3.2

535 40 24
                                    

inimellov

inimellov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


7.575 likes

inimellov Flashback sejenak. :)

Caramel menyimpan ponselnya, yang belum lama dibelikan oleh Davin. Sembari menunggu Ibunya menyiapkan hidangan, Caramel melamun. Perasaannya terasa tidak keruan. Perasaan yang bertolak belakang terus saja menghantuinya. Marah, sedih, kecewa, bahagia, semuanya bercampur menjadi satu.

Di saat seperti ini, Caramel membutuhkan Morgan. Biasanya Anak dari Zela itu selalu bisa membuatnya merasa lebih baik. Namun, sayang, saat ini Morgan tengah disibukkan dengan kepindahannya ke Jerman. Sebab Ayahnya, Richard, mengharuskan Morgan untuk mengolah perusahaan yang belum lama diresmikan itu.

Sementara Zela, Tante sekaligus tempatnya berkeluh-kesah, sekarang juga disibukkan dengan pekerjaannya. Belum lagi ditambah dengan kepindahan Morgan. Membuat Zela lebih sering pulang terlambat dan pergi pagi-pagi. Caramel jadi jarang bertemu.

"Kara," panggil Reno membuyarkan lamunan Caramel.

Kelopak mata Caramel mengerjap beberapakali. Ia menatap wajah Reno dengan tatapan bertanya.

"What's wrong, Dad?" responsnya sedikit telat.

Reno mengembuskan napasnya pelan. Merasa aneh dengan Putrinya ini.

"Davin gak ngapa-ngapain kamu, 'kan?" tanya Reno dengan binar menyelidik.

Aletha yang mendengar juga pertanyaan itu merotasikan matanya malas. Menggeleng kecil selama beberapa saat. Lalu, ia menaruh piring-piring berisi lauk dan kerabatnya.

Caramel menggeleng sebagai jawaban. Mengambil piring kosong untuk diisi nasi dan lauknya. Agar pikirannya sedikit teralihkan juga.

"Mom ..." panggil Caramel yang nadanya seperti memohon.

Aletha menghela napas pelan, "Bilang sama Daddy-mu."

"Kenapa?" tanya Reno yang entah pada siapa.

"Aku nanti mau ke kelab," jawab Caramel dengan nada ragu yang terselip.

Reno manggut-manggut saja. "Pergi aja gak pa-pa," katanya mengizinkan.

"Sama Davin, 'kan?" sambung Reno, "atau sama temen kamu yang pake sepeda itu?"

Caramel menggeleng kecil, "Bukan sama Ryan, tapi sama Davin."

Reno hanya manggut-manggut dengan tangannya yang mulai menyuapi mulutnya.

"Kara," panggil Aletha pada Caramel yang baru saja menelan makanannya.

"Yes, Mom?"

"Kalau kita pulang ke Manhattan setelah kamu olimpiade, gimana?" tanya Aletha selanjutnya.

Kini empat mata manusia dewasa itu menatap Caramel dengan tatapan menuntut jawaban.

* * * *

AMISTAD✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang