Bertemu Dia Lagi

311 128 927
                                    

☼ Remember me?
Yes

Saat bertemu lagi dengan dia, entah mengapa ada hati yang tergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat bertemu lagi dengan dia, entah mengapa ada hati yang tergetar. Dia terlalu menarik perhatian Er.

Perasaan Er jadi tak karuan. Er ingin mengajaknya untuk berkenalan.

"Kamu!" sapa Baejin pada Er.

"Hai! Remember me?" entah mengapa, Er menggunakan bahasa Inggris.

"Yes," jawab Baejin, "Kenapa pakai bahasa Inggris?" lanjut Baejin bertanya.

"Aku hanya membaca tulisan di bajumu." Er menunjuk dada Baejin yang terdapat tulisan remember me di kaos hitam miliknya.

Dia tersenyum, Er terpesona. "Namaku Baejin," katanya menyalami Er.

Di depan Baejin, Er melupakan semua masalah yang baru saja dia alami di sekolah, mengenai Takoyaki dan Sawadikap, yang telah memaksanya mengikuti remedial fisika.

Perasaan kesal telah sirna dan menjelma menjadi indah. Senyum simpulnya merekah tanpa ia sadari. Mereka pergi membeli ice cream. Alih-alih sebagai ucapan terima kasih, Baejin pada Er, yang sudah memberinya payung, di malam hujan itu.

Ice cream banana di biarkan meleleh, matanya tak mau beralih memandangi Baejin, pikirannya berkelana entah kemana. Yang di perhatikan, memandangi lelehan ice cream, yang mengalir di tangan Er. "Hey!" katanya.

Yang di panggil langsung sadar, menaikan alisnya, bertanya kenapa. "Ice creamnya!" jawab Baejin.

Baru lah Er menyadari, ice cream yang sudah tandas di tangannya, meleleh tak tersisa. "He he," Er hanya tersenyum.

Tanpa berkata, dia mengeluarkan tisu dan mengelap tangan Er, yang berlumuran ice cream. Selain terpesona dan memandanginya, tak ada lagi yang bisa Er lakukan.

Hari menuju sore, yang asyik untuk berjalan-jalan dengan teman baru. "Mau berteman denganku?" tanpa pikir panjang, Er langsung setuju dan Baejin mengajaknya menonton pertunjukan sulap di taman kota.

"Ha ha ha," Er tertawa terbahak, terasa berlebihan memang. Entah apa yang membuatnya begitu terhibur, padahal pertunjukannya belum di mulai.

"Kamu kenapa ketawa?" tanya Baejin.

"Aku sedang latihan tertawa," jawab Er. Baejin tertawa mendengarnya.

Sejak kapan Er suka sulap? Apakah dia sedang terkena serangan cinta? Hingga cinta mengubah segalanya menjadi serba menyenangkan.

Pertunjukan sulap membosankan, yang gerakannya gitu-gitu aja. Kini terlihat begitu spektakuler dan patut di diberi tepuk tangan yang meriah. Sangat hebat paman! Ha ha ha! Er merasa terhibur, sampai memuji.

GET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang