One : Beginning Of Tragedy

1.4K 118 26
                                    

"Sejak awal tidak ada harapan yang bisa kumiliki.

Hanya terkukung dalam ruang pengap penuh ketidakadilan."



— Miracle Of 101 Days —



Kehidupan menyenangkan dimulai di sekolah High School Universal ini. Hari yang cerah seakan menggambarkan perasaan semua murid. Para murid masih terlihat bercengkrama di dalam kelas, tak jarang terdengar suara tawa yang begitu nyaring dari salah satu murid. Kelas baru akan dimulai sekitar 15 menit lagi, karena itulah mereka masih bisa bersantai sebelum otak mereka diisi dengan pelajaran hingga petang nanti.

Berbeda dengan murid lainnya yang terlihat berkumpul dengan teman-teman lainnya. Huang Renjun—pemuda manis yang memakai kacamata dan duduk di bangku paling ujung—terlihat menyendiri dengan buku diary miliknya di genggamanya.

Sebenarnya dia sedang menuliskan sesuatu di buku diarynya sembari matanya sesekali melirik ke arah depan, tepatnya pada seorang gadis berambut cokelat kehitaman sedang berbincang dengan temannya di meja depan. Renjun tidak bisa untuk tidak tersenyum dan menundukkan kepalanya ketika tak sengaja pandangan mereka bertemu.

Dia adalah Kang Jirae—gadis yang Renjun suka semenjak dia menginjak kelas satu. Selama ini Renjun selalu membuat surat untuk gadis itu, namun hanya berakhir surat itu berada kolong mejanya. Dia tidak punya keberanian untuk mengutarakan perasaannya pada gadis itu. Memangnya siapa dia sampai berani mendekati gadis secantik Jirae. Renjun hanya murid biasa yang mendapatkan beasiswa di sekolah bagus ini, benar-benar tidak sebanding, pikir Renjun.

Di tengah lamunannya, tiba-tiba ada seseorang yang datang ke meja Renjun—oh ralat—dua orang. Mereka datang dengan tidak santainya menggebrak meja Renjun sampai pemuda itu dibuat kaget karena mereka. Saat tahu siapa yang menghampirinya, Renjun langsung memasang wajah malas, bahkan ingin rasanya dia melenyapkan orang di hadapannya—jika saja dia punya kekuatan super.

"Hei bodoh, kau sudah mengerjakan tugas Han Seonsaeng?" ucap Heo Hyunjoon—seseorang yang menggebrak meja Renjun tadi.

"Sudah, memang kenapa? Apa kalian ingin menyalin tugasku lagi?" balas Renjun dengan sedikit kesal.

"Tidak, kerjakan tugas kami!"

Dengan kasar Hyunjoon melempar buku miliknya ke arah Renjun. Beruntung buku itu tidak sampai mengenai kacamata yang Renjun pakai. Jika iya, maka kacamata miliknya bisa saja tejatuh dan pecah.

Pemuda di sebelah Hyunjoon—Haknyeon—juga ikut memberikan buku tugasnya untuk Renjun kerjakan, walau tidak sampai melembar buku tersebut.

Renjun mendengus kesal, lalu berkata,

"Kenapa tidak dikerjakan sendiri saja, kalian memiliki dua tangan. Apa tangan kalian hanya digunakan untuk makan dan membersihkan bokong kalian?"

Karena merasa kesal dengan perkataan Renjun, Hyunjoon menarik unjung kerah kemeja Renjun.

"Apa yang kau katakan? Hah! Sejak kapan kau bisa berbicara lancang padaku seperti ini?" bentak Hyunjoon yang sukses membuat mereka menjadi pusat perhatian di kelas.

Hampir saja Hyunjoon memukul Renjun jika saja bel masuk kelas berbunyi. Hal hasil membuat Hyunjoon melepas cengkraman tangannya pada kerah kemeja Renjun.

"Kerjakan tugas kami dengan benar! Jika tidak, akan kupastikan kau akan mengalami masalah yang lebih buruk dari ini."

Setelah itu Hyunjoon dan Haknyeon pergi meninggalkan Renjun untuk duduk di bangkunya masing-masing.

Miracle Of 101 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang