Sixteen : Message

243 27 2
                                    

"Saat bertemu denganku, aku mohon jangan mengabaikanku.

Karena itu sangat menggangguku.

Aku jadi merindukanmu."


— Miracle Of 101 Days —


Keesokan harinya Renjun dan teman-temannya yang lain sedang makan siang bersama di kantin, seperti biasa yang sering mereka lakukan setiap harinya di jam istirahat.

Mereka mengobrol seperti biasa. Terkadang juga perkelahian antara Hyungseob dan Samuel tak terhindarkan, hingga Jihoon mengomeli mereka karena berisik.

Lain lagi dengan Woojin yang hanya tertawa melihat Jihoon marah-marah seperti ibu-ibu, membuat pemuda itu kesal dan ikut memarahi Woojin juga.

Jinyoung hanya bisa menggelengkan kepalanya, lelah melihat pertengkaran tanpa akhir yang sering terjadi di antara teman-temannya ini.

"Teman-teman, aku pergi sebentar yah, ingin mengambil minuman." Renjun yang sedari tadi diam saja, tiba-tiba berbicara. Membuat orang-orang yang berada di sana langsung menoleh pada pemuda itu.

"Oh, ya sudah."

Setelah mendapatkan balasan dari Samuel, Renjun langsung bangkit dari duduknya menuju pantry tempat minuman.

Baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba saja ada seseorang yang menabraknya dan menumpahkan minuman yang orang itu pegang ke almameter yang Renjun kenakan saat ini, hingga membuat sebuah noda kecoklatan di sana.

Awalnya Renjun berpikir, jika mungkin saja orang itu tidak sengaja menumpahkan minumannya. Tetapi ketika dia mendongak melihat orang di hadapannya itu, seketika emosinya meningkat.

"Oh, maaf, aku sengaja. Haha ...," ucap orang itu tanpa merasa bersalah sama sekali.

Renjun hanya mengempalkan tangannya menahan amarahnya. Dia tahu siapa yang itu. Dia adalah Heo Hyunjoon, orang yang paling ingin Renjun musnahkan dari muka bumi ini.

"Apa yang kau lakukan? Kau bilang sengaja?" tanya Renjun dengan penekanan di setiap kalimatnya.

"Kenapa? Kau marah? Anggap saja ini sebagai pembalasan karena kau sudah menabrakku di koridor beberapa waktu lalu ...," Hyunjoon menghela napas sebentar, sebelum akhirnya melanjutkan perkataannya. "... Lai Guanlin."

Sadar atau tidak, Hyunjoon seperti menekankan pada kata 'Lai Guanlin' di kalimatnya yang tadi. Entah kenapa dia melakukan hal tersebut.

"Kau—"

Kalimat Renjun tertahan ketika tiba-tiba saja teman-temannya sudah berada di belakangnya.

"Ada apa ini?" Park Jihoon jadi orang yang pertama kali membuka suara ketika melihat Guanlin sedang berdebat dengan Hyunjoon.

"Oh my God Lin, bajumu, kenapa jadi kotor seperti ini?" Samuel terkejut melihat seragam Guanlin yang tadinya sangat bersih, menjadi kotor dengan noda cokelat seperti sekarang.

Jinyoung yang ada di sana melihat ke arah Hyunjoon yang memegang gelas minuman. Sudah jelas, pasti ini ulah dari pemuda itu.

"Kau yang menumpahkan minuman ini?" Ucapan Jinyoung membuat semua orang yang tadinya sibuk dengan baju Guanlin yang kotor, kini ikut beralih pada arah pandang Jinyoung.

Mereka ingat siapa orang itu. Dia adalah orang yang beberapa hari lalu tak sengaja ditabrak Guanlin dan bersikap arogan pada mereka.

Dan sekarang dia muncul lagi di depan mereka, membuat masalah baru. Entah mengapa dia melakukan semua ini.

Miracle Of 101 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang