. Taehyung menggeleng menampik keanehan itu. Sebagai salam perpisahan Jungkook mengusap lembut surai panjang milik Rose. Taehyung menarik nafas lalu membuangnya kasar.

Keduanya masih terlihat saling melambaikan tangan, sungguh menyesakkan saat ini. Meski tak tahu alasannya, tapi Taehyung masih saja memperhatikan kedua makhluk itu. Rose berbalik begitu mobil Jungkook berangsur pergi tak terlihat lagi. Ia menatap keatas, dimana terdapat Taehyung yang juga menatapnya.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang