Thirteen : The Feeling

264 32 0
                                    

"Ada saat di mana kau menyadari tentang sebuah perasaan ini.

Perasaan yang akan tetap sama saat bersamamu.

Perasaan bagaimana aku yang selalu mengagumimu."


- Miracle Of 101 Days -


Saat ini, Renjun dan Jirae masih terdiam saling pandang. Masih dalam pikiran mereka masing-masing.

Matahari sudah terbenam sejak beberapa menit lalu, tergantikan langit gelap dengan pantulan cahaya bulan dikelilingi kerlip bintang yang begitu cantik.

Tersadar terlalu banyak terdiam, Renjun lebih dulu menghampiri gadis itu, dan berdiri di hadapannya. Gadis itu hanya mendongak menatap pemuda itu tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Jirae, kau habis dari mana?" tanya Renjun.

"Bukan urusanmu," balas gadis itu dengan datar.

Renjun hanya diam mendengar respon Jirae padanya.

Melihat gadis itu keluar di udara dingin hanya menggunakan cardigan tipis. Entah dorongan dari mana, Renjun melepas mantelnya dan menyampirkan mantel tersebut di pundak sang gadis, meninggalkan kaus tipis yang sedang dia gunakan. Membuat tubuh Jirae tenggelam dalam mantel besar miliknya.

"Udara sangat dingin, seharusnya kau memakai pakaian yang hangat agar tidak sakit."

Tanpa sadar Jirae langsung mengangguk patuh mendengar perkataan Guanlin. Membuat pemuda itu tersenyum.

"Ya sudah masuk ke dalam, di luar semakin dingin," ucap Renjun lalu berjalan lebih dulu di depan Jirae.

Baru beberapa langkah, Jirae memanggilnya, membuat pemuda itu menghentikan langkah kakinya.

"Guanlin,"

"Iya, ada apa, Jirae?" tanyanya sembari menghadap gadis itu.

"Kenapa kau terus bersikap baik padaku, padahal kau sendiri tahu, jika aku sering sekali bersikap cuek padamu."

"Ahh itu, karena aku pikir, aku harus melakukan itu."

Jirae tidak mengerti dengan perkataan Guanlin yang terdengar ambigu.

"M-maksudku, aku harus bersikap baik padamu karena kita saling mengenal," lanjut Renjun yang melihat raut wajah Jirae seperti bingung dengan perkataannya.

Jirae hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ya sudah lebih baik kita masuk ke dalam, udara di luar semakin dingin," ucap Renjun lagi, mengajak Jirae untuk ikut bersamanya masuk ke dalam resort.

Sementara gadis itu hanya mengikuti Guanlin yang sudah lebih dulu jalan di depannya. Dalam diam dia berpikir, apakah dia harus untuk berbaikan dengan Guanlin. Jika dipikirkan sedikit konyol, karena sejak awal pemuda itu tidak pernah memusuhinya, tetapi dia selalu acuh pada pemuda itu.

Mungkin dia harus mencoba bersikap baik pada Guanlin, seperti bagaimana pemuda itu baik padanya.


- Miracle Of 101 Days -


Malam yang begitu indah Renjun habiskan untuk berdiri di balkon kamarnya, atau lebih tepatnya balkon kamar Daniel. Karena sekarang ini dia tidur sekamar dengan pria itu.

Renjun memandang pantai dari atas sana. Ternyata pantai terlihat lebih indah di malam hari. Dengan pantulan cahaya bulan dan bintang-bintang nan indah, menjadi suasana hening yang menyenangkan. Belum lagi lampu-lampu yang ditempatkan di setiap sudut tempat, menjadikan penerangan yang begitu cantik untuk dipandang.

Miracle Of 101 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang