Eleven : Hair Clip

308 39 1
                                    


"Aku tidak tahu, apakah mencintaimu adalah suatu kesalahan.

Hanya saja, hati ini tidak bisa diajak singkron dengan pikiranku.

Aku tetap saja, tidak bisa berhenti mencintaimu."


- Miracle Of 101 Days -


Pagi ini kelas 3-A sedikit dikejutkan oleh kehadiran seseorang. Yang paling merasa sibuk adalah para murid perempuan. Bagaimana mereka tidak terkejut, jika seseorang yang datang adalah orang yang dijuluki pangeran sekolah alias Lai Guanlin.

Kepopuleran Lai Guanlin memang tidak bisa diragukan lagi. Hampir seluruh murid mengenalinya. Bukan karena hanya dia seorang anak kepala yayasan sekolah ini, tetapi juga karena ketampanannya yang membuatnya sepopuler ini. Tatkala karena itu juga, dia banyak digilai oleh kaum hawa di sekolah ini.

Melihat Guanlin datang ke kelas mereka, membuat para gadis menyambutnya dengan senang hati.

"Oh, Guanlin, ada perlu apa kau datang ke mari?" ucap salah satu gadis cantik bernama Wang Yiren menghampiri Guanlin dan bertanya padanya.

"Ahh, aku mau bertemu dengan Kang Jirae. Apa dia ada di dalam?" tanya pemuda itu sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Yiren yang tadinya menunjukkan ekpresi senang, tiba-tiba saja merubah ekspreksinya menjadi kesal, walaupun ekspresi itu masih tidak terlalu kentara di wajahnya. Dengan perasaan tidak senang, dia menjawab pertanyaan Guanlin. Kentara sekali dia cemburu akan hal tersebut.

Gadis-gadis lainnya pun sama, mereka juga menunjukkan ekspresi tidak suka melihat Guanlin menanyakan tentang Jirae.

"Iya, dia ada di dalam. Sebentar, biar aku panggilkan."

Yiren langsung menyuruh salah seorang temannya yang berada di sampingnya untuk memanggilkan Jirae.

"Jirae, ada seseorang yang mencarimu," ucap orang itu.

Jirae yang tadinya sedang mengobrol dengan Yena dan Minjoo, langsung terkesiap mendengar ada seseorang yang mencarinya. Setelah meminta izin pada teman-temannya, gadis itu keluar kelas untuk menemui orang tersebut.

Begitu sudah sampai depan kelas, tatkala dia dikejutkan oleh seseorang yang sedang berdiri di hadapannya saat ini. Dia adalah Guanlin. Dengan senyum ramah yang terkesan manis, dia menyapa Jirae.

"Annyeong, Kang Jirae."

"Ada perlu apa?" tanya gadis itu, to the point yang membuat dirinya terkesan jutek.

"Ahh ini, kau menjatuhkan jepit rambutmu di dalam mobil. Untung saja tidak sampai terinjak olehku. Ambilah," ucap pemuda itu sembari menyodorkan sebuah jepit rambut berwarna nude bermotif pita yang terlihat manis.

Sejenak Jirae memandang jepit rambut itu. Itu bukanlah jepit rambut yang tergolong mahal dan limited. Tetapi, jepit rambut itu sangat berharga baginya-oh ralat-lebih tepatnya orang yang memberikan jepit rambut itulah yang spesial.

Itu adalah jepit rambut pemberian Renjun.

Gadis itu masih sangat ingat bagaimana cara pemuda itu memberikan benda itu padanya. Renjun beralasan, jika dia membeli jepit rambut itu karena tidak sengaja melihat ibu tua berjualan jepit rambut di pinggir jalan. Karena Rejun tidak tega, dia membeli sebuah jepit rambut agar bisa sedikit membantu ibu tua itu menghabiskan dagangannya.

Lalu dia memberikan jepit rambut itu pada Jirae dengan alasan, dia tidak punya saudara perempuan atau teman lainnya yang bisa menggunakannya, dia juga tidak mungkin menggunakan jepit rambut di kepalanya.

Miracle Of 101 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang