Malam itu hujan. Andai saja saat itu tidak hujan, mungkin aku tidak akan berbagi payung denganmu.
Baejin menatap Er dalam-dalam, ia semakin mendekat, hembus napasnya terasa segar, perlahan Er menutup matanya. Mereka pun berciuman. Namun itu hanya ad...
Tak ada alasan kembali, untuk kamu yang telah pergi. 🌬
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suhu dingin di luar mencapai 16 derajat celcius. Orang berhati dingin sekalipun tak akan sanggup berlama-lama berjalan menembus angin di luar sana, di tengah hujan salju yang indah namun mampu membuat sakit flu bagi manusia lemah.
"Er, bawa payungnya." kata Taehyung, sebelum Er keluar dari mobil.
"Payung ini? Kenapa ada bersama Ayah?" tanya Er heran. Ini payung yang sama, dengan yang ku berikan pada Baejin. Batin Er.
"Payung ini, sempat ku pinjamkan pada teman. Kenapa ada bersama Ayah?" tanya Er lagi, penasaran.
"Oh... Malam itu ada pemuda yang mengembalikannya ke rumah," jawab Taehyung.
Er terkejut. "Kapan Ayah? Kenapa aku tidak tahu?"
"Malam itu, saat hujan deras. Dia datang dengan motor besar, hujan-hujanan hanya untuk mengembalikan payung, dia juga menanyakanmu." jelas Taehyung.
"Apa katanya?"
"Dia bilang ingin memastikan kalau kamu sudah di rumah,"
"Lalu kenapa Ayah tidak memanggilku?"
"Ayah juga sempat mengetuk pintu kamarmu, tapi tak ada jawaban. Ayah kira kamu tidur. Yasudah, Ayah bilang kamu kelelahan habis pulang kencan."
"Apa?!" Er semakin terkejut, "Kenapa Ayah bilang kalau aku pulang kencan?!" tanyanya dengan nada tinggi.
Taehyung bingung, "Kamu sendiri yang bilang begitu saat akan pergi malam itu. Kamu juga berdandan pakai gaun, jadi Ayah pikir itu sungguhan. Apa Ayah salah?"
Er tidak bisa menyalahkan Taehyung, karena memang benar dia bilang akan kencan. Namun kenyataannya bukan begitu.
"Lalu setelah itu dia jawab apa?" tanya Er lagi.
"Dia terdiam sejenak, tidak mengatakan apapun. Setelah itu dia pamit pulang."
Saat itu, pasti Baejin langsung menyadari, kalau aku menyukainya. Aku bahkan mengira hari itu adalah kencan. Padahal dia ingin mengenalkan Yeji padaku. Sangat memalukan. Er menghela napas.
"Aku akan pulang sendiri nanti, Ayah tidak perlu jemput aku," katanya, keluar dari mobil.
"Semangat lesnya sayang!" teriak Taehyung. Er tersenyum dan melambaikan tangan.
🍬
Dengan tabah dan kuat, Baejin berdiri dalam hujan salju yang dingin menusuk tulang. Dia setia menunggu Yeji sejak satu jam yang lalu.
