Hari ini hari jumat dimana kegiatan pramuka akan berlangsung di Smaken dan seluruh kelas X wajib mengikutinya.
Qalesya hari ini datang terlambat biasanya ia sudah sampai jam 2 tapi kali ini ia datang jam 02:30 menandakan ia harus siap di hukum oleh ambalan pramuka itu yaitu kakak kelas nya. Qalesya berbaris di barisan orang orang terlambat dan parah nya hanya ia lah satu satu nya cewek yang terlambat, biasanya siapa saja yang terlambat akan di hukum push up atau jalan jongkok.
"Perhatian khusus untuk barisan yang terlambat" Salah seorang ambalan itu berteriak
"Pilih! kalian mau push up 20 kali atau jalan jongkok mengelilingi lapangan ini?"
"Push up" dengan serentak semua cowok di sana memilih push up ketimbang mengelilingi lapangan Smaken yang sangat luas dengan jalan jongkok, Qalesya hanya pasrah menerima nya
Semua cowok disana sudah mulai menengkurapkan badan nya di atas lapangan yang panas dan bersiap siap mendengarkan hitungan dari ambalan itu dari 1-20 Qalesya juga mengikuti.
"Satu" semua yang terlambat serentak dan Qalesya juga
"Dua" belum sempat Qalesya membalikan posisi nya yang telungkup di atas lapangan sudah ada tangan yang menarik pergelangan tangan nya memberikan isyarat untuk nya berdiri
Qalesya membelalakan matanya saat melihat sosok itu rapi mengenakan seragam pramuka dan semua atribut yang berhubungan dengan pramuka dan cowok itu memakai topi yang berbeda dari ambalan lain. Saat pertama kali pramuka seorang wakil ambalan disana memberitahukan bahwa ketua nya tidak bisa hadir beberapa minggu karena mengikuti turnamen antar provinsi dan ia memberitahukan saat minggu lalu bahwa di hari ini lah ketua ambalan pramuka akan masuk ciri khusus nya adalah menggunakan topi berbeda berwarna coklat dan ambalan lain berwarna hitam.
"Ka-kakel nyebelin?" Qalesya tak percaya dengan apa yang di lihat nya sekarang ia menutup mulut nya dengan kedua tangan nya. Orang yang menarik tangan Qalesya tadi adalah Ardano yaitu orang yang menggunakan topi berwarna coklat yang berarti ialah ketua ambalan pramuka
"Panggil gue kakak" dengan tatapan dingin Ardano menatap Qalesya dan tangan nya masih menggenggam pergelangan gadis itu
Qalesya sadar bahwa tangan Ardano masih memegang tangan nya lalu ia melepaskan nya. Dan mendongak menatap mata Ardano entah mengapa setiap menatap Ardano seketika desiran hangat hadir.
"Buat lo ambilin sampah di bagian sana sekarang" Ardano dengan sikap kepemimpinan nya memberikan hukuman lain untuk Qalesya sontak membuat seluruh kelas X menoleh ke arah suara Ardano lalu mereka semua berbisik bisik
"Oiya hari ini ketua ambalan hadir setelah beberapa minggu tidak hadir karena dia mengikuti turnamen futsal antar provinsi" wakil ambalan memberitahukan kepada seluruh kelas X
Turnamen futsal?
Siapa lagi yang biasa ikut turnamen gitu kalo bukan kak Ardano?
Katanya sih ambalan kita kelas XI ips 1
Kak Ardano tuh
Udah kapten futsal ketua ambalan pula
Perfect deh ya kak Ardano
Seperti itu lah para murid perempuan berbisik bisik dan dengan antusias nya mereka langsung memaksa wakil ambalan untuk memberitahukan siapa ketua nya disini, tak lama muncul lah sosok ketua ambalan itu bukan lain dan bukan tidak adalah Ardano si kapten futsal plus ketua ambalan.
Ardano memperkenalkan dirinya serta beberapa hal yang ia sampaikan tak lama seluruh pasang mata yang awal nya fokus ke Ardano berbalik kebelakang karena mendengar seseorang berbicara lumayan nyaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because ILY [Completed]
Teen FictionAkhirnya pintu terbuka sempurna menampilkan Sadena yang tengah terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit penuh infus dan beberapa alat untuk membantu nya bernafas, Qalesya menarik nafas panjang setelah melihat cowok yang tengah tertidur di samping...