18.gagal paham.

4.3K 261 8
                                    

"oiii... Gimana? Udah pas belom ini spanduknya?"

"Geseran dikit itu Atikah,Revan,ikutin si Atikah itu"Titah Renji.

"Iya sabar Napa! Lo enak di bawah,kita yang diatas sengklek ini kepala"Dengus Revan.

Kalian mau tau? Saat ini gue lagi masang spanduk hari guru di dinding Aula. Bersama dengan rekan gue tentunya,Revan.

Kenapa gue yang naik? Itu karena suruhan mereka semua.
Katanya gue cocok,gue mirip jantan kata mereka.

Bangke kan?

"Oi-oii..jangan di goyangan-goyangin tangganya! Gue mau jatuh ini"Sungut gue.

Mereka berdua,temen sebelah kelas gue,yang kebetulan Anggita OSIS dan ada di seksi dekor malah ngerjain gue,di goyangkan tangga yang gue pijaki ini.

Bukannya di dengar sama mereka,malah semakin di kuatkan.

"OIIII!! BENER INIII..GUE TAKUTTT..GUE MAU JATUH!! MAMIIIII"teriak gue.

Mereka ketawa.

Dan..BRUK!!

oke! Apes gue apes!! Jatuh kan gue? Mana sakit ini pantat gue.

Bang Athiem yang kebetulan dekat dengan gue langsung menghampiri gue.

"Dek,Lo gapapa kan?"Tanya nya.

CK? Abang gue gak peka banget sih? Gue itu jatoh! Lumayan tinggi lagi.
Masa di tanya lagi.

"Ishh..gapapa gimana? Sakit ini pantat gue bang"Desis gue.

Mereka semua yang dengar perkataan gue malah ketawa.
Emang ada yang salah sama kata-kata gue?

"Siapa yang buat Lo gini ha?"Tanyanya dengan wajah serius.

Mereka semua pada diem,apalagi yang goyangin tangga gue tadi.

"Ng..gak ada! Itu..gue tadi gak hati-hati aja"Ucap Gue.

"Yang bener?"tanya nya.

"Iya! Iya kan Rangga?"Tanya gue pada tersangka yang tadi menggoyang kan tangga.

Dia nampak kaget,lalu tersenyum kikuk.
"I..iya kak"Ucapnya takut-takut.

"Tuh kan..udah,gue gapapa! Lanjut lagi gih,liatin itu semua. Besok acaranya udah di mulai"Ucap gue.

"Yaudah"Ucapnya.

Tapi sebelum dia pergi,dia bantuin gue berdiri,lalu ngecup pucuk kepala gue.

Membuat orang-orang yang ada di aula berteriak histeris.

Alahhh...lebay mereka!

*

"Atikah,bahan hiasan dinding nya masih kurang,Lo mau beli kan?"tanya Bang Athiem.

Gue yang semula lagi ngikatin pita-pita di tirai panggung terhenti.

"Yaudah,uangnya mana?"tanya gue.

"Minta sama Siska"Ucap bang Athiem,gue mengangguk patuh.

Lalu pergi nyari kak Siska di bagian yang akan di jadikan tempat sebagai pintu masuk.
Dia lagi dekor disana.

"Kak Siska, kata Abang gue,disuruh minta uang kas,untuk beli bahan-bahan dekor yang kurang"Ucap gue.

Dia tersenyum,lalu mengangguk.
Setelah itu memberikan sejumlah uang berwarna mereka.

"Nih"Ucapnya sambil menyodorkan beberapa uang itu.

"Makasih kak"Ucap gue.

"Sama-sama"dia mengangguk.

*

Gue pergi sama siapa ini?

Owalah..kenapa ga kepikiran nanya itu coba?

"Ayo"

Sebuah suara membuat gue membalikkan badan gue.
Didepan gue ada Denta.
Dia udah siap dengan motornya.

Lama tak bersua,ngebuat gue rindu sama suara ini cowo.

"Kemana?"Tanya gue.

"Beli barang,gue juga seksi properti"Ucapnya datar..

Gue langsung mengangguk.
Lalu naik ke motornya.
Sebelum itu dia nyuruh gue pake helm, katanya biar gak kena razia.

Selama di perjalanan,kita cuma bisa diem.
Karena seminggu ini kita gak pernah bertukar sapa.

Gue sih sebenarnya bisa-bisa aja nyerocos panjang lebar.
Cuma nanti dia keganggu,terus nganggap gue SKSD.

*

"Apa aja yang kurang?"

Astaghfirullah...
Kaget gue,nih anak kenapa tiba-tiba bisa ada disini? Padahal tadi masih di bawah?

"Banyak sih. Ada pita-pita,balon, selotip,bucket. Udah itu aja"Ucap gue.

Dia ngangguk.

Hampir semua barang udah kami beli,tinggal bucket aja.
Bucket itu untuk para guru-guru, ntar kami bakalan kasih saat guru-guru udah ada di pintu masuk.

Besok yang berjaga di pintu masuk.
Bang Athiem, Denta,gue,sama Maysarah.

"Tinggal bucket,kita ke bagian bunga-bunga ayo"

Reflek gue narik tangan dia, tapi di tengah jalan menuju bagian bunga-bunga.
Gue tersadar,gue langsung lepas tangan dia.

"Eh? Maaf,gak sadar tadi"Gue cengengesan.

Saat gue mau melangkah, dia narik tangan gue,terus di genggam nya.

Anjuuu..
Ini jantung gue balik deg-degan.

Dia langsung jalan,ya otomatis gue ngikut lah,kan tangan gue di pegang sama dia.

*

Gue dan denta udah berada di sekolah.
Baru aja markir motor.
Markirnya gak di tempat parkir,tapi di lapangan.

"Tika tunggu"Ucap Denta,membuat gue mau gak mau berhentiin langkah gue,lalu berbalik ke dia.

"Ada apa?"Tanya gue.

Dia memberikan paper bag ke gue.

Membuat gue menggernyit kan kening gue.

Gue ngeliat isinya.
Ada satu bunga mawar,sama boneka Stitch Warna pink.

Ini maksudnya apa?

"Buat guru ya? Tapi..bonekanya untuk apa?"Tanya gue.

Dia menggeleng,lalu memasukan kedua tangannya pada saku jaketnya.

"Buat Lo!"Ucapnya,setelah mengatakan itu,dia pergi, meninggalkan gue yang cengo.

Anjiirr..
Satu Minggu ga ada kabar, kaya gak peduli sama gue,terus tiba-tiba ngasih ini apa?

Pertanyaan itu masih juga kembali muncul di pikiran gue.

"Gue ini siapa?"

Berasa di gantung gini.

SI TENGIL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang