Malam itu hujan. Andai saja saat itu tidak hujan, mungkin aku tidak akan berbagi payung denganmu.
Baejin menatap Er dalam-dalam, ia semakin mendekat, hembus napasnya terasa segar, perlahan Er menutup matanya. Mereka pun berciuman. Namun itu hanya ad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disetiap jam pelajaran fisika, Er sibuk sendiri. Sibuk tidur di kelas. Sejak awal masuk sekolah selalu seperti itu. Bukan tanpa alasan, Er selalu mengingat pepatah gurunya di China yang mengatakan, "Jadikan sekolah sebagai rumah ke-dua" karena itu lah, Er merasa nyaman tidur di kelas.
Dia bahkan berencana untuk membawa sleeping bag, bantal dan kompor ke sekolah.
Saking seringnya, remed fisika sudah seperti ritual bagi Er. Wajib dan rutin dilaksanakan.
Er mengerjakan soal dengan menahan kantuk. Sesekali kepalanya turun ke meja, lalu naik lagi dengan cepat saat Sejeong menarik tali kutang untuk mencegah Er tidur.
Apalagi Sawadikap yang berdiri di depan kelas, seperti sedang menyanyikan lagu nina bobok, seakan mengundang hantu pelor untuk bergelayutan di bulu mata Er.
Semua karena kebiasaan buruknya menonton India di tengah malam. Apa lagi sekarang hobi Er bertambah, yaitu nonton Rhoma Irama di TV. Lengkap sudah jam bergadangnya.
"Kalau nilai kita jelek lagi, Nyokap Bokap bakalan dipanggil ke sekolah! Emang lo tega?!" bisik Sejeong, membuat Er menaikan kepalanya walau berat.
"Tidak mau..." rengek Er, dengan mata yang masih rapet sebelah.
Akhirnya dengan kekuatan bulan, Er mengerjakan soal, dia tidak merasa kesulitan sama sekali, tidak pusing lagi ketika membaca soal. Karena dia memang tidak berpikir. Tak perlu baca soal, tak perlu menggunakan feeling! Er mengisi sambil merem. It's mejik!
Kekuatan bulannya tidak berfungsi, mungkin karena masih siang, bulannya belum nongol. Er salah jurus! Dia diremed lagi. "Harusnya aku pakai jurus matahari!" kata Er, sok ide.
"Pakai jurus gledek sekalian! Biar lo kesamber dan gak ngantuk lagi," jawab Sejeong, kesal.
"Ngantuknya hilang, nyawaku melayang." dan, Er tidur lagi.
Kejutan, esoknya Taehyung dan Yoona dipanggil ke sekolah.
Sejak itu lah. Er ingin bertobat.
🍬
Aku harus rajin belajar mulai sekarang! Gumam Er.
Namun apa yang terjadi dengannya? Er yang bertekad belajar mati-matian, nyatanya tak satu pun pelajaran yang masuk ke otaknya.
Mulai dari matematika dasar sampai bahasa kucing, tak ada satupun yang dimengerti olehnya. Seharusnya aku mendengarkan Sawadikap lebih cermat! Guman Er.