Heartbreaker

120 31 436
                                    

Jangan tanya, telah sampai mana hubunganku dengannya.
Yang jelas, belum kesampaian.
_🌙Er

Setiap hari, Er menjadi bersemangat untuk giat belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap hari, Er menjadi bersemangat untuk giat belajar. Bahkan di jam istirahat saat yang lainnya asyik bermain, Er sibuk menghafal pelajaran sejarah Korea, yang dia tidak tahu sama sekali.

"Er! Udahan dong! Lo kesurupan Maudy Ayunda?! Sok giat belajar banget hari ini!." ujar Sejeong, namun Er tak menghiraukannya, ia fokus menghafal.

"Er! Makan yu... ke kantin..." lanjut Sejeong, namun tetap saja Er tidak menghiraukannya.

"Er!" panggil seseorang yang tak lain adalah Kuanlin. Er masih tidak mendengarnya.

"Dulu setan pelor yang ada di tubuh lo! Sekarang ganti jadi setan budeg?!" sarkas Sejeong.

"Ngapain?" tanya Sejeong, menghampiri Kuanlin.

"Boleh masuk?" tanyanya.

"Masuk lah!" jawab Sejeong. Sambil melihat ke luar kelas, berharap Neo juga ikut mengunjungi kelasnya. Tapi nihil.

Kuanlin meletakan kotak makan di meja Er. Dan berhasil mengalihkan fokus Er, yang sedari tadi berkutat pada buku sejarah tebal milik Kuanlin.

Er terlonjak kaget melihat Kuanlin di hadapannya, "Eh! Ada apa?" tanyanya.

"Dari Mami!" kata Kuanlin, menyodorkan kotak makan yang di titipkan IU untuk Er.

"Waaa!" Er membulatkan matanya, senang. "He he! Terima kasih," ucap Er, "Good!" lanjutnya, mengacungkan jempol pada Kuanlin.

Kuanlin berdecak, lalu meninggalkan kelas Er, dengan cool. Sejeong menyusul, "Lain kali kalau mau ke kelas gue, ajak Neo!" kata Sejeong.

Kuanlin tersenyum, "Gue gak akan datang ke kelas ini lagi!" jawabnya.

🍬

Sudah tiga minggu, Er bimbel di rumah Kuanlin. Selama itu juga, Er selalu berusaha untuk PDKT. Dia ingin membuat Baejin terkesan dengan caranya, seperti menunjukan hasil gambarnya yang sangat abstrak cenderung gak jelas. Dan menunjukan hasil nilainya di sekolah yang lumayan naik beberapa persen karena Kuanlin telah membantunya belajar.

Hari ini, Er bertekad ingin membuat makanan untuk Baejin. Padahal dia tidak pernah memasak sebelumnya.

Untuk pertama kali, Er menyiapkan bahan-bahan di dapur. Bahan seadanya yang ada di dalam lemari es. Er tidak suka dan tidak pernah memasak. Terlalu merepotkan untuknya. Ini semua demi membuat Baejin terkesan.

GET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang