-3

120 9 0
                                    

Bismilahirohmanirohim.....

Waktu terus berlalu, siang begitu cepat berganti. Begitulah kehidupan semua menjalankan tugasnya masing-masing, matahari bulan semua planet dan seluruh penghuni alam semesta.
Termasuk manusia semua hidup dengan menjalani peran yang telah digariskan-Nya.

Oh yang maha pencipta,
Oh yang maha pencinta,
Oh yang maha pemililik rindu,
Oh yang maha penguasa bagi setiap jiwa ....

Dari sejak saat itu jika aku tak sengaja berpapasan dengan k Alfian entah kenapa seperti ada ribuan ombak yang akan menerjang dan siap menghanyutkanku.
Seperti ada ribuan bom atom yang siap membakar seluruh jiwa dan denyut nadiku terhenti.
Seperti ada segerombolan raksasa yang ketika aku takut aku akan pergi tetapi penasaran jika tidak kulihat.

Aku selalu gugup bila ketemu dengannya
Sungguh sebuah rasa yang aneh.

K Alfian adalah kakak kelasku juga pelatih karate katanya tahun kemarin dia gagal tes masuk AU.
Hmmm ... Kasian juga, namun ya begitulah namanya juga hidup kegagalan sebenarnya adalah motivasi untuk tidak cepat menyerah.

Angin menyapaku dengan lembut dan penuh kasih. Dia tak pernah mengasariku dan aku selalu terlena dengan belaiannya. Capung-capung yang dari tadi terus mengikutiku beterbangan diatas kepalaku seolah ingin mengajaku terbang dan menari diatas sana.

Aku terus berjalan di pematang sawah yang setiap hari aku lewati jika hendak pergi ke sekolah, ya bukan jalan lebar hitam dan licin seperti dikota-kota besar yang aku lalui.

Tapi kebahagiaanku lahir di desa ini sungguh tak bisa ditukar dengan apapun.

Oh yaa Rohman ... Terimaksihku Engkau telah memberiku nikmat yang luar biasa ini.

"Neng Langit sendiri aja lagi ngapain ...??"

"Ah hanya jalan-jalan saja bi!"

Jawabku pada bibiku yang kebetulan lewat.

"Mau kemana bi ga sama si ujang?"tanyaku.

Biasanya siujang selalu ikut kemanapun bibi pergi, si ujang masih berumur 5 tahun bapaknya mang maman bekerja di malaysia katanya, tapi sudah dua tahun ga pulang-pulang.

"Mau ke rumah ceu wiwin neng kebetulan si ujang lagi main di rumah wa ida lagi main sama a dudung anaknya wa ida."

Jawabnya sambil terus menyusuri pematang sawah. Ah aku jadi kasian sama pematang sawahnya harus menahan beban berat badan bibi yang gemuk uuuppss!

Begitulah lelaki tidak ingat anak dan istrinya dikampung apa? katanya dia bekerja sampai sekarang eh ga ada kabarnya. mungkin mang maman sudah punya istri lagi di malaysia atau mang maman sedang dalam kesulitan seperti para TKI yang lainnya? Entahlah ...!!

Bibiku sudah mencoba menghubunginya namun hasilnya nihil, abi juga pernah membantu mencarikan informasi tentang keberadaan mang maman tapi tetap tidak ada hasilnya.

Semua keluarga khawatir bahkan abi sudah bertanya ke beberapa temannya yang berangkat bersama mang maman waktu tapi mereka menjawab tidak tahu.

Dan sekarang hampir mau menginjak tiga tahun jika lebaran ini mang maman tidak pulang juga. keluarga sudah pasrah bahkan si ujang dan bibi pun sudah ikhlas dengan apa yang terjadi, tapi si ujang masih suka menanyakan bapaknya itu ketika lagi main atau mungkin ia lagi kangen sama bapaknya.

Ah kehidupan memang berat, contohnya si ujang dia masih kecil masa-masa lagi butuh kasih sayang dari kedua orang tuanya, butuh pelukan dan butuh segalanya.

Bersyukur aku masih punya kedua orang tua yang lengkap dan hidupku selama ini bahagia abi yang menjagaku dari kecil ummi yang merawatku hingga aku dewasa oh ya Rohmaan nikmat yang mana lagi yang akan aku dustakan.

Hari sudah mulai sore aku puas hari ini bermain-main sekedar menghilangkan semua beban yang ada dalam fikiranku.

Saat teman -teman yang lain sudah sibuk mendaftar ke beberapa universitas lalu aku ??
Aku saja masih bingung dengan keputusan abi. Semua mendadak jadi tak menyenangkan rasanya percuma aku selama ini belajar jika ujung-ujungnya aku harus menikah dan dijodohkan oleh kedua orang tuaku.

Aku yang selama ini membatasi pergaulanku, sebagai remaja aku memang kuper aku anak rumahan tulen. Aku tak pernah keluar rumah untuk hal-hal yang gak jelas. Aku juga kutu buku lebih baik aku habiskan berjam-jam waktuku untuk membaca daripada harus bergaul atau keluar rumah tanpa alasan yang jelas.

Kuper memang melekat pada namaku tapi itu tidak membuatku minder dan sebagainya aku biasa saja menanggapinya.

Linda sahabat karibku pun faham betul kalau aku memang g bisa djajak main, sh dia katanya daftar ke fakultas farmasi aku ikut bahagia semua teman-temanku aku doakan semua yang terbaik.

Mungkin aku hanya akan jadi penonton atau pendengar yang baik saja saat teman-temanku membahas tentang pendaftaran mereka ke beberapa fakultas yang mereka inginkan.

Memang tak banyak yang melanjutkan kuliah maklumlah karena faktor ekonomi juga di pedesaan masih menganut faham UUD perempuan "ujung-ujungnya dapur." Mau sekolahnya setinggi apapun dan gelarnya sebanyak apapun perempuan tetap masuk dapur ngurus suami ngurus anak ngurus rumah, begitu para orang tua di desa kami berpendapat.

Apalagi jika anak gadisnya sudah dipinang oleh orang kaya dan keturunan berada. Seketika orang tuanya bangganya minta ampun.

Bahkan tak sedikit dari para orang tua yang masih menjodoh-jodohkan anaknya. Seperti kasus yang aku hadapi saat ini.

Inilah hal yang paling aku sayangkan kenapa para orang tua harus berfikiran seperti itu padahal anak-anak mereka adalah titipan Tuhan bukan hak mutlak milik mereka yang harus senantiasa mengikuti kemauan mereka.

Setiap anak dilahirkan dengan haknya , setiap anak punya hati jangan hanya karena seorang anak itu harus berbakti kepada orang tua terus para orang tua mengabaikan perasaan mereka.

Terkadang para orang tua bangga jika melihat anaknya sukses atau anak perempuannya dinikahi oleh pria yang banyak uang , oh semurah itukah harga dari sebuah kebahagiaan sehingga bisa dinilai dari banyaknya uang?

Dari hasil perjodohan ini ada juga yang rumah tangganya langgeng dan baik-baik saja terlihat harmonis seperti apa yang diharapkan kedua orangtuanya.

Tapi tak sedikit juga diantara mereka yang hanya mampu bertahan seumur jagung kemudian bercerai ...! Sungguh miris dan memprihatinkan !!.

Itu sebabnya banyak yang seumuran aku ada yang sudah menjadi janda, janda beranak atau tanpa anak.

Perkenalan yang singkat, kondisi yang masih labil juga tak jarang mereka-mereka harus menikah dengan orang yang tidak mereka sukai oh menyedihkan sekali.

Para orang tua tidak tahu apa yang akan terjadi setelah para putri mereka dijodohkan.

Apa yang akan terjadi pada putri kesayangannya itu setelah menika?

Apa yang akan terjadi pada pernikahannya?

Bagaimana suaminya memperlakukan putrinya setelah menikah?

Bagaimana keluarga suaminya memperlakukan putrinya?

Sudah siapkah putrinya untuk melayani suaminya sebagaimana seorang istri bahkan akan menjadi seorang ibu dalam usianya yang masih terbilang labil...??

°°°°°°°°

Assalamualaikum ... update siang-siang nih ... selamat membaca yaa

Sun saiank di sepertiga malam
Barakallahu fiik ....

Instagram @shoofin_ge

💘💘💘💘

AIR MATA LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang