Tengah Malam

823 28 0
                                    

Setelah Hendra pamit pulang mereka semua kembali masuk ke dalam rumah yaitu Qalesya,Ardano,Viona,Amar,dan Farel. Mereka memasuki kamar masing masing Qalesya tidur berdua bersama Viona, sedangkan Amar tidur bersama dua teman nya yaitu Farel dan Ardano. Tapi malam ini Ardano tak bisa tidur dan ia memilih memainkan game online di hp nya saat ia hendak bermain ia baru sadar bahwa headset nya tertinggal di pendopo pinggir kolam lalu ia memutuskan untung mengambilnya.

Saat jam 01:00 malam Qalesya merasa haus dan ia memutuskan untuk pergi ke dapur sendiri untuk mengambil minum, sebenarnya tadi ia hendak membangunkan Viona tapi tak jadi karena ia merasa tak enak. Qalesya melangkahkan kaki nya dengan pasti menuju dapur, rumah sebesar ini apalagi saat tengah malam memang agak sedikit menyeramkan dan saat Qalesya tengah asik minum tiba tiba ia merasa ada sosok yang melewati ruangan itu awal nya Qalesya merasa takut tapi ia berubah pikiran dan ia memutuskan untuk mengikuti sosok itu sampai ke arah kolam renang , iya jika hendak ke kolam renang pasti melewati dapur dulu.

Letak kolam agak kesini dan tepat di depan kolam itu ialah taman kecil rumah Viona  ,Qalesya mengendap ngendap mengikuti sosok itu sampai ke pendopo yang ada di tepi kolam renang dan ternyata sosok itu adalah Ardano. Ngapain tu kakel nyebelin malam malam ke deket kolam? Qalesya cepat cepat membalikan badan nya saat ia mengetahui Ardano hanya mengambil sesuatu yang tertinggal di pendopo itu tanpa sadar ternyata Qalesya berjalan tepat di pinggir kolam saat ia hendak berlari dari sana ternyata ia terpeleset dan terjatuh ke dalam kolam, karena pinggir kolam itu basah dan sedikit licin bisa dengan mudah membuat orang lain tergelincir.

Byurr...

Suara air kolam karena Qalesya terjatuh ke sana sontak Ardano langsung berlari menghampiri nya cowok itu tak memikirkan apa apa lagi selain keselamatan Qalesya terlihat dari tepi bahwa kepala Qalesya tenggelam setelah itu muncul menandakan bahwa gadis itu tak bisa berenang. Memang nyata nya Qalesya tak bisa berenang lebih lagi kolam renang rumah Viona itu ada dua bagian yang sebelah kanan 1 meter sedangkan sebelah kiri 2 meter. Malang nya Qalesya terjatuh di kedalaman 2 meter. Ardano langsung melompat ke arah di mana Qalesya terjatuh dan menggendong cewek itu membawa nya ke pinggir kolam.

"Pake acara pingsan lagi ini cewek bawel" Ardano sangat cemas dengan keadaan Qalesya ia terus menepuk pipi Qalesya

Wajah gadis itu terlihat sangat pucat bagaimana tidak bayangkan jam 1 malam tercebur ke sebuah kolam bagaimana dingin nya otomatis Qalesya pasti merasa kedinginan. Ardano tak memperdulikan apa apa lagi selain sadar nya Qalesya dari pingsan ia membopong badan Qalesya menuju ruang tengah ternyata bibi di sana terbangun saat mendengar suara air kolam lalu bibi itu menghampiri Ardano yang tengah menggendong Qalesya dan merebahkan nya di kursi panjang depan tv.

Dengan wajah panik bibi itu bertanya "Nak itu temen nya Viona kenapa kok basah malam malam begini? Dia pingsan sebentar ya bibi ambilin handuk sama minyak kayu putih"

"Kepeleset bi kecebur ke kolam" Ardano terus memandangi wajah Qalesya

Bibi itu berlari mengambilkan apa yang ia bilang barusan dan ia memberikan handuk serta minyak kayu putih itu ke Ardano.

"Ini nak coba di hirupakan ke hidung nya terus itu handuk nya tutupin ke badan nya kasian basah itu pasti dingin" bibi itu tak kalah panik dengan Ardano

Tak lama kemudian Qalesya sadar sambil terbatuk ia membuka matanya lalu tanpa aba aba Ardano yang tengah duduk di depan nya sambil memegang minyak kayu putih itu memeluk tubuh Qalesya yang sangat dingin dan basah.

"Ih kak lo..?" Qalesya bingung mengapa sikap Ardano seperti ini berubah 180 derajat ketimbang biasanya si Ardano ketus

Qalesya mematung di pelukan Ardano, cowok itu memeluk erat tubuh Qalesya yang masih basah dan dingin, Ardano tidak ingin melihat wajah pucat Qalesya.Ardano melingkarkan handuk tadi di tubuh Qalesya.

Qalesya melepaskan pelukan nya karena ia merasa ada sesuatu yang aneh saat ia di peluk Ardano yaitu degupan jantung Ardano terasakan oleh Qalesya. Dan Ardano masih cemas saat menatap wajah Qalesya yang pucat.

"Yaudah sekarang lo ganti baju, pake baju panjang ya supaya ga dingin, terus kalo bisa sebelum tidur minum susu atau teh hangat dulu ntar di bikinin bibi supaya badan lo ga dingin kaya tadi,tidur nya ntar pake selimut supaya ga kedinginan kalo udah selesai semua langsung tidur lo kenapa juga jam segini belum tidur, yaudah gue nanya nya ntar aja yang penting lo sekarang ganti baju terus ingat turutin apa yang gue bilang barusan" Entah mengapa seorang Ardano si irit bicara tiba tiba bawel dan Qalesya juga bingung mendengar semua ocehan Ardano lalu ia meninggalkan Ardano menuju kamar mandi untuk berganti baju. Dan aneh nya Qalesya terus saja menurut apa yang di katakan Ardano setelah selesai semuanya ia kembali ke kamar Viona untuk tidur ia tak menceritakan apa yang terjadi ke Viona dan Ardano juga tak bercerita apa apa ke Amar atau Farel.

Setelah beberapa jam tertidur ternyata sudah pagi Qalesya bangun terlebih dahulu dan Viona masih tertidur pulas lalu Qalesya menuju dapur untuk menyiapkan sarapan ia mengambil Roti dan beberapa macam selai setelah itu ia menata nya di atas meja. Qalesya berjalan menuju kulkas untuk mengambil beberapa macam buah dan Qalesya juga membuat beberapa gelas susu. Sebenarnya bibi ada tapi Qalesya tak memperbolehkan bibi membantu katanya ia ingin sekalian belajar jadi bibi mengerjakan tugas lain.

Qalesya berjalan menaiki tangga dan hendak menuju kamar Viona, ia berniat membangunkan sahabat nya itu. Dan setelah membangunkan Viona ia berniat memanggil Amar dan yang lain di kamar nya.

Tok tok tok..

"Eh itu pasti adek lo Mar" Farel terlihat bersemangat mendengar ada seseorang yang mengetok pintu kamar Amar

"Yaudah sana bukain" Amar memerintahkan Farel untuk membukakan pintu

"Halo Viona cantik" Farel mengira bahwa yang mengetok pintu kamar adalah Viona tapi ternyata ia salah itu adalah Qalesya, Farel membelalakan mata nya

"Ih apaan sih lo kak gue bukan Viona" Qalesya menatap Farel sambil terkekeh lalu Farel malah berlari menuju kasur karena ia malu

"Apaan Qal?" Amar berdiri lalu berjalan menuju pintu kamar nya

"Itu kak ayok ke bawah kita sarapan bareng" Qalesya memperlihatkan senyum tipis nya

"Eittttt bang lo sama temen temen lo udah mandi kan, awas aja lo sarapan tapi belom mandi gue simbur lo" Viona langsung menyambar ternyata ia tak langsung ke bawah ia memilih menghampiri Qalesya di kamar abang nya

"Andai gue punya adek kaya dia lembut, sopan, cantik, pinter masak lagi bersyukur banget deh gue. Tapi sayangnya gue punya adek yang mulut nye ga bisa di rem kaya lo Vio" Amar tersenyum ke arah Qalesya lalu melirik Viona sambil tertawa

"Ehhh Viona cantik aa Farel mau dong sarapan bareng" Farel kembali ke ambang pintu untuk mendatangi Viona

"Apa lo kak untung aja lo temen abang gue kalo ga udah gue gigit lo" Viona terlihat kesal dengan tingkah Farel

"Ahh mau dong di gigit Viona" bukan nya diam Farel malah terus menyahut

"Bodo lah ya bodo amat" Viona berlenggang dengan dibuntuti Farel di belakang dan tak lama Amar menyusul juga. Dan tertinggal Qalesya bersama Ardano yang belum menuju dapur

"Kak lo ga sarapan?" Qalesya memecah keheningan

"Duluan aja" Ardano menjawab tanpa melihat ke arah Qalesya sedikit pun bukannya tadi malam dia sangat menghawatirkan Qalesya? tapi pagi ini ia kembali seperti biasa Ardano si irit ngomong

"Yaudah" lalu Qalesya berjalan menuju tangga dan ingin ke dapur

Drett drett..
Hp Qalesya bebunyi

Unknow: lo baik baik aja kan sekarang?

Unknow: yaudah mending lo sekarang makan:)

Apa maksud si unknow itu maksud dari pertanyaan nya? Gue baik baik aja? Emang gue kenapa? Qalesya masih tak bisa menemukan unknow ini. Lalu ia memasukan hp nya ke kantong jeans nya dan sarapan bersama yang lain

Because ILY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang